Lelaki Elf Air itu kemudian berguling kesamping dan berusaha menghindar. Namun Alliona tak diam begitu saja. Ia mengulurkan tangannya sehingga muncul benang-benang putih transparan yang terulur dan menjerat kedua kaki mereka hingga terjatuh.
Sejurus kemudian, Alliona menyeret dua lelaki itu kehadapannya. Ia mencekram kerah baju yang dikenakan lelaki itu kemudian memelintir lehernya satu-satu. Melihat anggotanya terbunuh seperti itu di depannya, Artaga jelas murka.
Sontak Sang pemimpin Elf Air itu berlari kearah Alliona hendak menyerangnya. Namun baru beberapa langkah tubuhnya sudah terhempas jauh dan tersungkur jatuh karena Alliona menghalanginya.
Melihat itu semua yang ada disana terkejut. Luna, Mala dan Levia lekas membantu Artaga berdiri.
Mengetahui satu lelaki Elf itu masih hidup, Alliona yang kesal mengeluarkan pedang silver bermata dua milik Alzhery yang dibawanya dari istana Alvonlea. Dengan segera ia menghujamkan pedang itu tepat di dada sebelah kiri Elf Air itu.
"Alliona, hentikan!!" seru Hero panik. Seketika ia melihat asap keabuan menguar menyelimuti dua lelaki Elf air itu. Usai membunuh kedua anggota Elf Air, Alliona beranjak dan berjalan menghampiri Artaga yang masih dalam keadaan emosi.
"Dia bukan anggotamu! Dia iblis penyamar!" tukas Alliona dingin. Pernyataan itu membuat Artaga dan yang lainnya melebarkan mata tak menyangka.
"Jadi... selama ini..."
Alliona terdiam sejenak seperti merasakan sesuatu. Dengan tindakan yang tak terduga, Alliona dengan cepat melempar boomerang udara. Boomerang itu persis seperti yang pernah digunakan Alzhery. Dalam hitungan detik boomerang itu sudah mengenai tiga anggota Elf air lainnya yang ternyata juga adalah iblis penyamar.
Tiga iblis penyamar itu ternyata sedang bersembunyi di sekitar markas kapal. Artaga masih terdiam membeku melihat kejadian itu. "Bagaimana bisa aku tidak menyadarinya?" gumamnya.
Alliona kembali menatap tajam Artaga, kali ini dengan netra mata hingga pupilnya yang berubah menjadi putih.
"Perlu kau ketahui bahwa saat itu, aku bukan membunuh anggotamu. Tapi membunuh iblis! Dan iblis-iblis itu yang hendak membunuh Alzhery saat perang itu!"Wajah Alliona merah padam. Emosinya kian bergejolak. Tanpa diduga satu tangannya mencekik leher Artaga. Tubuh Artaga juga terangkat keatas. "Kau sudah menyakitiku! kau menyiksaku dengan cara yang keji! begitu kah caramu menegakkan keadilan?!"
"Alliona...!" Hero mencoba melepaskan tangan Alliona dari leher Artaga. Namun karena tenaganya yang sangat kuat, perempuan itu dapat dengan mudah menyingkirkan Hero.
"Apa yang terjadi dengan gadis itu?" Levia menggumam heran.
"Dia kuat sekali. Bagaimana bisa Alliona menjadi sekuat itu?" desis Luna sembari membantu Hero berdiri.
Hero masih berusaha memisahakan mereka. Laki-laki itu berhasil menarik Alliona, dan alhasil tubuh Artaga terjatuh. Sontak perempuan itu menatap Hero dingin dengan iris putihnya. Alliona seperti tidak mengenal lelaki dihadapannya. Yang ada dibalik tatapan matanya hanyalah amarah dan kebencian.
"Tenangkan dirimu Alliona, aku mohon," ujar Hero lembut. Lelaki itu memegang kuat kedua tangan Alliona. Namun sesaat menyentuh tangan gadis itu, Hero merasa ada kekuatan yang mengalir dalam dirinya dari tubuh Alliona.
Kekuatan itu seperti kejutan listrik yang menghantam dadanya keras hingga Hero tak kuasa menopang tubuhnya.
"Ada apa pangeran Hero? Apa pangeran baik-baik saja?" Luna dan Mala spontan menangkap tubuh Hero yang limbung itu. Sedangkan Alliona tanpa berkata apapun bergegas masuk kedalam kapal.
"Marel, Cicio, tolong awasi perempuan itu!" titah Artaga pada dua prajuritnya dengan suara memekik.
"Kurasa aku tahu apa yang terjadi pada Putri Alliona." Hero, Luna dan Levia lantas menoleh menatap Mala. "Putri Alliona adalah Avenori yang sesungguhnya. Aku yakin dirinya sedang dikendalikan oleh sisi Black Clovernya. Jika tidak segera dihentikan, dia bisa menyakiti siapa saja," lanjutnya cemas.
"Black Clover?"
Mala mengangguk. "Benar Pangeran. Sebagai Avenori, dalam diri putri Alliona terdapat dua jenis pengaruh sihir yaitu White Clover sebagai sisi baik dan Black Clover sisi buruknya. Apa kalian lihat warna iris matanya yang berwarna putih kehitaman?"
Luna mengangguk.
"Itu artinya, yang sedang mengusai tubuhnya adalah sisi Black Clover. Iblis dalam dirinya berbeda dengan para iblis penyamar. Aku yakin Putri Alliona belum bisa mengendalikan kekuatannya itu. Salah satu cara untuk menghentikannya adalah ketenangan dan kasih sayang," terang Mala panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Forget You
Fantasy[FANTASY-ROMANCE] "Kenapa rasanya sesakit ini?!" Hidup menjadi gadis seperti Alliona Wyne Caitlin? Tragedi kebakaran yang menewaskan kedua orang tuanya membuat Alliona harus tinggal seorang diri sejak usianya 10 tahun. Gadis malang itu juga pernah...