13. Behind me

70 3 0
                                        

He's invisible, but he's always there wherever you are.

Malam itu, Alliona memutuskan untuk keluar dari tenda darurat lalu duduk bersandar di bawah pohon besar. Alliona menghirup udara malam yang dingin dan membiarkan angin berhembus merasuk ke dalam tubuhnya.

Perempuan itu memejamkan matanya. Mendengarkan diam-diam suara serangga yang bersahutan dengan intens. Beberapa saat kemudian, Alliona mendengar sesuatu, seperti bisikan yang sangat pelan menyentuh pendengarannya lembut. Entah itu hanya perasaan Alliona saja atau bagaimana, suara bisikan itu terus terdengar bersamaan dengan hembusan angin yang membuatnya menjadi sayup-sayup.

Alliona kembali membuka matanya. Ia teringat sesuatu yang membuatnya tiba-tiba ingin mengambil secarik surat dari Hero yang masih disimpannya di dalam saku baju.

Alliona membuka kembali surat itu. Ia terkejut saat menemukan sebuah kalimat yang entah sejak kapan tertulis di bawah isi surat itu.

Aku mencintaimu, Alliona.

Alliona jelas tidak percaya jika Kalura yang menulis kalimat itu.  Seketika ia meraih kalung rubynya. Bola matanya membulat begitu menyadari liontin itu kembali berwarna biru muda. Alliona terheran setelah dua keanehan yang baru saja ia sadari. Entah mengapa Alliona merasa Hero berada disana, di dekatnya.

Air matanya jatuh membasahi kertas surat itu. Gejolak rindunya kembali menyeruak saat Alliona memegangi kalung ruby permata itu. Dengan cepat pipinya basah dibanjiri air mata. Hanya saja, tangisnya kali ini tanpa suara.

"Kenapa rasanya sesakit ini..." gumamnya seraya mencekram dada.

Isakannya terdengar seiring dadanya yang berdenyut ngilu. "Kenapa kau harus meninggalkanku, Hero..?!"

"Aku tidak pergi, Alli..."

Alliona terdiam saat mendengar lagi sesuatu. Suara itu samar seperti menyatu dengan angin.

"Aku disini.."

Kali ini Alliona menoleh mencari suara itu. Semakin jelas. Ia yakin itu bukan suara Alzhery atau Silva. Alliona mengedarkan pandangannya ke segala arah. Namun tidak ada siapapun yang Alliona lihat.

TUK.

Alliona sedikit terkejut ada sesuatu  mengenai kakinya. Ada yang melemparinya batu kerikil dari arah depan. Perempuan itu pun mengangkat wajahnya.

Spontan Alliona terkesiap, tubuhnya seperti membeku, tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Hero...?"

Lelaki itu terlihat, namun dimata Alliona tubuh itu seperti roh yang terlihat tembus pandang. Bahkan pepohonan di belakangnya bisa terlihat jika hanya melihat wujud laki-laki itu.

Alliona bangkit berdiri. Kedua kakinya gemetar saat memandang laki-laki yang berdiri di hadapannya itu.

"Kau masih bisa melihatku?"

Alliona tak menjawab. Ia berjalan perlahan mendekati Hero. Saat langkah itu semakin mendekat, Hero terlihat cemas. Ia tidak yakin Alliona bisa menyentuh tubuhnya.

"Alli, jangan..."

Langkahnya sontak terhenti. Gadis itu mengernyit.

Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang