Athar 17

85 6 0
                                    

Haii,

Selamat datang di lapak ku.

Selamat datang di lapak Athar.

Semoga suka, ya.

Jangan lupa tinggalin jejak.

-Happy reading-


Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Athar, Devan dan Kala berjalan beriringan menuju kantin. Ketiga cowok itu berjalan dengan santai nya. Banyak para siswi yang bengong ketika ketiga nya lewat di depan mereka. Bahkan, ada yang sampai tabrakan saat berjalan.

"Hati-hati kalau jalan," ujar Athar dengan senyum manisnya. Sedangkan Devan dan Kala hanya tersenyum tipis. Meskipun, hanya tersenyum tipis, namun, kedua cowok itu mampu membuat para siswi meleleh. Bisa di lihat saat mereka melihat ketiga cowok itu tanpa berkedip.

ketiga nya kini telah masuk ke dalam kantin, suasana kantin saat ini masih ramai. Namun, tidak seramai saat istirahat baru saja berlangsung. Mereka langsung berjalan menuju ke meja kantin yang biasa mereka tempati. Di Sana, sudah terdapat tiga orang yang duduk. Siapa lagi kalau bukan Dewa dan si kembar.

"Widihh, baru lima menit udah habis 6 mangkok." ucap Athar yang baru saja sampai di bangku tersebut dan ketiga nya langsung ikut duduk di sana.

"Dewa, nih, yang habis empat." sanggah Kelvin. "Gue sama Kelvan, sih, cuma satu." lanjutnya. Dan hanya diangguki oleh Kelvan yang sedang

Tidak ingin ikut bicara, Dewa masih saja terus makan bakso tersebut dengan lahap.

"Laper." ucap Dewa dengan mulut yang penuh. Cowok itu kini sedang mengunyah bakso yang berada dimulut nya. Teman-temannya hanya menatap Dewa ketika cowok itu memakan bakso nya dengan terburu-buru.

"Pelan-pelan, nanti keselek, mampus." celetuk Devan yang langsung berdiri dari duduk nya.

***

Sekolah sudah sangat sepi, semua murid sudah pulang dari setengah jam yang lalu. Hanya beberapa murid yang mengikuti ekstra yang masih di sana. Saat ini Athar masih duduk tenang di kursi yang tak jauh dari salah satu ruang kelas yang masih tertutup. Cowok itu sedang menunggu gadisnya untuk ia ajak pulang bersama.

Tak berselang lama, pintu kelas tersebut terbuka. Menampilkan murid yang keluar terlebih dahulu dengan berlarian.

Beberapa detik kemudian, Naila sudah keluar kelas bersama Bella. Bella yang melihat Athar langsung menyenggol lengan Naila.

"Ekhemm, ciee.. ada yang ditungguin." goda Bella kepada Naila. Sedangkan Naila yang di goda seperti itu hanya tersenyum.

Athar berdiri dari duduknya. Kemudian, berjalan mendekat. Kedua tangan ia masukkan ke saku celana dengan ujung bibir yang ia tarik ke atas. Saat sudah sampai di depan Naila, tatapan mata Athar tidak lepas dari gadis nya.

"Duh, itu tatapannya kok awet banget, sih. Jadi pengen," ucap Bella iri, dengan kedua tangan yang menangkup pipi nya sendiri.

Athar beralih menatap Bella. "Lo udah di tunggu, Devan di parkiran." sahut Athar.

"Oh, iya, lupa. Gue tadi kan nggak bilang kalau ada pelajaran tambahan." ucap Bella panik.

"Gue pergi dulu, ya." Bella langsung berlari meninggalkan Naila dan Athar, yang hanya tinggal mereka berdua di sana.

Naila masih menatap punggung Bella yang sudah berlari jauh, sampai akhirnya ia belok dan sudah tidak terlihat. Semoga aja mereka, nggak berantem.

Naila yang sedari tadi melamun, kini tersadar karena tiba-tiba ada yang menggenggam tangannya. Gadis itu sontak langsung menatap Athar yang berdiri di sampingnya.

"Mau pulang sekarang?" tanya Athar yang masih menggenggam erat tangan Naila.

"Kak Athar tadi nunggu lama, ya?" bukannya menjawab pertanyaan Athar, ia malah juga ikut bertanya.

"Nggak, sih. Cuma satu jam."

"Hah? satu jam? satu jam lama loh, Kak." ucap Naila terkejut. "Tadi kenapa, Kak Athar nggak chat atau telpon dulu, biar nggak lama nungguin. Kan kasian kalau nunggu nya lama."

Bersamaan dengan Naila yang nyerocos, Athar langsung saja menarik tangan Naila untuk berjalan ke parkiran.

***

"KADEVV!!"

Teriak Bella yang kini tengah berlari agar bisa cepat sampai. Gadis berambut panjang itu berlari lebih cepat saat ia melihat Devan yang sedang duduk di bangku kosong yang tidak jauh dari parkiran.

Setelah sampai, ia langsung duduk di samping Devan. Ia mengatur napas nya yang ngos-ngosan. Untung saja cuaca hari ini tidak terlalu panas, jadi, cowok di depan nya ini tidak akan kepanasan saat menunggunya.

"Capek banget kayaknya," tangan Devan terulur untuk mengelap keringat di dahi Bella. Tanpa risih, ia mengelap keringat Bella langsung menggunakan tangannya.

"Ngapain, sih, lari-lari?" tanya Devan.

"Takut kamu marah," Jawab Bella.

"Marah kenapa?" tanya Devan lagi.

"Karena kelamaan nungguin aku. Soalnya tadi aku lupa chat kamu kalau aku ada pelajaran tambahan." jawab Bella dengan suara pelan. Gadis itu kini menundukkan kepalanya.

"Cuma soal itu?"

Bella hanya menganggukkan kepala nya, masih dengan posisi kepala yang menunduk.

Devan tersenyum, kemudian tangannya merapikan rambut Bella yang berantakan.

"Kalau aku marah, kamu pasti udah aku  tinggal dari tadi."








17-01-23

AtharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang