Haii,Selamat datang di lapak ku.
Selamat datang di lapak Athar.
Maaf, ya, lama update nya.
Selamat membaca.
Semoga suka, ya.
Jangan lupa tinggalin jejak.
-Happy reading-
Athar sudah masuk ke toko boneka, cowok itu menatap semua boneka itu yang tertata rapi di rak. Banyak sekali boneka di sana, dari yang paling besar hingga paling kecil. Semua ada.
Athar tersenyum, sambil mengelilingi toko itu, melihat-lihat. Sesekali ia mengelus salah satu boneka. Bahan nya halus, dan juga lembut.
Athar kembali berjalan, ia kini berjalan ke arah belakang. Di sana terdapat boneka yang berukuran sedang dan juga besar. Athar mengambil boneka teddy bear yang berukuran sedang, berwarna biru, sambil memegang bentuk hati di tengah.
"Naila suka nya boneka apa, ya?" tanya nya monolog. Tangannya yang satu lalu mengambil boneka teddy bear yang berukuran besar, berwarna pink. Cowok itu mengamati nya bergantian, membandingkan.
"Nggak deh, ini gak cocok." gumamnya yang langsung mengembalikan kedua boneka itu ke tempat semula.
Athar kemudian berjalan ke rak sebelah. Di sana terdapat boneka kecil yang lucu dan imut. Athar melangkahkan kaki nya pelan mengamati boneka tersebut. Namun, seketika langkahnya terhenti ketika matanya menangkap salah satu boneka di sana.
Boneka itu memiliki bentuk cebol dengan badan dan tubuh bulat, mempunyai paruh, tangan dan kaki pendek, mukanya sangat imut dan lucu karena tersenyum, kombinasi warna nya juga bagus. Athar langsung mengambil ponselnya untuk mengambil gambar boneka itu yang sudah ia pegang.
Sangat lucu bukan? aaaaa lucuuuu bangeett."Ini lucu, dia pasti suka."
***
Hari ini, Naila tidak langsung pulang ke rumah, melainkan ke rumah Bella karena ingin menjenguknya. Padahal baru satu hari Bella nggak masuk, tapi Naila sudah menghampiri temannya itu.
Kedua nya sekarang sedang berada di kamar Bella, menonton televisi sambil memakan camilan yang Naila beli tadi sepulang sekolah. Naila dengan rakus nya memakan cemilan itu, sedangkan Bella lebih memilih minum jahe hangat yang Naila buat.
"Nai, minta satu, dong." ucap Bella yang langsung di lempari Naila dari sofa. Ya, Naila memang duduk di sofa atas perintah Bella. Bella seperti itu supaya Naila tidak tertular virus nya.
"Bell," panggil Naila dengan nada yang serius.
"Ya?"
"Menurut lo gue sama, Kak Athar gimana?"
"Gimana apanya?" sahut Bella, nanya balik.
"Hubungan gue sama dia," balas Naila.
Bella menaruh minumannya di atas meja. "Kalau gue lihat-lihat, sih, kalian cocok. Kak Athar juga baik, kan nggak neko-neko ke, lo."
Naila hanya mengangguk sebagai balasan. "Tapi.."
"Tapi kenapa?"
Naila berdiri dari duduk nya dan pindah di samping Bella. "Gue sebel sama, Kak Dania. Masa dia mepet Kak Athar terus!"
Bella tertawa kecil. Sikap sahabat nya ini memang aneh. Pasalnya, baru kali ini Naila menceritakan tentang cowok sebegitu detailnya. Bella yang semula bersandar pada kepala tempat tidur, kini mulai duduk tegak.
"Nai, lihat gue," suruh Bella, sesekali mengelap ingusnya yang sedikit meler.
"Naila Arbinaya." panggil Bella geram. Dengan malas Naila akhirnya menoleh. "Lo beneran suka, ya sama dia?" Bella mulai mengintrogasi sahabat nya itu.
"Maybe,"
Beberapa detik kemudian, ponsel Naila berbunyi menandakan ada pesan masuk.
Kak Athar
Lagi dimana?
Rumah Bella
***
"Pa, kita jadi pulang hari ini, kan?" tanya Mama Athar yang baru saja selesai memasukkan pakaian ke dalam koper.
"Nggak jadi, Ma. Tiket pesawat nya habis." mendengar jawaban dari suami nya, membuat raut wajah nya berubah. Papa Athar melepas jas kerja nya, kemudian berjalan menuju ruang makan untuk makan siang.
"Nanti, Papa coba cari lagi, ya. Papa juga pengen cepet-cepet ke indonesia. Mau lihat, Athar bener-bener belajar atau nggak buat olimpiade nanti."
Ya, begitulah Papa Athar, selalu menanyakan tentang olimpiade setiap saat. Setiap hari, ia selalu menanyakan apakah Athar sudah belajar hari ini? kepada adiknya-Daniel.
***
Bel rumah Bella sudah berbunyi beberapa kali. Naila keluar dari kamar Bella untuk membuka kan pintu. Siapa tahu kan itu tamu, pikirnya.
Setelah sampai di depan pintu, Naila langsung membuka nya. Dan yang dia lihat, di luar hanya ada mas-mas tukang paket.
"Nganterin paket, ya, Mas?" tanya Naila, yang kadang ia sudah tahu jawabannya apa, tapi masih di tanyakan.
"Iya, Mbak,"
"Buat, Bella, ya pasti?"
"Bukan, Mbak. Ini buat Mbak Naila," jawab Mas paket.
"Saya? perasaan saya nggak pesen apa-apa, deh, Mas." ucap Naila.
"Tapi bener, ini buat Mbak Naila dari Pacar nya." jelas mas paket membaca tulisan yang tertempel di paket tersebut.
Mendengar nama dari pengirim, Naila langsung menerima paket tersebut. Ia langsung masuk ke dalam setelah mengucapkan terima kasih.
Naila kembali ke kamar Bella, dengan membawa paket itu yang berukuran sedang, tidak besar tidak kecil.
"Kak Athar ngirim apaan, sih." ucap nya penasaran. Ia lalu naik ke tempat tidur, dengan cepat tangannya membuka bungkusan tersebut.
"Ciee, dapat kado dari pacar, ya," goda Bella yang baru saja balik dari kamar mandi. Naila tidak menggubris Bella, ia masih berusaha membuka bungkusan itu.
Tidak butuh waktu lama, Naila untuk membuka bungkusan nya, di depan nya sekarang terdapat boneka pinguin berwarna abu-abu. Ukurannya pas jika ia peluk.
***
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN:
@wattpadsoll23_
@sollhsnFOLLOW AKUN MEREKA JUGA:
@revazarfanbase_
@atharnau_
@devdrgntara_
@kala_linggap
@sadewamhm6
@gue.kelvin
@kelvananggr
@nailabny14-05-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Athar
Teen Fiction(Follow dulu sebelum baca) Athar Naufal Aldinata, Orangnya pintar, sering menjuarai lomba akademik dan non akademik, sering juga jadi juara di kelas. Selain di kenal berprestasi, ia juga di kenal sebagai ketua dari geng motor REVAZAR. Geng motor ini...