Haii,
Selamat datang di lapak ku.
Selamat datang di lapak Athar.
Semoga suka, ya.
Jangan lupa tinggalin jejak.
-Happy reading-
Besoknya..
Seharian ini, Athar tidak fokus dengan pelajaran dan juga saat latihan soal buat olimpiade. Pikirannya hanya tertuju ke Naila. Tadi pagi waktu ia jemput, Naila sudah berangkat duluan. Tadi pagi waktu sampai di sekolah, Naila menghindarinya. Bahkan tadi waktu istirahat ia tidak melihat Naila ke kantin.
Naila menjadi diam kepada Athar, seolah-olah sudah terjadi pertengkaran hebat diantara mereka. Padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Sebelum ke ruang *biologi, Athar memutuskan untuk menemui Naila di kelas gadis itu.
Saat sampai di depan kelas Naila baru beberapa murid yang keluar dari kelas. Itu tandanya, Naila masih di dalam. Athar berdiri bersandar pada tembok menunggu, Naila keluar. Tak berselang lama, Naila keluar bersama Bella dengan raut muka yang sedih dan juga bingung dengan Bella yang merangkul pundak Naila.
"Naila," panggil Athar ketika Naila dan Bella melewatinya. Keduanya sama-sama membalikkan badan dan menatap Athar.
"Aku mau bicara sama kamu berdua," ujar cowok itu kepada, Naila kemudian beralih menatap Bella. Bella yang paham pun langsung mengangguk.
"Gue duluan, ya, Nai." ucap Bella dan Naila hanya mengangguk kecil.
Bella berjalan pergi meninggalkan dua orang yang sedang ada masalah. Sebenarnya, Bella ingin menemani, Naila. Tapi, ia tidak boleh terlalu ikut campur dengan masalah orang lain.
Setelah mendapati Bella yang sudah jauh, Athar berjalan mendekati, Naila. Saat ini mereka sedang berdiri berhadapan dengan jarak satu jengkal saja.
Pandangan Naila sedari tadi tidak berubah. Gadis itu terus saja menatap lurus tanpa memperdulikan Athar yang menatap nya.
"Mau ngomong apa?" pertanyaan keluar dari mulut nya setelah sedari tadi diam.
"Masalah kita hari ini." jawab Athar.
"Jangan di sini, nggak enak di lihatin murid lain." setelah mengucapkan itu, Naila langsung berjalan dan di ikuti Athar di belakang.
***
"Guys, kalian tebak, ya, Athar sama cewek cupu itu berantem nggak?" bisik Dania kepada geng nya sebelum keluar kelas.
"Gue tebak mereka bakal berantem," ucap Nina.
"Kenapa lo yakin banget." sahut Yuna.
"Ya secara kan, Dania kasih tahu alasan sebenarnya kenapa, Athar mau pacaran sama dia otomatis dia pasti marah." balas Nina. Yuna hanya mengangguk paham.
"Terus kita harus ngapain?" tanya Clarissa.
"Nggak ngapa-ngapain. Kita tunggu aja kabar mereka putus!"
"Yaudah, kalau gitu kita pulang aja." ujar Sasa yang di setujui teman-temannya.
***
"Kadev mana?" tanya Bella ketika baru saja sampai di parkiran.
"Ke toilet," jawab Kelvan
"Sama Kelvin." imbuh Dewa.
"Cowok gue mau di ajarin apalagi sama tuh anak." gumam Bella. Ia kemudian berjalan ke arah motor Devan.
"Lo nggak pulang bareng, Naila?" tanya Kelvan yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Dia tadi lagi sama, Kak Athar." jawab Bella yang sudah duduk di motor Devan.
"Kok bisa?"
"Mungkin mau nyelesaiin masalah nya sama, Naila. Kita baru keluar aja, Kak Athar udah stand by di depan kelas."
"Bakal ada perang, nih." celetuk Dewa.
"Nggak ada!" bantah Bella. "Mulut lo mau gue kuncir pakai karet, Kak?!"
***
Keduanya kini sudah sampai di belakang sekolah. Naila langsung duduk di kursi yang ada di sana. Sedangkan Athar berdiri di samping kursi tersebut.
"Kamu kenapa? cerita sama aku." tanya Athar yang menatap Naila dari samping. Wajah gadis itu sedikit tertutup rambut nya yang terkena angin.
"Nai, jangan diemin aku kayak gini dong."
"Aku punya salah sama kamu?" Athar langsung duduk di sebelah Naila. Ia menatap dalam wajah Naila. Berharap gadisnya bicara padanya.
Naila masih diam. Semalam ia di kirimin Dania vidio. Di vidio tersebut berisi Dania dan Athar yang sedang berbicara. Percakapan kedua nya tentang Athar yang tidak benar-benar mencintainya. Athar hanya mempermainkannya saja. Athar memacari diri nya hanya karena tantangan dari Dania.
Tanpa ia sadari air matanya jatuh di pipi. Hatinya sakit ketika mengingat pesan yang Dania kirim. Naila dengan segera mengelap air matanya.
"Apa gue nggak berhak di cintai? apa cewek cupu kayak gue nggak pantas dapat cinta?" Naila menatap Athar dengan mata yang kembali berkaca.
"Hei, Sayang jangan ngomong gitu."
Naila menghempas tangan Athar yang mengusap air mata nya. "Lo pacaran sama gue karena di suruh Kak Dania kan?!"
Athar terdiam mendengar pernyataan Naila. Ia tak menyangka Naila mengetahui hal ini.
"Selama ini lo cuma permainin gue, iya?!"
"Lo pikir hati gue mainan? lo pikir gue nggak punya perasaan?!"
"JAWAB, KAK!" emosi Naila kembali naik.
"Iya, Nai," jawab Athar, lesu. "Tapi, Nai ka-".
"Stop, Kak! stop bilang apapun itu."
"Aku kecewa sama kamu, Kak." air mata Naila kembali berjatuhan. Isak tangisnya pun ikut terdengar. Naila pun segera pergi dari sana.
***
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN:
@wattpadsoll23_
@sollhsnFOLLOW AKUN MEREKA JUGA:
@revazarfanbase_
@atharnau_
@devdrgntara_
@kala_linggap
@sadewamhm6
@gue.kelvin
@kelvananggr
@nailabny02-02-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Athar
Teen Fiction(Follow dulu sebelum baca) Athar Naufal Aldinata, Orangnya pintar, sering menjuarai lomba akademik dan non akademik, sering juga jadi juara di kelas. Selain di kenal berprestasi, ia juga di kenal sebagai ketua dari geng motor REVAZAR. Geng motor ini...