Athar 34

60 2 0
                                    

Haii,

Selamat datang di lapak ku.

Selamat datang di lapak Athar.

Semoga suka, ya.

Jangan lupa tinggalin jejak.


-Happy reading-


Athar dan Naila sedang di jalan menuju sekolah, motor yang tadinya melaju kencang tiba-tiba berhenti di pinggir jalan. Athar langsung melepas helm nya begitu juga dengan, Naila.

"Bolos, yuk." ajak Athar kepada Naila. Naila yang mendengar ajakan Athar pun terkejut. 'What? ini gue nggak salah denger, kan?' batin, Naila. Pasalnya, baru kali ini Athar mengajaknya bolos. Padahal biasanya dia yang paling marah kalau temen-temennya ada yang bolos.

"Kenapa? kamu sakit?" tanya gadis itu khawatir. Ia langsung menempelkan telapak tangannya ke dahi, Athar.

"Nggak. Aku cuma males pergi sekolah." jawabnya.

"Ada angin apa, nih, seorang Athar yang sangat rajin tiba-tiba mogok sekolah." celetuk, Naila dengan kedua tangan yang bersilang di depan dada.

"Mau ikut nggak?" tanya cowok itu menatap, Naila yang sedang tersenyum mengejeknya.

Naila terdiam memegang dagunya, seolah-olah sedang berpikir. "Kemana dulu?"

"ke taman?"

Naila menggeleng.

"Ke cafe?"

Naila menggeleng.

"Ke Mall?"

Lagi-lagi, Naila menggeleng.

"Ke danau aja, yuk. Tempat favorit ku," usul, sang gadis.

"Danau? danau mana?" tanya, Athar kebingungan. "Emang di sini ada danau?"

"udah ayo jalan, aja." Naila memakaikan kembali helm, Athar. "Nanti aku kasih tahu jalannya."

"Let's go." ucap gadis itu bersemangat.

***

Kedua nya sudah sampai di tempat tujuan. Danau yang selalu, Naila datangi saat ia merasa bosan di rumah. Mereka sudah memegang es krim di tangan masing-masing. Es krim itu mereka beli di toko sebrang ketika baru sampai.

"Bagus juga tempatnya, bikin tenang."

"Iya, aku hampir setiap hari ke sini." balas, Naila. Ia mulai membuka es krimnya rasa stroberi, sedangkan, Athar rasa Vanila.

"Ngapain?"

"Ya, nggak ngapa-ngapain. Jalan-jalan aja, kan ini deket sama rumah."

"Oh, iya, ya,"

"Kak, duduk di tepi situ, yuk." ajak, Naila sembari menunjuk tepi danau. Naila berjalan lebih dulu, lalu di ikuti, Athar di belakang.

Tak perlu lama, Naila langsung duduk di pinggiran dengan kaki yang menggantung di bawah. Athar juga melakukan hal yang sama.

"Enak, ya, tempatnya sepi." ujar Athar sambil memakan es krim nya.

"Iyalah sepi, pagi kan waktunya orang pada sibuk." sahut, Naila sambil memakan es krim nya yang tinggal satu suap.

"Kak, mau nyender di pundak kamu, boleh?" tanya gadis itu.

Tanpa berpikir panjang, Athar langsung merentangkan satu tangannya dan membawa kepala gadis itu ke pundaknya.

"Manja banget, sih, pacar aku." tangan, Athar yang tadinya merangkul pundak, Naila, kini sudah mengelus kepala gadis itu dengan lembut.

Naila hanya tersenyum, menikmati tenangnya objek danau yang ada di depan mata.

"Semoga aja kita bisa kayak gini, terus, selamanya."

"Manja terus sama aku, ya, Nai."

***

"Kamu kenapa ngajak aku ke rumah kamu?" tanya Naila ketika mereka baru saja sampai di rumah, Athar.

"Mama mau kenalan langsung sama kamu," jawab Athar.

"Sekarang?" tanya gadis itu lagi. "Kalau sekarang aku pulang aja, deh." Naila sudah berbalik badan dan hendak pergi. Namun, tangannya lebih dulu di cekal Athar.

"Kenapa?" tanya nya.

"Takut," jawab gadis itu. "Kata Bella, Papa kamu galak." lanjutnya.

Athar tertawa kecil mendengar penuturan gadis nya itu. Ia tahu betul kalau ini pasti, Devan yang cerita.

"Tenang, jam segini biasanya, Papa belum pulang." tutur, Athar menenangkan, Naila.

Athar meraih tangan, Naila lalu ia genggam. Ia hanya tersenyum menatap, Naila. Ia kemudian berjalan masuk ke dalam rumah diikuti, Naila dengan tangan yang masih ia genggam.

Athar sekarang sudah masuk rumah dan berada di ruang tamu, Namun, ia tidak menemukan, Mama nya di sana. Meninggalkan, Naila sendiri di ruang tamu, ia mulai mencari, Mama nya ke kamar, hingga ke dapur, Namun tidak juga ketemu.

Akhirnya, Athar kembali menghampiri, Naila. "Maaf, ya, Nai, Mama nggak di rumah." ujar nya merasa tidak enak.

"Iya, nggak papa, Kak. Kan bisa besok ketemu, Mama kamu." balas, Naila dengan senyum manisnya.

"Yaudah, aku antar pulang, ya."

Baru saja berjalan ke arah pintu, tiba-tiba saja, Yuni masuk ke dalam rumah. Wanita itu tersenyum ke arah, Athar. Athar lalu menghampiri dan langsung memeluk, Mama nya.

"Baru pulang, Nak?" tanya wanita itu. Athar hanya mengangguk sebagai jawaban. Pandangan, Yuni kini beralih ke samping, Athar. Gadis yang berdiri tidak jauh dari, Athar.

Athar pun dengan antusias memperkenalkan gadis nya itu. "Kenalin, Ma, ini, Naila."

Naila pun dengan sopan sedikit menunduk. Tidak lupa, ia pun mendekat untuk bersalaman dengan, Mama nya, Athar.

"Cantik nya," puji, Yuni. "Ternyata nggak kalah, ya sama yang di foto." imbuh nya, sembari tangan yang mencolek dagu, Naila.

"Athar, tadi, Mama sama Papa pergi ke--"

"ATHAR--"

Belum sempat, Yuni selesai bicara, tiba-tiba saja ada yang memanggil, Athar dengan nada tinggi.







***

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN:

@wattpadsoll23_
@sollhsn

FOLLOW AKUN MEREKA JUGA:

@revazarfanbase_
@atharnau_
@devdrgntara_
@kala_linggap
@sadewamhm6
@gue.kelvin
@kelvananggr
@nailabny





20-12-23

AtharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang