Haii,
Selamat datang di lapak ku.
Selamat datang di lapak Athar.
Semoga suka, ya.
Jangan lupa tinggalin jejak.
-Happy reading-
"Gue udah pernah bilang kan sama lo, Thar nggak usah ikutin kemauan, Dania." ujar Kelvan. "Sekarang kejadian kan semua yang lo cemasin?" Kelvan menghela napas panjang. Sebenarnya, waktu itu ia sudah melarang Athar untuk mengikuti ide konyol Dania. Tapi, Athar tetap tidak mau mendengarkannya.
"Ya gue pikir nggak bakal sampai kayak gini," Athar menjatuhkan tubuhnya di sofa.
"Lo jangan bodoh, Thar. Dania bisa ngelakuin apapun yang dia suka," jelas Kala, mengingatkan. "Terutama ngebuat hubungan lo sama, Naila putus."
Athar mengusap rambutnya kasar.
Selesai dari latihan olimpiade, ia langsung melajukan motornya ke markas. Mencoba mencari ketenangan. Tanpa ia sadari, Kala dan Kelvan mengikutinya dari belakang. Mereka khawatir kalau terjadi apa-apa di jalan. Mengingat dirinya kini sedang ada masalah.
"Tadi, Naila pulang naik apa?" tanya Athar.
"Naik Bis," jawab Kala. "Jadi gue suruh Dewa sama Kelvin buat ngikutin dia."
Athar menghela napas lega. "Bagus, berarti, Naila aman."
"Tenang aja, Thar. Naila aman sama kita tanpa lo suruh." ujar Kelvan.
Athar mengangguk. "Thanks, ya, guys. Gue percaya sama kalian."
Athar kemudian berdiri dari duduknya. Memakai kembali jaketnya dan juga tasnya.
"Mau kemana lo?"
"Pulang, istirahat. Besok kan lomba." jawabnya, dan langsung pergi meninggalkan kedua temannya itu.
***
Athar mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Saat itu juga ia melihat mobil Dania melaju kencang melewatinya. Tanpa pikir panjang, ia menambah kecepatan motornya mengejar mobil Dania.
Sudah semakin dekat, Athar menambahkan lagi kecepatan motornya lalu menyalip mobil dania dan berhenti di depan mobil warna putih itu.
Athar melepas helm nya dan turun dari motor. Ia berjalan ke arah mobil Dania yang baru saja berhenti. Dania yang masih berada di dalam mobil tersenyum lalu keluar dari mobil.
"Ada apa, ya? tumben banget berhentiin mobil gue."
"Lo bilang apa aja ke, Naila?" tanya Athar, to the point.
"Emang gue ngomong apa sama si cewek cupu itu?"
"Jangan pura-pura bodoh!" ujar Athar lirih dengan penekanan. "Gue tahu lo pasti ngerencanain sesuatu. Lo kan licik."
Dania mengepal kedua tangannya guna menahan emosi. "Kamu mau tahu banget atau mau tahu aja, sayang?" tangannya membelai pipi Athar secara halus.
Athar yang merasa risih langsung menghempas tangan Dania dari pipi nya.
"Jangan macam-macam sama, Naila atau lo bakal tau akibatnya!" ancam Athar, kemudian pergi dari hadapan Dania.
"Uuuu, takuutt," Dania langsung menatap ponselnya dengan bibir yang tersenyum lebar. Sebenarnya, sedari tadi ia memegang ponselnya. Tanpa, Athar ketahui kalau Dania telah merekam ucapannya tadi.
"Kita tunggu aja."
***
Malam hari
Athar sudah sampai di rumahnya. Malam ini ia tidak pulang ke rumah Om Daniel karena ia rasa ia ingin menenangkan diri. Athar langsung masuk ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Ia merasa hari ini sangat lelah, bahkan untuk semangat pun tidak ada.
Yang ada di pikirannya saat ini adalah, apakah besok orang tuanya menepati janjinya? apakah besok ia bisa menang? apakah besok Naila datang? semua pertanyaan yang ada di kepalanya membuat nya gelisah. Makan pun ia tidak napsu.
Mengingat tentang Naila, Athar pun langsung mengambil ponsel dan membuka chat room nya dengan Naila.
Setelah mengirim pesan tersebut, Athar melempar pelan ponselnya. Merasa belum ada balasan, ia pun memutuskan memejamkan mata sebentar.
Sedangkan di tempat lain, Naila terdiam setelah membaca pesan dari Athar. Ia menaruh kembali ponselnya tanpa betniat membalas pesan tersebut. Ia dilanda kebimbangan. Dirinya ingin sekali datang dan menyaksikan Athar besok, tapi, ia sudah terlanjur kecewa.
"Lo kenapa jahat banget sama gue, Kak? di saat gue udah benar-benar jatuh cinta sama lo, lo malah hancurin semuanya." gumam Naila lirih yang terus menatap foto nya dan Athar. "Kalau tahu kayak gini mending kita nggak usah kenal dari awal."
***
Saat ini Devan dan keempat temannya sedang berkumpul di markas.
"Kalian besok pada datang, kan?" tanya Devan, memastikan.
"Ya, datang dong. Biar, Athar makin semangat." jawab Dewa, semangat.
"Kalau bukan kita yang kasih semangat, Athar siapa lagi? orang tuanya? gue nggak yakin kalau mereka bakal datang." celetuk Kelvin.
"Gue nggak janji, ya. Tapi, gue usahain datang." sahut Kala.
"Emang besok lo mau ngapain?" tanya Dewa.
"Biasalah, ada urusan dulu bentar." jawab Kala.
"Santai aja, bro." sahut Kelvin.
***
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN:
@wattpadsoll23_
@sollhsnFOLLOW AKUN MEREKA JUGA:
@revazarfanbase_
@atharnau_
@devdrgntara_
@kala_linggap
@sadewamhm6
@gue.kelvin
@kelvananggr
@nailabny20-02-24
KAMU SEDANG MEMBACA
Athar
Teen Fiction(Follow dulu sebelum baca) Athar Naufal Aldinata, Orangnya pintar, sering menjuarai lomba akademik dan non akademik, sering juga jadi juara di kelas. Selain di kenal berprestasi, ia juga di kenal sebagai ketua dari geng motor REVAZAR. Geng motor ini...