Athar 27

77 3 0
                                    

Haii,

Selamat datang di lapak ku.

Selamat datang di lapak Athar.

Selamat membaca.

Semoga suka, ya.

Jangan lupa tinggalin jejak.



-Happy reading-



Udara malam ini sangat sejuk, padahal jam baru menunjukkan pukul tujuh lewat lima menit. Apakah nanti akan turun hujan? pikir Naila. Kedua nya kini sedang menaiki motor dengan tujuan ke rumah Tante nya Athar.

Naila membuka kaca helm nya,
"Kak?" panggil Naila sedikit keras.

"Iya?"

"Tante, kamu galak, nggak?"

"Iya." jawab Athar. "Dia galakk bangett,"

"galaknya kayak gimana?" tanya Naila lagi, penasaran.

"Kalau ngomong tuh suaranya kenceng, suka ceplas-ceplos, kadang bisa bikin orang sakit hati." jawab cowok itu. Naila yang mendengar itu langsung terdiam.

Athar tersenyum di balik helm nya, melihat wajah Naila dari spion yang berubah tidak semangat. Athar menggeleng kepala nya kecil. "Kamu tuh, ya, gampang banget percaya." ujar Athar. "Aku cuma bercanda, sayang."

***

Acara makan malam sudah di mulai. Meskipun hanya sederhana dan empat orang, suasana nya sangat ramai karena Athar dan Om Daniel yang sering bercanda. Naila duduk di samping Tante Rani, sedangkan Athar di depan Tante Rani.

Meskipun baru pertama kali bertemu, Naila merasa nyaman di keluarga ini. Ia dan Tante Rani sudah mulai akrab. Acara makan malamnya tidak seburuk yang ia bayangkan, ternyata.

"Oh, iya, selama kamu kenal sama Athar gimana? dia nggak aneh-aneh sama kamu, kan?" tanya Tante Rani panjang lebar.

"Kalau Athar macam-macam bilang aja sama, Om dan Tante." timpal Om Daniel, lalu melahap kembali makanannya.

"Ini apa-apaan, sih. Kompak banget nuduh ponakannya yang nggak-nggak." sahut Athar tak terima. Cowok itu menatap Om dan Tantenya bergantian.

Naila tersenyum lebar melihat ketiga nya. "Nggak, Tan. Kak Athar malah baik banget sama aku."

"Kamu tahu nggak, Nai," kali ini Om Daniel yang berbicara. "Athar tuh nggak pernah bawa cewek ke rumah, baru kamu yang dia bawa ke sini."

Mendengar cerita dari Om Daniel, Naila tersenyum malu. Ia langsung menatap Athar, menaikkan kedua alisnya lalu berkedip.

***

Athar mengantarkan Naila pulang. Sejak masih di rumah Tantenya Athar mendung memang sudah datang. Dan sekarang hawa dingin sudah masuk ke tubuh Naila.

Naila menepuk pundak Athar. "Kak, kayak nya mau hujan deh,"

Athar lalu memelankan motornya. "Iya, nih. Kita neduh dulu, ya?" tawar Athar. Naila hanya mengangguk.

Namun, belum sempat mereka meneduh, hujan sudah lebih dulu turun. Alhasil mereka pun basah kuyup. Athar langsung saja mengegas motornya untuk mencari tempat berteduh. Tak butuh waktu lama, Athar menghentikan motornya di halte bis. Naila langsung turun dari motor begitu juga dengan Athar.

Naila mengusap-usap kedua lengannya. Athar yang melihat langsung melepas jaket nya lalu ia pakaikan ke pundak Naila.

"Pakai aja biar nggak dingin," ujar cowok itu, dengan senyum tipis nya.

"Terus, Kak Athar gimana?"

"Aku nggak apa-apa,"

kedua nya kini sama-sama diam, hening seketika tercipta. Hanya suara hujan yang masuk ke telinga. Naila menghela napasnya kasar, menatap hujan yang saat ini semakin deras. Hawa nya juga semakin dingin.

"Nai, aku beli minuman hangat dulu, ya." ujar Athar yang langsung berbalik badan. Namun, langkah nya terhenti saat Naila memegang tangan Athar.

Athar langsung berbalik menatap Naila saat ia merasakan tangan Naila yang begitu dingin. Tangan gadis nya sudah dingin, sedingin es batu.

"Nai, tangan kamu dingin banget." Athar langsung meraih kedua telapak tangan Naila. Meniup telapak tangan Naila, lalu ia usap-usap dengan kedua telapak tangannya secara bergantian.

Naila tersenyum mendapat perlakuan dari Athar. Naila tak henti-hentinya menatap cowok di depannya. Pliss, tuhan, bawa gue terbang sekarang juga. Ia bisa melihat wajah Athar yang menghawatirkan dirinya. Naila tidak pernah menyangka, kalau dirinya yang murid biasa bisa menjadi pacar dari murid populer di sekolah.

"Kak," panggil Naila.

"Iya, kenapa?" jawab Athar yang masih menghangatkan telapak tangannya.

"Tante sama Om kamu seru, ya, asik." tutur Naila. Athar hanya menanggapinya dengan tersenyum.

"Besok jadi lomba balapnya?" tanya Naila.

"Iya, jadi. Kenapa?"

"Aku boleh nonton, nggak?"

"Boleh." jawab cowok itu.

"Asal, kamu di jemput sama, Kelvan." imbuhnya.



***



JANGAN LUPA FOLLOW AKUN:

@wattpadsoll23_
@sollhsn

FOLLOW AKUN MEREKA JUGA:

@revazarfanbase_
@atharnau_
@devdrgntara_
@kala_linggap
@sadewamhm6
@gue.kelvin
@kelvananggr
@nailabny










22-06-23

AtharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang