Athar 43

52 3 0
                                    

Haii,

Selamat datang di lapak ku.

Selamat datang di lapak Athar.

Semoga suka, ya.

Jangan lupa tinggalin jejak.

-Happy reading-


Para anggota inti kini sedang berkumpul di markas. Mereka masih mencari tahu penyebab mobil orang tua Athar kecelakaan sekaligus mengistirahatkan badan sejenak.

"Mobil bokapnya Athar tuh nggak kecelakaan tunggal." ucap Askala. "Soalnya waktu gue cek tadi nggak ada masalah sama mesin atau kabelnya. Gue yakin, pasti ada yang sengaja." jelasnya.

"Gue setuju sama, Kala." sahut Kelvan.

Kelvan kemudian meraih sesuatu di saku celana nya. Ia mengeluarkan jepitan warna pink, lalu ia perlihatkan ke yang lainnya. "Gue nggak sengaja nemuin ini di sekitar tempat itu. Dan gue ngerasa nggak asing sama jepit rambut ini?"

"Itu punya Dania. Dania kan sering pakai jepit rambut kayak gitu." jawab Dewa.

"Gue juga mikirnya gitu,"

"Apa jangan-jangan, Dania....-"

"Kita cari tahu dulu kebenarannya. Jepitan kayak gitu kan banyak yang punya." ujar Devan, memotong ucapan Dewa.

***

Athar mengendarai motornya dengan sangat pelan. Menikmati angin malam dengan jalanan yang sepi membuatnya sedikit tenang. Athar yang awalnya ingin pulang ke rumah, ia undurkan dan memilih pergi ke markas.

Namun di tengah-tengah perjalanan, ia tiba-tiba di ikuti segerombolan geng motor. Mengetahui dirinya diikuti, Athar langsung mengegas motornya. Athar melajukan motornya tanpa memikirkan arah. Yang ada dipikirannya hanya ia bisa lolos dari geng motor tersebut.

Bukannya Cemen atau takut, tapi perihal geng motor itu jumlah nya agak banyak. Kalau di hitung sekitar 20 orang, sedangkan dirinya sendirian.

Sesampainya di tempat agak sepi, salah satu diantara mereka menyalip Athar dan berhenti di depannya. Athar yang terkejut langsung mengarahkan stang nya kesamping dan menabrak pohon hingga jatuh.

Athar meringis kesakitan, menahan kakinya yang tertimpa motor. Ia segera duduk dan menarik kakinya. Setelah berhasil, Athar lalu melepas helmnya.

Athar kemudian berdiri sambil menahan kakinya yang sedikit sakit. Ia menatap mereka satu persatu dengan bergantian.

"Kalian mau ngapain? perasaan gue udah gak ada masalah sama kalian?"

"Gue cuma mau nantang lo buat balapan ulang. Kalo lo kalah, siap-siap aja cewek lo gue embat." ucap Rafa dengan senyum menyeringai.

"Gak usah bawa-bawa cewek gue. Selama gue masih hidup, gak ada yang boleh sentuh dia."

"Songong banget." celetuk salah satu dari mereka.

Athar tidak merespon, ia berjalan menghampiri motornya dan mendirikan motornya yang masih tergeletak.

"Kalo lo gak berani berarti lo, CEMEN." ejek Rafa, dengan menekan kata yang terakhir.

"Huuu cemen...."

"Huuu cupu...."

Athar merasa geram. Ia kemudian berbalik badan dan kembali mendekati Rafa hingga berhenti tepat di depannya.

"Oke, gue terima tantangan lo." ucapnya dengan tegas.

"Kapan?"

"Sekarang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AtharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang