Haii,
Selamat datang di lapak ku.
Selamat datang di lapak Athar.
Semoga suka, ya.
Jangan lupa tinggalin jejak.
-Happy reading-
Sepulang dari mengantar Naila, senyum Athar masih saja tercetak di bibirnya. Ia baru saja selesai mandi dan sekarang sedang mengeringkan rambut menggunakan handuk. Ia tak henti-henti nya tersenyum lebar saat mengingat kejadian di rumah Naila tadi.Suatu kejadian sederhana yang mungkin tidak ia temukan lagi nanti. Tadi, ketika sampai di rumah Naila tiba-tiba hujan kembali turun. Alhasil Athar tidak langsung pulang. Ia duduk di luar sambil mengamati hujan yang jatuh ke tanah. Ia kemudian berdiri dari duduk nya dan berjalan ke pinggir teras.
"Hujan, Mama Papa bakal pulang, entah besok atau lusa gue nggak tahu. Nanti kalau mereka udah naik pesawat kalian jangan muncul, ya?" ujar Athar bermonolog. Memberi tahu kepada para benda di langit dengan sumringah.
"Terutama buat lo awan. Lo jangan berubah jadi hitam, ya seminggu ke depan." lanjutnya memperingati.
suara yang menantikan kepulangan orang tuanya bisa Naila dengar. Naila sudah tahu sosok Athar dari cerita Bella dan juga para sahabat Athar. Menurutnya, geng yang ia pimpin tidaklah buruk. Malahan memberi hal positif pada sekitar. Dan ia akui itu.
"Kak, kamu ngapain di situ?" tanya Naila sambil menaruh dua gelas teh hangat.
"Nggak ngapa-ngapain, lagi lihat hujan aja." jawab Athar.
"Yee, kayak bocil aja."
"Jaketnya kenapa di lepas? nanti masuk angin, sakit." tegur Naila yang baru sadar kalau Athar tidak memakai jaket.
"Nggak papa deh kalau sakit, kan ada yang ngurusin." timpal Athar sambil menatap Naila.
"Dasar bucin." balas Naila yang langsung berbalik lalu berjalan menuju kursi.
***
Pagi-pagi sekali Geng REVAZAR sudah datang ke sekolah. Mereka sekarang berkumpul di taman depan. Mereka memang selalu datang pagi. Namun, hari ini lebih pagi dari biasanya.
Membicarakan hal penting pagi ini.
"Eh guys, hari ini kita bakal pulang cepet, kan?" tanya Bella, sekaligus memberitahu.
"Dapet info dari mana lo?" tanya Dewa yang masih duduk di motornya.
"Yaelah, Kak, satu sekolah juga udah tahu kali dari kepala sekolah. Kepala sekolah kan udah share di grup kelas." jawab Bella.
"Maklum, Bel, Dewa kan nggak pernah buka grup kelas. Malahan dia tabung sampai ribuan." balas Kelvin.
"Nabung chat grup tuh bisa di tukar jadi uang nggak, ya? lumayan kan buat gue traktir cewe-cewe." ucap Dewa sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Mana ada cewe yang mau modelan kayak lo." celetuk Kelvin lagi, dan langsung mendapat tatapan dari Dewa.
"Iihh, takutt." ucap Kelvin dengan nada yang dia buat manja.
***
Suasana ruang Olimpiade kali ini sangat sunyi. Di dalam terdapat Bu sarah yang duduk di meja guru sambil mengawasi tiga orang yang berada di depannya. Athar, Lio, dan Anya ketiganya sangat fokus mengerjakan soal yang Bu Sarah berikan dengan waktu yang di tentukan.
"Oke, waktu habis!" ucap Bu Sarah yang berdiri dari duduk nya.
"Kumpulkan kertas latihannya di meja saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Athar
Teen Fiction(Follow dulu sebelum baca) Athar Naufal Aldinata, Orangnya pintar, sering menjuarai lomba akademik dan non akademik, sering juga jadi juara di kelas. Selain di kenal berprestasi, ia juga di kenal sebagai ketua dari geng motor REVAZAR. Geng motor ini...