Athar 05

140 6 0
                                    


Haii,

Selamat datang di lapak ku.

Selamat datang di lapak Athar.

Semoga suka ya.

Jangan lupa tinggalin jejak.


-Happy reading-


"Tadi siapa, Nai? pacar kamu ya?" tanya Sonya- Mama Naila. Sonya sudah selesai masak makanan untuk malam ini, sekarang ia tengah menata piring dan gelas.

"Nggak kok, Ma, Naila nggak punya pacar. Dia kakak kelas, Naila." jawab Naila.

Sonya tersenyum mendengar jawaban anaknya, wanita setengah paruh baya itu kini sudah berdiri di belakang Naila yang tengah duduk di kursi ruang makan tersebut. Tangannya terangkat memegang kedua pundak putrinya, kemudian terangkat ke kepala guna mengelus surai hitam milik Naila.

"Kalau anaknya baik, terus nggak ngajarin kamu yang aneh-aneh, bikin kamu nyaman, bikin kamu seneng, Mama ijinin kok."

Naila sontak kaget, pasalnya baru kali ini Mamanya bicara seperti itu. Sonya bukannya melarang dirinya pacaran, tapi wanita setengah paruh baya itu hanya tidak ingin putrinya terkena pergaulan bebas, seperti pada remaja lain pada umumnya. Itu yang pernah Sonya katakan kepada Naila.

Naila yang masih bingung, kini memutar posisi duduknya menjadi menyamping, dengan badan yang agak miring. Mendongakkan kepalanya sedikit tepat

"Maksudnya?"

"Kalau kamu mau pacaran sama cowok itu, Mama nggak masalah." kata Sonya.

"Bukannya, Mama nggak ngebolehin, Nai buat pacaran?" tanya nya lagi

"Tadi, Mama bilang apa hayo, kalau anaknya baik, nggak ngajarin kamu yang aneh-aneh."

"Bener tuh yang di bilang, Mama kamu," sahut Wildan-Papa Naila. "Kalau pacarannya buat semangat, Mama Papa ijinin."

Naila hanya tersenyum untuk menanggapinya, pasalnya ia masih ragu dengan cowok yang kini berstatus sebagai pacarnya, dia yang maksa.

***

"Gue lihat-lihat hubungan lo sama Naila makin hari makin nempel, ya," ujar Dewa sambil memakan snack yang ada di tangannya.

Dewa memang membeli beberapa snack dulu sebelum pergi ke markas. Sekarang mereka memang sedang berkumpul di markas, hanya anggota ini REVAZAR yang berkumpul.

"Berarti dia udah beneran jatuh cinta," sahut Kala yang fokus dengan ponselnya.

"Bisa jadi tuh, padahal awalnya kan cuma iseng-iseng doang." ucap Kelvan menimpali.

"Ya nggak tahu, gue ngerasa nyaman aja sama dia." jawab Athar.

Kelvan berdiri dari duduknya, cowok itu berjalan menuju Dewa lalu berdiri di sampingnya. "Kalau kalian berdua cocok, gue dukung." kata Kelvan. "Kapan lagi kan bos kita suka beneran sama cewek," imbuhnya.

Kelvan langsung pergi dari sana setelah mengambil tiga Snack, ia melemparkan dua Snack ke arah Kelvin dan ditangkapnya.

"Jangan sakitin, Naila ya, nanti gue lagi yang jadi sasaran, Bella." kata Devan.

"Cie, takut sama, Bella," ledek Dewa.

"Kalau dia cuma marah sih nggak papa, tapi kalau dia minta putus, lo mau tanggung jawab?"

Devan kini tengah menatap sinis Dewa.

"Tinggal cari yang lain apa susahnya," balas Dewa lagi.

"Kalau gitu emak lo aja sini gue pacarin."

AtharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang