Chapter 5

3K 77 4
                                    

HAPPY READING ^_^

Setelah dimansion Adira bergegas masuk kekamar untuk membersihkan diri. Dia sudah gelo sendiri ketika banyak darah yang menempel dikaos putihnya.

Tetapi baru saja akan menaiki tangga suara bariton Adera mengintrupsi telinga Adira membuat Adira menoleh kebelakang.

"Adira, dari mana saja kamu?" Tanya Adera dengan dingin. Tidak biasa Adera berujar dingin kepadanya. Dia tidak membuat masalah dengan Adera. Mengapa Adera seperti ini. Batin Adira bertanya tanya.

"Kenapa?" Jawab Adira dengan malas. Mood Adira sedang tidak baik baik saja intinya Adira ingin cepat cepat mandi karna malas berlama lama dengan darah Gisel menempel dibadannya.

Adera menatap adira tajam membuat adira tidak berani menatapnya. Heii Adira kejam ketika diluar kalau sudah dirumah adira tidak berani membalas ucapan Adera apalagi Adera sedang menatapnya tajam.

Adera melihat darah dikaos Adira membuat Adera menyunggingkan senyuman nya."Baby kamu membunuh keluarga sialan itu?" Tanya Adera. Kini suaranya berubah drastis yang tadi dingin menjadi manja seperti ini.

Adira mendelik kesal lalu menggelengkan kepalanya. "Adira hanya memberi pelajaran saja pada Gisel baru permulaan. Adira ingin dia terlihat tersiksa seperti dineraka terdahulu." Jawab Adira dengan tangan terkepal.

Sebenarnya Adira ingin langsung membunuh keluarga itu namun Adira tahu bahwa langsung membunuh itu tidak akan menyenangkan karna tidak mendengar suara rintihan yang menurut Adira itu alunan musik yang sangat menyenangkan.

Adera mengangguk anggukan kepalanya."Itu lebih bagus princess, Abang suka itu."

Adira mengangguk langsung bergegas kearah kamar nya. Setelah dikamar Adira membuka kamar mandi nya dan langsung mandi setelah itu Adira berjalan kearah kasur king sizenya.

Adira menelfon seseorang yang berada dipranciss. Dia bukan menelfon Daddy nya tetapi menelfon seseorang yang menurut Adira bisa mengatur strateginya.

Panggilan langsung tersambung dan membuat orang disebrang sana menggerutu kesal. Adira cekikikan karena tahu disana waktu masih siang dan dia masih berada disekolah.

Qu'est-ce que tu fais qui interfère avec ton temps d'étude ?" Gerutu seseorang disebrang sana.

Adira masih cekikikan mendengar gerutuan pria disana, memang dia ketika belajar tidak mau diganggu "kapan mau kesini?" Tanya Adira dengan menormalkan nafas nya lagi.

"Lo telfon gue cuman nanyain itu? Gila" kesal pria itu disana.

Adira menghembuskan nafas kasar."gue butuh bantuan Lo untuk ngatur strategi, gue bingung kalau berdua dengan Abang gue." Jawab Adira sedang memikirkan bagaimana nanti.

Sebenarnya Adira bisa bisa saja, namun kalau tidak ada pria yang berada di pranciss dia tidak bisa mengatur rencana yang lebih pintar darinya.

"Gatau kapan, gue belum minta izin sama keluarga gue terus sama Daddy Brandon." Jawab pria itu.

"Yaudah terserah, kalau mau kesini bilang sama gue dulu, siapa tau nanti gue bisa jemput Lo dibandara" Ucap Adira dan pria disana hanya berdehem.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang