Chapter 17

1.6K 33 0
                                    

Ig@sptynmei_
Tt@queenshalrnd_

Happy reading.

Adira kini sudah berada dirumahnya. Dirinya malam akan menjalankan lagi dendam nya karena dua pembunuh itu harus cepat cepat ia musnahkan. Ditambah lagi sekarang dengan dua orang yang mengusik kehidupannya.

Adira menyeringai tajam. Dirinya memakai sweater rajut dengan sedikit besi besi kecil dipundaknya. Lalu memakai celana jeans hitam pendek.

Adira turun dari kamarnya menuju ruang bawah tanah yang hanya bisa dimasuki oleh keluarga Prixion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adira turun dari kamarnya menuju ruang bawah tanah yang hanya bisa dimasuki oleh keluarga Prixion.

Setelah sampai disana terlihat pria paru baya dengan tangan dan kaki diikat oleh tali.

Adira menyeringai puas lalu menendang kaki pria paru baya itu dengan kasar membuat pria baya itu terkejut.

"Kamu! Lepaskan saya, saya tidak punya urusan dengan kamu. Lepaskan anak sialan." Teriak pria itu membuat Adira memandang dengan datar.

"Anda benar benar punya urusan dengan saya. Anda telah bunuh bunda saya lalu anda dengan istri anda mengatai saya dan bunda saya dengan mulut kotor anda. Apakah anda lupa?" Jawab Adira.

"Anak sialan berani nya kamu." Ujar pratama. Dia adalah Pratama ayah dari Gisel. Keluarga pembunuh.

Adira sudah geram lalu langsung membunuh pratama dengan katana miliknya. Setelah dirasa puas Adira menyuruh bodyguard memasukan mayat Pratama seperti Ratna.

^_^

Sekolah kembali gempar ketika ada berita ayah Gisel mati dengan keadaan sama seperti Ratna. Gisel dibuat gila kembali.

Adira hanya menyeringai tajam lalu tidur lagi dengan keadaan tenang.

Bel pulang sudah berbunyi. Adira dan Chelsi berjalan beriringan. Adira mengernyit dimana Adera dan Griodan. Mengapa tidak ada motor mereka.

Adira berjalan kedepan gerbang lalu dia melihat siluet orang yang sedang duduk diatas motornya. Ah Adira yakin dia Rafael. Dan benar saja.

"Rafael?" Sapa Adira dengan pelan. Rafael berbalik lalu tersenyum hangat pada adira. Adira terpaku.

"Hai, udah pulang ya. Ayo pulang" jawab Rafael. Adira masih diam ditempat.

"Rafael kamu kesini mau ngapain?" Ujar Adira tidak membalas ajakan Rafael.

Rafael tersenyum lagi." Sengaja kesini buat jemput kamum" Jawab Rafael. Lalu Adira tersenyum kikuk.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang