Chapter 46

805 18 0
                                    

dipercepat aja ya alur ceritanya biar gak bosen.

Happy Reading
____________________

Bulan berganti, hari hari sudah Adira lalui, kini Adira sudah menjalankan UN nya. Dia tidak percaya bahwa dirinya akan keluar dari sekolah ini.

Adira sedang berada dicaffe bersama Chelsi, ia meminum jus yang ia pesan tadi. Lalu ia memainkan ponsel nya lagi.

Hubungannya dengan Rafael berjalan baik walaupun sedikit pengganggu dan permasalahan.

Masalah liora, dia sudah tidak berada disini alias sudah berada dikampung halamannya lagi. Dia yang mengundurkan diri sendiri namun entah kedepannya bagaimana.

Adira pamitan untuk pulang terlebih dahulu, setelah itu ia melajukan motor nya dengan kecepatan sedang.

••••

Adira berganti pakaian dengan kaos warna putih oversize dan celana training hitam dan rambut dicepol Asal.

Dirinya sedang badmood karena Adera dan Griodan belum pulang juga dari waktu itu, Adira menatap langit langit kamarnya.

Lalu ia berjalan kebawah untuk mengambil makanan ringannya, setelah mendapatkan makanan nya ia berjalan kearah ruang tamu.

Adira menyalakan televisi nya dan menampakan tayangan si botak kembar.

Adira menonton itu hingga makanan nya sudah tidak tersisa, lalu ia melihat ponsel nya.

Ting.

Rafael🖤
Hai, aku baru pulang dari kampus.
Udah makan?
Mau aku bawain?

Anda.
Oh gitu.
Gausah aku udah makan.
Mending kamu beli makanan buat kamu aja.

Rafael🖤
Bagus deh
Iya aku mau makan

Setelah itu Adira tidak membalas lagi, biarkan saja Rafael makan.

Ting.

Adira mengerutkan keningnya bukannya Rafael akan makan mengapa masih mengiri pesan.

08xxxxxxx150
Send a pict photos
Itu Rafael kan?

Didalam foto itu Rafael sedang makan didalam caffe bersama wanita, bahkan wanita itu duduk dengan menggandeng tangan Rafael dan Rafael hanya tersenyum saja.

Adira diam tidak membalas pesan tadi, dirinya jadi merasa seperti ada hantaman batu yang keras didalam hatinya.

08xxxxxxx150
Nikmati saja.

Adira merasa geram pun melempar ponsel nya kekursi disebelahnya, lalu ia menatap televisi dengan tidak fokus.

"Lo jahat raf" lirih Adira dengan berkaca kaca lalu ia mengusap air mata yang turun dipipinya. Adira melamun tidak memperhatikan televisi yang sedang menyala.

-
-
-

Sad or Happy gak yaaa.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang