Chapter 50

902 25 0
                                    

Terlihat tenang, namun banyak yang ingin diceritakan//

Happy Reading
_____________________

Flashback on

2 tahun yang lalu, Adira sedang mencari barang nya yang hilang ia sudah mencari cari selama 1 jam dan masih saja tidak ketemu.

Lalu Adira duduk dikoridor kampusnya dengan lelah, ia sudah berhenti saja mencarinya.

Namun seseorang pria berdiri dihadapan Adira dengan mengulurkan tagannya.

"Kamu cari ini?" Dengan bahasa koreanya, pria tersebut memberikan sebuah liontin yang Adira cari. Masih ingat kan liontin yang Rafael kasih waktu adira jadian.

Adira berdiri lalu mengambil liontin dari genggaman pria tersebut, lalu ia berterimakasih kepada pria itu. Pria itu hanya mengangguk lalu menatap Adira penasaran.

"Berharga banget ya sampai dicari." Ujar pria tersebut dengan matanya melihat liontin Adira.

"Iya berharga banget." Ucap Adira lalu memasangkan liontin tersebut. Namun kesusahan pria tersebut memasangkan liontin tersebut ke leher Adira.

"Cantik" gumam pria tersebut dengan setengah sadar. Adira mengerjabkan matanya berulang kali.

"Hehehehe makasih" ujar Adira cengegesan karena jujur dirinya mendengar ucapan pria tersebut.

Pria tersebut gelagapan sendiri lalu mengusap tengkuknya yang tidak gatal." Eh nama kamu siapa?" Tanya pria tersebut dengan canggung.

"Adira Brianna Prixion, panggil aja Adira" ujar Adira pria tersebut manggut manggut.

"Nama yang cantik, kenalin nama aku park jayyeon" ucap Jay dengan tersenyum.

Mereka berbincang bincang sesekali tertawa, Jay mengajak Adira makan di caffe.

Adira tidak menolak karena memang perutnya meminta ingin diisi.

3 bulan berlalu.....

Jay mengungkapkan perasaan nya kepada Adira. Ia mengaku mencintai Adira dengan pandangan pertama dan juga Jay berkata bahwa dia tidak pernah pacaran.

Adira juga tidak menolak karena ia juga nyaman dengan sifat Jay yang lemah lembut, setiap Adira kemana mana ia harus ikut agar tidak terjadi apa apa kepada Adira.

Namun ketika manja Adira suka kewalahan karena Jay seperti ingin dielus Elus ataupun seperti ingin dipeluk jangan sampai terlepas kalau terlepas dia bukan marah melainkan menangis kencang membuat telinga Adira sakit.

Kehadiran Jay membuat Adira bisa melupakan Rafael, liontin juga masih dipakai Adira tidak sampai dilepaskan karena ini barang berhaga terkahir dari Rafael.

Flashback off.

Begitulah cerita Jay dan adira. Ponsel Adira bergetar dan nama Daddy nya tertera disana, adira mengernyit mengapa Daddy nya menelfon dirinya biasanya suka mengirimkan pesan terdahulu, namun Adira tidak memperdulikan hal itu lalu ia mengangkat telfonnya.

"Hallo dad, ada apa?" Ujar Adira dengan bingung, Jay menatap Adira dengan tanda tanya.

"A-adira kamu bisa pulang? Grandpa sama grandpa kecelakaan" lirih Brandon dengan pelan.

Adira refleks menjatuhkan ponsel nya lalu air matanya turun tiba tiba, jay yang melihat itu menghampiri Adira lalu bertanya.

"Hei baby, are you okay?" Tanya Jay dengan mengusap usap punggung Adira yang bergetar.

Adira menggeleng lalu ia mengambil ponsel yang sempat tadi Jay ambil, lalu dirinya melangkah mengambil tas.

Jay hanya mengikuti dari belakang, lalu ia mengantarkan adira pulang ke apartement nya.

-
-
-

Satu vote dari kalian bagi author itu berharga🖤.

Jangan lupa follow akun author dan ikuti dibawah ini:

Ig@sptynmei_
Tt@queenshalrnd_

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang