Chapter 9

2.3K 58 12
                                    

"Pada dasarnya benci ya benci mau gimana lagi pun sudah tidak akan terhapus."

Kalau ada yang typo atau gajelas. Tandai oke.
Happy reading anak baik haha.

Lenguhan seseorang membuat seisi ruangan kaget. Lalu Reynan langsung menghubungi dokter dan tiba lah dokter itupun dengan cepat lalu memeriksa keadaan Adira.

"Perkembangan pada Nona adira cukup baik, hanya saja luka dikepalanya belum kering karena sobek dikepala nya cukup dalam." Jelas dokter itu pada Reynan dan Brandon.

Reynan hanya diam menatap Adira dengan tatapan sendu. Brandon yang sudah selesai berbicara dengan dokter itupun langsung menghampiri Adira.

"Princess Daddy kuat ya, jangan lemah ya." Ucap Brandon membuat Adira sadar dari lamunannya dia tersenyum pada Brandon lalu dia kaget ketika ada keluarganya yang hadir semua.

"Iya dad, kalian kesini kapan?" Tanya adira pada mereka. Lalu alisya menghampiri Adira lalu memeluk Adira sambil terisak.

"Dari tadi Adira, maafin Tante gak bisa jagain kamu disini. Tante minta maaf." Ucap alisya pelan lalu Adira mengusap punggung alisya.

"Gapapa Tante hanya luka kecil saja. Adira tidak lemah hanya karena tangan tikus kecil itu." Jawab Adira membuat alisya tidak enak.

Setelah itu mereka kembali seperti biasa lagi. Marley dan Damian berada dimansion karena mereka sangat kecapekan.

Disini hanya ada Brandon,Reynan,Alisya,Dan adira. Adira meminta izin pulang kepada Daddy nya dengan memaksa. Akhirnya Daddy nya pun pasrah saja.

Adira memang tidak menyukai yang berbau obat obatan. Dan kini adira sudah dimansion nya. Seperti kehidupan biasa lagi. Adira seperti tidak ada gangguan sama sekali.

Bunyi bel mansion Reynan berbunyi lalu Annita membukakan pintu masuk mendapati teman teman Adira.

Teman teman Adira menyalimi punggung tangan Annita lalu Annita menyuruh masuk mereka kedalam rumah dan menggiring mereka kearah kamar Adira.

Dikamar Adira hanya ada Adera dan griodan yang sedang tertawa lepas. Itu tidak jauh dari pandangan teman teman mereka.

Bagaimana bisa Adira yang sedang terkena musibah masih bisa tertawa kencang dengan mereka. Sedangkan mereka tidak menyadari keberadaan James dkk.

Annita menggelengkan kepalanya lalu menyuruh mereka masuk saja kedalam. Setelah itu mereka bertiga tersadar ketika mendapati Chelsi dan curut curut adera.

Chelsi menatap Adira dengan tatapan berkaca kaca lalu menghambur kepelukam adira. Adira hanya tersenyum mengejek kearah chelsi.

"Cengeng Lo" ucap Adira membuat Chelsi menangis kencang.

"Berisik anjir telinga gue sakit." Tukas Adira membuat Chelsi menatap lagi kearah Adira.

"Hiks l-lo masih sakit kan? K-kenapa Lo malah ketawa haha hihi sedangkan kita dari tadi khawatir sama Lo." Gumam Chelsi membuat Adira tertawa terbahak bahak.

Mereka baru saja melihat Adira yang dingin sedang tertawa terbahak bahak. Mungkin Adira akan memperlihatkan kebodohannya kepada teman temannya.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang