Chapter 3

3.8K 97 0
                                    

HAPPY READING.

huaaaaaaaaaaa.

Kantin yang ramai mendadak menjadi hening ketika suara tangisan laki laki memekikkan telinga murid murid yang lain.

"Pergi sialan" geram James namun tak didengar oleh Gisel. Dia malah makin menjadi jadi.

James yang sudah geram pun tiba tiba langsung menggebrak meja dengan nafas tak beraturan. Lalu dia mendekat kearah Gisel membuat Gisel ketakukan.

Sesampainya dihadapan Gisel James langsung mencekram pipi gadis itu membuat gadis itu meringis. Sakit yang dirasakan Gisel.

"Kalau kata gue pergi ya pergi. Gausah sentuh gue." Desis James lalu menghempaskan pipi Gisel dengan kasar membuat Gisel menangis.

Adera dkk hanya melihat pertikaian itu dengan muka datar. Sudah biasa Gisel mendapatkan perlakuan itu dari James.

Gamiel yang ditenangkan oleh dion pun sudah mereda dan masih sesegukan. James langsung pergi meninggalkan kantin yang masih hening.

Namun sebelum itu dia melihat kearah Adira dan mata itu saling menatap. Lalu adira memutuskan kontak mata itu.

Setelah itu James melanjutkan jalannya. Gisel yang sedari tadi melihat James kearah Adira pun geram sendiri. Dan langsung menghampiri Adira dan langsung menampar Adira yang hendak makan.

Adira langsung menoleh kesamping ketika pipi nya terasa kebas dan sedikit sobek. Adira menatap Gisel dengan tatapan datar dan lagi kantin menjadi hening dan syok melihat kejadian itu.

"Dasar ya Lo gatau diri, Lo itu masih anak baru gausah so soan ngedeketin James. Dasar bitch." Murka Gisel dihadapan Adira.

Adira langsung berdiri dan langsung menarik kerah Gisel lalu tak segan segan dia membanting tubuh kurus Gisel. Teriakan murid Alexander begitu menggema ketika melihat Gisel dibanting.

Adira berjongkok dihadapan Gisel lalu menarik kerah seragam Gisel, "mentang mentang Lo kakak kelas terus gue harus takut gitu?" Tanya Adira dengan tenang.

Gisel menatap Adira dengan tatapan benci marah dan murka menjadi satu.

"Gasopan orang lain lagi makan tiba tiba Lo tampar gue seenaknya." Tanya sekali lagi Adira lalu adira membisikan sesuatu kearah Gisel "bahkan gue gak segan segan untuk mengotori tangan gue untuk bunuh Lo." Selesai mengatakan itu Adira langsung pergi meninggalkan kantin diikuti oleh Chelsi yang masih syok.

Berani banget tu anak baru.

Anjir gue salut sama dia berani lawan Mak lampir.

Itu anak baru kan?

Hebat banget.

Bukannya itu adik kak Adera yah?

Adira tidak menghiraukan murid Alexander dirinya hanya membutuhkan ketenangan.

Adera yang melihat kejadian itu menyunggikan senyuman. Itu baru adek gue.

Gamiel dan Dion masih melongo tak percaya ketika adik Adera membanting Gisel dengan mudahnya.

"Cantik cantik kok serem sih gamiel jadi takut dibanting" cicit gamiel menunduk membuat Adera terkekeh.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang