Chapter 34

908 26 0
                                    

Happy Reading
___________________

Zian terkejut ketika suara melengking Adira terlihat seperti suara speaker yang sengaja dikeraskan diarah gendang telinga Zian.

Zian menutup telinga miliknya karena terasa sakit mendengar teriakan histeris Adira.

Adira berdiri lalu tanganya berada dipinggang, ia menatap Zian tajam.

Adira menunjuk Zian dengan tangan kanannya." Lo nyari kesempatan dalam kesempitan kan, ngaku Lo!!!!!!" Sinis Adira membuat Zian membola.

"Lo kali, gue dari tadi diem" bela Zian lalu dirinya berdiri menatap Adira sinis.

Mereka jadi bahan tontonan pengunjung yang berada disana, ada yang merekam. Adira meringis Malu, lalu dirinya mengajak Zian dengan paksa.

"Maaf udah ganggu ketenangan kalian" ujar Adira membuat pengunjung tersebut menyoraki dirinya.

Suaminya kok dimarahin.

Dasar anak muda zaman sekarang.

Suami nya malah dikasarin.

Iya bener, dulu saya ngga gitu sama suami saya.

Iya mereka kayaknya masih kekanak Kanakan yah Bu.

Eh ibu, jangan gitu mungkin istrinya lagi ngidam.

Iya bener.

Adira mengaga lebar, dirinya memang terlihat seperti tua?. Adira masih lajang heii, belum nikah.

Zian yang merasa dibela oleh semua ibu ibu yang disana merasa senang, Adira menarik lengan Zian membawa ketempat yang lumayan sepi.

Adira menatap tajam Zian." Puas Lo?" Ujar Adira dengan kesal.

"Istri gue lagi marah" canda Zian membuat Adira mendelik kesal.

"Enak aja Lo gue bukan istri Lo"

"Iya, calon istri"

"Amit amit banget gue ketemu Lo aja udah darting".

Zian tertawa terbahak bahak melihat wajah adira yang memerah terlihat sedang kesal.

Adira menatap sinis Zian yang sedang menertawai dirinya.

Zian terhenti tertawanya karena mengingat satu pikiran yang terlintas dibenaknya.

Lalu Zian menatap serius Adira." Lo kan yang udah nyerempet cewek gatel itu?" Tanya Zian dengan datar membuat Adira menegang.

Dari mana ia tahu bahwa dirinya yang menyerempet Natasya. Bahkan Adira melakukannya dengan mobil bukan motor

Adira gelagapan ditempat." Enak aja, kata siapa nuduh orang tanpa bukti" jawab Adira dengan muka yang meyakinkan.

Zian memicingkan mata tajamnya lalu memiringkan kepalanya." Gue udah cari tadi identitas Lo, mau cari alasan apalagi?" Ujar Zian santai.

Adira membulatkan matanya, mengapa bodyguard Brandon tidak becus untuk menjaga identitasnya. Hingga Zian bisa membobol identitas dirinya.

"Gue gak tahu" jawab Adira dengan wajah datar.

Falshback on.

Zian sedang melajukan motornya dengan kecepatan sedang, lalu tiba tiba ada seorang perempuan sexy yang menghadang jalanya.

Zian berdecih dalam hati, ia sudah terbiasa diganggu oleh jalang.

Zian menatap datar perempuan tersebut. Perempuan tersebut menghampiri Zian dengan wajah menjengkelkan menurut Zian.

"Sayang, mau gak bantuin aku keluar" rengek Natasya dengan nada yang sedang menahan sesuatu.

Zian menatap jijik Natasya yang sedang meraba raba rahang tegasnya, lalu tak tahu malunya mengusap sensual paha Zian.

"Butuh berapa duit Lo?" To the point Zian dengan pandangan datar.

Natasya yang mendengar itu menggeleng" ah gratis aja, Aku udah gak tahan bantuin aku yaa sebentar" paksa Natasya dengan manja.

Zian melihat kearah lain yang terlihat ada sebuah mobil sport hitam yang terparkir disana, ia bisa melihat ketika dari dalam mobil tersebut merekam dirinya.

Karena ponsel Adira waktu itu blith nya menyala hingga terlihat kearah luar. Zian menyeringai tajam lalu dirinya menatap datar natasya.

Bukannya tergoda, ia malah ingin menimpuk wajah natasya dengan kotoran sapi yang menurutnya seperti orang yang sedang tidak berhak dalam satu tahun.


SENSOR!!!!*

Ia melihat mobil tersebut melaju kencang kearah Natasya.

Dan ya Natasya yang sedang terlihat kenikmatan digantikan menjadi wajah yang menyakitkan.

Zian menyeringai tajam lalu membaca plat mobil tersebut. Lalu melajukan motornya dengan kencang tak memperdulikan teriakan Natasya yang menurutnya seperti jin.

Fllashback off.

Adira sangat terkejut, bahwa Zian bukan sembarang orang. Adira juga kaget ketika bahwa yang ia lihat sepertinya tidak seperti yang ia bayangkan.

Murahan banget, untung udah gue bunuh'.

-
-
-
-

Lanjut ya gengs.

Ih Anjir NGIKNGIK sendiri nulisnya.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang