Chapter 10

2.2K 50 12
                                    

Happy reading.

"Benar benar tidak tahu malu kamu, sudah membuat anak saya terluka dan anda malah membentak istri saya." Ucap pria paru baya yang sedari tadi diam dan akhirnya membuka suara.

"Oh orang tuanya jalang kecil." Ucap Adira membuat emosi orang tua Gisel mendidih.

"Dasar tidak tahu sopan santun, tidak bisakah bersikap sopan pada yang tua anak jalang." Teriak ibu Gisel membuat Adira melangkah mendekat kearahnya.

"Jangan sampai Anda mengeluarkan suara lagi dari mulut anda serta membawa ibu saya. Dan anda kalau tidak tahu diam saja." Ucap Adira membuat orang tua gisel marah.

"Dasar anak jalang. Mati saja kamu anak saya  jadi terbaring lemah dirumah sakit karena perbuatan kamu. Anak tidak tahu diri. Kamu mau mengikuti jejak ibumu itu iya?." Teriak ibu Gisel murka dihadapan Adira.

Adira muak dengan omongan yang menyakiti hatinya. Dia sudah emosi lalu dia membisikan sesuatu pada mereka yang membuat tubuh mereka menegang.

Saya bilang jangan mengeluarkan suara dengan membawa ibu saya. Bukannya ibu saya mati ditangan kalian Right?" Bisik Adira membuat orang tua Gisel kaku.

"A-apa - apaan kamu, saya tidak pernah membunuh ibumu saya tidak tahu muka ibumu." Tekan Pratama marah membuat Adira tertawa hambar.

"Gitu ya? Menyedihkan sekali hidup saya. Ibu saya harus mati ditangan orang banyak dosa seperti kalian. Ah saya tidak rela tetapi itu sudah terlambat. Atau mungkinkah kalian juga akan bernasib sama seperti ibu saya." Jelas Adira dengan tatapan sendu namun tidak dengan hatinya. Dia merasa belum puas namun dia harus cepat cepat membunuh keluarga tidak tahu diri ini.

"M-maksud kamu apa hah? Jangan berani berani kamu mengancam keluarga saya." Ucap ratna yang sedari tadi terdiam.

Adira tidak memperdulikan omongan yang menurut Adira muak. Lalu dia menatap kearah guru BK." To the point. Bapak manggil saya kesini untuk mendapatkan omongan yang tidak bermanfaat ini?" Tanya Adira membuat guru BK tersebut menggeleng kaku.

Dia sudah tahu sifat Adira. Dan dia sangat takut ketika mengetahui keluarga Adira. Ya keluarga Adira sangat berbisa. Dan dapat dipastikan yang melakukan kejahatan pada keluarga Prixion. Dia tidak akan pernah selamat.

"Maafkan saya Adira. Saya disini hanya disuruh saja." Ucap pak Kusomo bergetar.

"Disuruh siapa. Disuruh tikus licik ini Right?" Tanya Adira. Pak Kusumo hanya mengangguk lemah.

Adira menatap dua orang itu dengan tatapan benci dan dia berdecih. "Saya sangat senang ketika melihat Gisel kesakitan. Apalagi melihat dia langsung MATI ditangan saya seperti ibu saya mati ditangan kalian." Desis Adira dengan sengaja menekan kata mati.

Orang tua gisel hanya menatap Dira dengan tidak percaya. Dialah anak wanita yang mereka bunuh itu dulu.

^_^

Adira kini sudah dirumahnya. Dia berganti pakaian dengan kaos hitam polos dan celana jeans hitam yang melekat indah dikaki nya.

Adira turun dan akan makan malam bersama keluarganya. Alisya akan tinggal disini bersama Griodan. Marley dan Damian sudah pergi tadi pagi ke pranciss karena mendadak ada pekerjaan yang harus mereka selesaikan.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang