Chapter 14

1.7K 47 3
                                    

Ig@sptynmei_
Tt@queenshrnd_

Vote + Coment!!!.

Happy reading!!!!

Adira mengucek matanya. Dia membuka matanya dilihat kamar ini asing. Ini bukan kamarnya. Sejak kapan kamarnya bewarna putih diganti menjadi hitam?.

Adira melihat jam tangan dipergelangan tanganya dan matanya langsung membola.

Pukul 20.21

Adira langsung keluar dari kamar. Lalu dirinya dikejutkan oleh lelaki yang baru saja dari arah dapur.

"Mau kemana?" Tanya pria itu dengan tatapan bingung.

"Pulang."

"Nginep aja sekalian disini, udah malem" jawab pria itu membuat Adira kesal.

"Gue bukan cewek murahan. Gue pengen pulang" tegas adira lelaki itu hanya mengangguk pasrah lalu kembali lagi membawa Hoodie hitam miliknya lalu dia kasih kepada Adira.

Adira hanya melihat Hoodie itu ditangannya. Lelaki itu berdecak." Pake udara malem gak sehat." Ucap pria itu.

Adira disepanjang jalan memakai Hoodie kebesaran milik pria itu lalu dirinya sudah hampir dekat area mansion nya.

"Stop, udah disini" perintah Adira membuat laki laki itu mengerem dadakan motornya.

Adira yang akan melepaskan Hoodie nya dicegah oleh pria itu." Pake aja dulu gabaik buka baju depan cowok." Ujar cowok itu membuat Adira tidak jadi membuka baju nya.

Laki laki itu mengulurkan tangannya."kenalin gue rafaell antariksa." Ucap lelaki itu.

Adira menyambut uluran tangan besar putih mulus itu." Adiraxle Brianna Prixion" lalu adira berlari kecil kearah mansion nya itu.

Rafael hanya tersenyum melihat tingkah Adira.

Nama yang cantik, gue pasti akan miliki Lo.

Adira yang akan menaiki tangga dikejutkan suara bariton dari arah belakang.

"Kemana saja kamu Adira?" Tanya Brandon tanpa embel embel 'princess' membuat Adira tertegun ditempat.

"D-daddy," ucap Adira dengan mata berkaca kaca.

Brandon menatap Adira dengan pandangan datar." Dari mana saja kamu? Berani tidak menjawab ucapan Daddy?" Ucapan Brandon membuat Adira ingin menangis.

"Daddy jahat, Daddy kasar, kemana Daddy yang dulu, yang selalu jagain aku, yang selalu cari aku,. Disaat aku kelimpungan diskolah nungguin supir gaada. Bang dera sama grio gaada. Kemana saja kalian?" Cecar Adira dengan nada bergetar dengan air mata yang sedari tadi luruh.

"Asal tau aja Daddy, aku nungguin kalian 1 jam dihalte. Nungguin kalian jemput aku, tapi mana buktinya? Kalian diam diam saja dirumah bersikap seolah olah aku tidak ada apa apa. Untung saja ada teman aku. Kalau tidak mungkin aku sudah tidak ada disini" ucapan adira membuat mereka membeku ditempat.

Adira menatap mereka dengan pandangan datar bukan hangat lagi, mereka yakin kali ini Adira benar benar kecewa pada mereka.

Adira mengusap air matanya lalu dia pergi kedalam kamar. Sebelum itu Adira melihat Adera yang sedari tadi menatap dirinya dengan tatapan menyesal.

CRUEL GIRL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang