Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]Tak terasa sudah 3 bulan Liana kembali di kediaman Aldrich. Ia menjalani aktivitas yang sama seperti dulu.
Bedanya sekarang adalah ia lebih sering di pantau oleh semua kakak iparnya. Sekarang kakak iparnya lebih overprotektif kepada Liana. Sesayang itu mereka.
Apa Liana dan semua kakaknya tinggal satu rumah seperti dulu sebelum semua kakaknya menikah?
Jawabannya tidak.
Di kediaman keluarga Aldrich hanya ada maid, bodyguard, Hans, Emily, Edmund, Rosela, dan Liana sendiri.
Liana tidak mengizinkan kakak dan kakak iparnya ikut tinggal disana, karena pasti mereka hanya akan fokus kepadanya. Ia tidak ingin itu terjadi.
Tapi walaupun tak serumah, ia tetap dipantau dari jauh oleh semua kakak lelaki dan kakak iparnya.
"ASSALAMUALAIKUM! BUBUUU!" kalian pasti sudah tau siapa yang datang.
Yap yang datang itu adalah semua keponakan Liana.
Liana yang baru saja turun dan hendak pergi ke kantornya, langsung bersembunyi di taman belakang.
"Kak Lio!" Seru Liana pelan ketika melihat Lio yang kebetulan baru saja ingin masuk kedalam rumah.
Lio langsung menghampiri Liana yang tengah bersembunyi di semak-semak sekitar.
"Liana, anda sedang apa nona? Saya sedari tadi mencari anda. Apa hari ini anda tidak ke kantor?" Tanya Lio.
"Ssttt jangan berisik kak. Aku hari ini mau ke kantor, cuman ponakan aku pada datang itu. Pasti aku gak dibolehin kerja sama mereka." Bisik Liana.
Lio pun mengangguk mengerti "Nona--ah maksud saya, Liana biar saya yang mengurus semua. Anda tenang saja."
Lio pergi dari sana dan mulai menjalankan rencana nya. Lio berhasil menarik perhatian semua keponakan Liana.
Disaat yang tepat, Liana dengan cepat memanjat sebuah pohon. Kemudian ia bergelantungan ke pohon yang lainnya, hingga sampai di pohon yang berada di sebelah garasi.
Saat ingin turun, Liana merasa jantungnya berdebar-debar. Sangat tinggi ternyata ia menaiki pohon.
"Aduh perasaan tadi gak tinggi. Kok sekarang tinggi banget ya? Aduh ini gimana turunnya?" Gumam Liana celingukan mencoba meminta pertolongan kepada bodyguard yang lewat. Tapi tidak ada ternyata.
"Apes amat sih aku. Aturan tadi ngendap-ngendap aja ya. Huft dahlah, sudah terjadi." Gumam Liana yang sibuk mengayunkan kedua kakinya.
"Eh ada mangga. Wih aku hoki sekarang. Udah mateng lagi." Liana segera memetik mangga itu dan mengelapnya di jas kerjanya.
Setelah itu ia mengupasnya dan memakan mangga tersebut dengan lahap. Sangat manis menurutnya mangga itu, udara sejuk disana pun menambah moodnya.
"CLARISTHA STEPHRULIANA ALDRICH!"
Bruk
Liana merasakan nyeri pada tubuhnya saat terjatuh dari pohon. Ia jatuh karena ada yang berteriak memanggilnya.
"Sayang mangga nya huhu." Lirih Liana melihat mengga yang baru ia makan separuh kini tergeletak di tanah.
"LIANA! KAMU DIMANA?!" Liana sangat mengenali suara itu. Itu suara milik Sagar.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️
Подростковая литература{YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE} Judul sebelumnya : Aldrich's Queen Ini adalah cerita dari Liana, seorang gadis polos, cantik, dan penuh kejutan meresahkan yang dari kecil tinggal di sebuah panti asuhan lalu...