Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]Tak terasa kehamilan Liana sudah menginjak usia 5 bulan. Tapi perutnya sudah sebesar ibu-ibu hamil yang kandungannya berusia 7 atau 8 bulan.
Argan dan Liana memang merasakan ada yang berbeda. Entah kenapa mereka memiliki insting yang kuat, kalau anak mereka bukan hanya 1, alias kembar.
Kini pasangan itu tengah bersiap untuk pulang ke Indonesia dengan helikopter pribadi milik Argan yang sudah berbalik menjadi milik Liana. Kata Argan itu adalah hadiah kecil darinya.
Hurufnya kecil, bendanya besar_-
"Gak ada yang ketinggalan bener? Coba periksa lagi." Ucap Liana mengingatkan suaminya
Argan lagi-lagi memeriksa dan semuanya aman. "Udah semua sayang."
"Yaudah ayok pulang."
"Aku gendong aja ya? Ngilu aku liat kamu bawa-bawa perut nonjol gede gitu. Takut meletus yang."
"Heh, kamu pikir balon hijau meletus apa?"
"Hatiku sangat kacau."
"Balonku tinggal empat."
"Kupegang erat-erat."
Mereka berdua kembali tertawa karena ucapan mereka sendiri. Pasangan prik memang.
Grep
"Astagfirullah Argan ih. Kaget aku. Main angkat was wes was wes aja." Oceh Liana karena Argan yang tiba-tiba saja menggendongnya ala bridal.
"Haha maaf sayang maaf." Argan pun menggendong Liana hingga masuk kedalam helikopter. Mereka berdua duduk di kursinya masing-masing.
Duk
"Shh..." Lirih Liana yang hanya terdengar oleh Argan.
"Kenapa, hm?" Tanya Argan mencoba tenang padahal ia panik setengah mati.
"Biasa."
"Debay nendang ya? Kok jadi sering nendang?"
"Kan namanya mereka tumbuh. Lagian wajar aja sayang."
Argan pun mengangguk. Kemudian ia bangkit dari duduknya, melebarkan kedua kaki Liana dan berjongkok tepat di depan perut sang istri.
Argan mengelus dan mencium lembut perut sang istri. Tiba-tiba saja janin yang berada di perut menendang kembali membuat Liana sedikit meringis tapi tidak seperti tadi.
"Jangan nendang-nendang mulu dong. Kasian tuh mamahnya kesakitan."
"Kalian emangnya kalau keluar mau jadi pemain bola ya?"
"Nendang-nendang mulu haha."
"Jangan terlalu sering nendang ya."
"Kasihan mamahnya."
"Banyakin nendang kalau udah keluar aja oke."
"Nanti papah ajarin cara nendang musuh yang apdol, jadi kalian gampang kalau ada yang ganggu tinggal dugh dugh dugh."
"Sekarang jangan nendang lagi ya. Nanti aja. Kasian mamahnya. Anteng-anteng dulu ya."
Argan langsung memeluk perut sang istri, dan sepertinya anak-anaknya menurut. Buktinya tidak ada tendangan lagi dari dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️
Roman pour Adolescents{YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE} Judul sebelumnya : Aldrich's Queen Ini adalah cerita dari Liana, seorang gadis polos, cantik, dan penuh kejutan meresahkan yang dari kecil tinggal di sebuah panti asuhan lalu...