Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]Beberapa jam telah berlalu. Elard masih belum keluar dari ruang operasi. Semuanya terus saja memanjatkan doa yang terbaik untuk Rendi.
Cklek
"Dimana Cla?" Tanya Elard buru-buru dan tiba-tiba keluar dari ruang operasi.
"Princess sedang pulang untuk ganti. Kenapa El?" Tanya Hans.
"Rendi sadar tapi dia cuman mau ketemu sama Cla. Dia gak mau sama yang lain. Maunya sama Cla."
"Tapi Princess baru 15 menit yang lalu sampai rumah."
"Tolong dijemput kita gak tau apa yang akan terjadi setelah ini."
Mendengar ucapan terakhir Elard dengan cepat Argan pergi dari sana. Ia melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata untuk menjemput Liana.
Entah kenapa ucapan dan sorot mata Elard menyiratkan sesuatu yang tidak baik. Seolah-olah yang tidak diinginkan akan terjadi.
Beberapa menit kemudian...
Argan berhasil membawa Liana kembali ke Rumah sakit. Liana berjalan di depan dan Argan dibelakangnya berjaga-jaga takut ada yang iseng dengan Liana.
Saat sampai, Elard langsung membawa Liana masuk kedalam. Tak lama setelah itu Elard kembali keluar bersama perawat lainnya.
"Kenapa kau keluar?" Tanya Haider.
"Rendi hanya menginginkan berdua dengan Liana." Ucap Elard.
"Kita lihat dari cctv dan dengar dari alat penyadap suara." Lanjut Elard dan diangguki oleh semuanya.
Sementara itu di dalam ruang operasi. Rendi yang pakaiannya sudah berganti dengan pakaian rawat tersenyum menatap Liana yang menahan tangisnya.
"Jangan nangis. Masa kakak udah mau sembuh kamu nangis. Senyum dong." Ucap Rendi.
Tangis Liana langsung pecah setelah Rendi mengatakan hal itu. Ia segera memeluk Rendi. Sedangkan Rendi langsung membalas Liana sambil menepuk-nepuk pelan punggung Liana.
"Kakak mau sembuh. Tapi dengan cara lain. Mungkin kita gak akan bisa ketemu lagi dengan cara itu. Tapi kakak mau sehat. Gak mau sakit-sakitan terus. Kamu jangan nangis terus. Nanti kakak gak sembuh-sembuh." Jelas Rendi dengan suara lirihnya.
"Ka-kalau kakak pergi... si-siapa yang temenin aku...siapa yang ngajak main aku...hiks hiks...a-aku gak punya teman lagi nanti...se-semuanya sibuk..." Jawab Liana.
Rendi hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar itu. Memang benar hanya dirinya yang mengajak Liana bermain dan menemani Liana. Sedangkan keluarganya semua sibuk dengan pekerjaan.
Tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah merasa tidak akan lama lagi.
"Kan sebelumnya kakak bilang apa? Harus jadi perempuan yang mandiri. Yang kuat. Bisa apa-apa sendiri. Bisa menjadikan dirinya ratu tanpa harus ada raja. Meratukan dirinya sendiri tanpa meminta orang lain untuk meratukannya." Ucap Rendi.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️
Novela Juvenil{YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE} Judul sebelumnya : Aldrich's Queen Ini adalah cerita dari Liana, seorang gadis polos, cantik, dan penuh kejutan meresahkan yang dari kecil tinggal di sebuah panti asuhan lalu...