{18} Asal usul penculikan

8.1K 377 0
                                    

Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]

"Cih! Ternyata Xander Michiavelly Aldrich bisa nangis juga. Saya kira kamu gak bisa mencair."

Mendengar suara itu, Xander dan Liana langsung menengok. "Haider?" Tanya Xander yang sepertinya mengenali Haider.

"Masih ingat ternyata." ucap Haider sambil terkekeh pelan. Haider pun menghampiri Xander dan Liana.

"Lho kak Xander dan Kak Haider kenal?" Tanya Liana polos.

"Teman SMP." ucap Xander

"Teman SMP, SMK, kuliah semester 1 dan 2." Timpal Haider, sedangkan Xander memutar bola matanya malas.

"Ada urusan apa kau kesini Haider Wren Pradipta?" Tanya Xander kembali dingin.

"Untuk mengantarkan princess Liana pulang, sekaligus bertemu dengan om Hans, tante Emily, kau, Charlie dan juga Baron." Jelas Haider.

"Jadi kau yang menemukan princess malam itu?" Tanya Xander.

Haider tak menjawab. Ia menarik Liana pelan hingga berada disampingnya "Lebih baik kau membersihkan tubuh mu dulu Xander Michiavelly Aldrich, jika kau ingin terus-terusan bersama Liana."

Xander pun berdecak kesal dengan Haider. "Princess kakak bersih-bersih dulu oke. Kamu sama si aneh dulu ya."

Setelah mengucapkan itu Xander langsung berlalu dari sana. Sedangkan Liana dan Haider langsung duduk di sofa ruang keluarga.

Seorang maid pun menghampiri mereka "Permisi tuan dan nona muda. Ingin minum apa?"

"Iced Americano." ucap Haider dan maid itu pun mengangguk lalu beralih pada Liana.

"Aku mau susu rasa green tea ya bi. Oiya jangan lupa ditambahin es." ucapan Liana membuat Haider langsung menengok.

"Tadi sudah minum milkshake ada esnya, makan 2 cup es krim. Sekarang mau pake es lagi? Gak ada es lagi ya, Clarhista Stephruliana Aldrich." tegas Haider membuat Liana cemberut.

"Susu rasa green tea saja, tidak perlu memakai es." Ucap Haider kepada sang maid. Maid itupun mengangguk dan segera berlalu dari sana untuk membuat minumannya.

Haider yang melihat Liana ngambek pun langsung tersenyum karena Liana terlihat menggemaskan.

"Yah di cuekin...dahlah lebih baik pulang lagi ke apartemen." ucap Haider iseng.

Liana yang mendengar itu langsung memeluk Haider "No. Kakak gak boleh kemana-mana lagi. Kan baru berapa menit ketemu. Ihh iya aku gak cuekin kakak lagi. Yang penting kakak gak boleh pulang...please." ucap Liana dengan puppy eyes nya.

Haider langsung mencium kedua pipi tembam milik Liana "Iya kakak gak akan kemana-mana. Hari ini kakak bakalan menginap disini. Nah nanti kalo kakak gak lagi nginep, kamu kalo pengen ketemu tanya Mauren aja ya." Liana pun mengangguk dan tersenyum mendengarnya.

"Lili..." mendengar suara itu Liana langsung bangkit dari duduknya dan membalikkan tubuhnya. Liana tersenyum melihat sosok kedua orangtuanya yang sudah ingin menangis itu.

LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang