{29} Pindah berjamaah?

3.4K 218 3
                                    

Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]

"Princess!" panggil Xander pada Liana yang sedang duduk di kursi yang tersedia di pinggir lapangan basket bersama kedua ibunya.

Liana bangkit dan menghampiri Xander. "Ya kakak, ada apa?"

"Ayo tanding!" Liana terdiam mendengar nya. Bahkan semua saudara lelakinya, Haider, dan Dion ikut terdiam. Terkejut sekaligus tak menyangka Xander mengatakan hal itu.

Karena takut salah dengar, Liana pun kembali bertanya "Hah? Apa kak? Maaf kaget aku jadi kurang fokus."

Xander tersenyum tipis "Tadi kan kamu sudah tanding basket dengan si aneh. Nah sekarang ayok tanding basket sama kakak!"

Liana terdiam bagai patung. Ia teringat cerita dari Baron yang saat mengajarkannya tadi sambil bercerita tentang kemampuan semua kakaknya yang bermain basket. Yang paling mudah di kalahkan adalah Raymond dan yang paling sukar untuk dikalahkan adalah Xander.

Baron pun sempat memperingati "Kalau bisa, jangan sampai kamu tanding sama bang Xander. Bahaya intinya. Kamu bisa cedera. Lebih baik kalo ama bang Xander lebih banyak ke manja atau yang lainnya. Jangan tanding basket. Soalnya bahaya buat kamu!"

Liana mengangguk singkat dan langsung menatap Xander. Lelaki yang menjabat sebagai kakak tertuanya itu, adalah lelaki yang harus ia hindari untuk tanding Basket. Sebenarnya ia penasaran, tapi ia simpan terlebih dahulu rasa penasarannya itu.

"Kapan kak?" Tanya Liana.

Rahang Haider, Dion, Elard, Marlon, Raymond, Sagar, dan Baron langsung terduduk lemas mendengarnya. Semoga apa yang dipikirkan mereka tidak terjadi. Yaitu Liana menerima tantangan kakak pertamanya itu. Lebih baik mereka yang berhadapan dengan Xander saat bermain basket, daripada adik perempuan kesayangan mereka, pikir semua cucu lelaki Aldrich, minus Xander.

Sedangkan Xander sendiri merasa sepertinya Liana punya kemampuan tersembunyi, karena itu ia ingin mencoba tanding dengan adik perempuannya itu.

Ketika sedang berpikir hari ini atau lain waktu bertanding, Xander baru menyadari sesuatu saat melihat Liana. Celana pendek yang digunakan Liana. Kemudian ia melihat banyak lelaki selain dirinya dan para saudara nya disini. Sinyal Bahaya untuk Xander.

Xander langsung melepaskan jasnya dan mengikatnya di area pinggang milik Liana.

Grep

Setelah Liana berhasil ia taruh di dalam gendongannya dengan benar. Ia langsung bernafas lega.

"Lain waktu kita tanding. Sekarang ganti dulu!" setelah mengucapkan itu, tanpa pamit Xander pergi membawa Liana ke kamar milik Liana sendiri.

Cklek

Xander pelan-pelan menurunkan Liana dari gendongannya. "Sekarang kamu bersih-bersih. Kalau udah turun. Tapi jangan pakai baju terbuka, celana pendek atau apapun yang terbuka. Oke?"

Liana mengangguk "Oke kak!"

Xander tersenyum terlebih dahulu, kemudian ia pergi dari sana. Sedangkan Liana segera menutup pintu kamar dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah penuh keringat itu.

~LIANA~

Malam harinya, kediaman keluarga Aldrich menjadi agak ramai karena kedatangan teman Baron dan teman Liana yang kembali berkunjung. Tidak hanya itu. Tapi Haider dan Dion pun juga berada disana.

LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang