{79} Healing dadakan

2.1K 169 7
                                    

Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]

Hari ini adalah hari Sabtu. Dan Liana benar-benar bosan. Hanya ada dirinya, para maid dan bodyguard yang berada di mansion.

Kedua ayahnya tentunya berada di kantor. Kedua ibunya sedang mengurus butik dan berbelanja. Xander, Marlon, dan Charlie sedang mengurus cabang perusahaan. Elard sedang ada operasi dadakan dan jadwalnya padat hari ini. Raymond, Baron, dan Sagar tentunya berada di kampus.

Ingin rasanya Liana bermain bersama salah satu anggota keluarga. Tapi tidak ada siapapun disana. Akhirnya Liana pergi ke taman belakang mansion dan melihat hamparan bunga dan rerumputan yang indah. Sejuk dan menenangkan sekali disini.

"DOR!" Liana yang sedang iseng memetik bunga pun terlonjak kaget.

Ia menatap sang pelaku yang mengagetkan dirinya.

"Kak Dilyn hih ngagetin aja. Untung enggak loncat jantung aku." Ucap Liana kesal dengan wajah cemberut nya. Rendi yang melihat nya tidak merasa takut sama sekali. Justru ia malah merasa gemas.

Ia mencubit pelan pipi kanan Liana sambil berkata "Lebay tau gak kamu tuh."

Liana semakin menekuk wajahnya mendengar itu. Ia berjalan meninggalkan Rendi menuju tengah taman.

Rendi yang melihat itu jadi geleng-geleng kepala. Benar-benar menggemaskan. Mungkin pada suara saat nanti ia tidak akan bisa lagi melihat Liana seperti itu, pikirnya.

Setelah berhasil menyusul Liana, Rendi menghalangi jalan Liana. Liana yang kesal, akhirnya duduk di rerumputan sambil memainkan rumput tentunya, tak lupa mencabuti rumput itu dengan kasar.

"Aku ada salah apa ya kak? Padahal aku diem lho dari tadi kak. Gini amat jadi rumput, suka dijadiin pelampiasan." Batin rumput.

Rendi ikut duduk dan memperhatikan Liana tanpa mengeluarkan suara apapun. Rasanya tenang sekali memandang wajah milik Liana. Entah ia bisa seperti lagi atau tidak nanti.

"Kakak kesini mau nepatin janji kakak yang kemarin dan kemauan kamu. Quality time." Ucap Rendi sambil menggenggam kedua tangan Liana.

Liana mendongakkan kepalanya. Dahinya mengernyit melihat mata Rendi yang terlihat ingin menangis. Apa yang terjadi pada Rendi?

"Ka-kak Dilyn...kakak kenapa matanya begitu? Kakak nangis? Kenapa? Kakak ada masalah ya? Cerita yuk sama aku. Tapi kalau kakak gak mau juga gak apa-apa. Tapi jangan nangis lagi ya." Ucap Liana lembut. Ia melepaskan genggaman Rendi dan menghapus air mata yang sudah berada di pelupuk mata Rendi.

Rendi menatap Liana sendu dan sedih. Apa ia bisa meninggalkan Liana nantinya?

Grep

Rendi langsung menubruk tubuh Liana dan memeluknya erat. Liana pun membalas pelukannya. Tapi tak lama ia merasakan bahunya basah. Lalu tubuh Rendi bergetar. Apakah Rendi menangis?

LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang