{78} Bau Gas

2.1K 178 9
                                    

Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]

"Percuma kalau kalian mau mencontek. Karena soal kalian beda-beda. Gak sama seperti ujian semester." Ucap bu Salwa yang masih mengawasi murid-murid nya.

Beberapa kali ia melihat banyak siswa dan siswi yang mencoba untuk mencontek. Padahal soal mereka berbeda-beda.

Ohiya, sekolah HIHS sedang melaksanakan ujian kelulusan ya. Dan Liana bersama teman-temannya juga sedang ikut melaksanakan ujian hari terakhir ini. Wajah mereka sudah amat kusut setelah beberapa hari menyelesaikan ujian kelulusan. Dan sekarang adalah ujian terakhir.

Kring...kring...kring

Semuanya menghela nafas panjang mendengar bel itu tanda waktu sudah habis. Akhirnya mereka bisa mengistirahatkan otak, mata dan tangan mereka yang sedari tadi bekerja.

Satu persatu murid mulai keluar dari ruang ujian dan memasuki kantin, kecuali Liana dan Reyna. Mereka lebih memilih ke toilet terlebih dahulu karena Reyna ingin buang air kecil.

"Lia...gue takut gak sesuai ekspektasi gue...gue takutnya gue gak lulus..." Ucap Reyna ketika baru masuk salah satu bilik toilet.

Liana yang sedang mencuci tangan dan mendengar itu menghela nafas pelan. Ia diam tak menjawab. Tak lama Reyna selesai dan keluar menghampiri nya.

"Jangan terlalu takut akan sesuatu yang belum tentu akan terjadi. Kamu udah berusaha semaksimal mungkin. Kamu udah berusaha melakukan yang terbaik. Sisanya kamu serahin ke Yang Maha Kuasa." Ucap Liana menjawab semua kegelisahan Reyna.

Reyna yang mendengar itu jadi tersentuh. Ada benarnya juga ucapan sahabat nya. Ia terlalu negatif thinking dan berpikir kalau dirinya gak bisa berhasil padahal dia belum tau apa hasilnya nanti.

Grep

Liana memeluk Reyna. Ia sangat tau Reyna itu orangnya seperti apa. Reyna itu perempuan bar-bar, aktif, galak, tapi ia juga kebanyakan negatif thinking, kurang percaya diri dan terlalu insecure.

"Aku gak tau hasilnya bagaimana, tapi aku yakin, pasti hasilnya sesuai ekspektasi kamu." Ucap Liana sambil mengusap punggung Liana pelan.

Tak lama pelukan pun terlepas "Makasih ya Lia. Lo emang ter the best. Dari dulu cuman lo yang bisa begini. Lo benar-benar terbaik."

Liana tersenyum senang ketika Reyna juga tersenyum "Yaudah kalau gitu ayo ke kantin."

Reyna mengangguk. Mereka akhirnya keluar dari toilet dan berjalan menuju ke kantin. Selama perjalanan menuju kantin, mereka merasa ada yang aneh. Kenapa lorong sepi? Biasanya ada 2 penjaga yang menjaga setiap lorong. Tapi sekarang tidak ada siapapun.

Saat sampai dikantin, Liana dan Reyna terkejut melihat kantin yang kosong. Bahkan para penjual dan penjaga disana tidak ada. Apa sekolah sudah bubar?

 Apa sekolah sudah bubar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang