Chapter 9
Natta sebetulnya tidak begitu percaya diri dengan hal yang coba dilakukannya saat ini. Namun keadaan memaksanya untuk tidak terus-terusan berpasrah pada keadaan. Natta menyadari dirinya sendirian ketika tidak ada satupun orang terlihat tulus padanya di istana. Jangan hitung Kaisar dan juga Luna karena mereka berdua adalah pengecualian. Namun Natta juga tidak merasa mereka berdua akan membelanya nanti. Kaisar dan Lunanya tentu memiliki urusan yang jauh lebih penting dari pada mengurus hal yang Natta rasakan. Meskipun mereka berdua yang menyeret Natta pada keadaan ini yang sama sekali tidak Natta mengerti, namun pastinya bukan hanya Natta yang diperlakukan demikian. Natta tidak merasa dirinya special yang harus dipikirkan oleh pemimpin tertinggi Archadya tersebut.
Dalam langkah ragunya, pikiran Natta beralih pada Richard, pangeran sulung yang bergelar Grand Duke, meskipun belum pernah terlihat sikap buruknya namun yang Natta rasakan justru selalu ketakutan ketika berada di dekatnya. Hal-hal yang Richard lakukan berhasil membuat keberaniannya luruh. Sikap baik yang berlebihan membuat Natta malah berbalik berburuk sangka dengan calon Kaisar itu. Tidak normal apabila seorang kakak ipar berlaku penuh cinta dan atensi pada consort dari adiknya sendiri. Tidak wajar dan juga akan terjadi skandal besar-besaran apabila Natta terus-terusan menerima hal yang Richard lakukan padanya.
Natta menggelengkan kepalanya ketika pikirannya sudah bercabang kemana-mana. Kaki omega itu tetap melangkah lurus ke arah bangunan utama istana barat yang mana merupakan tower kekuasaan Mile, tujuan utamanya sore ini adalah menjalankan penyelidikannya meskipun telah molor dalam waktu dua hari akibat agenda padatnya. Namun akhirnya hari ini hanya ada kelas seni yang bisa Natta lewati. Sepertinya sang Duchess kesulitan untuk menahan dirinya lebih lama sehingga rela diberikan tugas tambahan karena membolos dari kelas seni harpanya. Dibelakangnya terlihat Bian dan beberapa pelayan yang biasanya mengelilingi consort dari Duke tersebut yang sedikit kewalahan mengejar kaki panjang Natta.
Setibanya Natta di depan pintu kayu berukiran rumit di gedung utama tower barat tersebut, langkahnya seketika membeku tidak lekas masuk padahal guard yang menjaga ruangan sang Duke sudah membukakan pintu untuknya. Natta terlihat menghela napas berkali-kali, mempersiapkan dirinya dengan jawaban yang terburuk sekalipun. Natta berharap itu Richard karena apabila bukan Mile yang dirinya temui, maka hal itu tidak akan membebaninya lagi karena Natta ingin mencintai Mile seutuhnya, namun apabila Mile maka Natta tidak tau hal apa yang harus dirinya lakukan. Menangis? Mengutuk nasib? Melaporkan pada Kaisar? Entahlah, Natta hanya belum terpikirkan reaksi yang akan dilakukannya untuk membalas Mile.
Natta memejamkan matanya, mencoba mengingat-ingat sikap Mile padanya sejauh ini yang terlihat normal, tidak pernah bertingkah aneh diluar batas. Lurus karena apapun yang pangeran kedua itu lakukan selalu memiliki dasar yang kuat. Memperlakukan Natta dengan baik, bersikap layaknya suami pada umumnya, membelanya, mencintainya, mengasihinya, menuntunnya namun selalu menghormati apapun yang Natta lakukan. Tidak pernah sekalipun sang Duke memarahi Natta apabila dirinya mulai melanggar sedikit peraturan kerajaan. Bahkan Mile juga yang mengusahakan segala hal agar Natta bertemu keluarganya meskipun dalam kesempatan yang begitu kecil.
Apabila sang Duke terus-terusan bersikap seperti saat ini, maka tidak mungkin Natta tidak jatuh hati padanya. Akan tetapi, kepribadian yang terlalu sempurna itu justru membuat Natta takut bahwa itu hanyalah sebuah kamuflase untuk menutupi hal besar lainnya. Meskipun telah menghabiskan waktu cukup lama bersama sang Duke, namun Natta juga mungkin adalah orang yang paling tidak mengenal Mile. Segalanya tampak membingungkan.
Natta berdoa memohon pengampunan pada Moon Goddess karena dirinya sama sekali tidak bisa berbaik sangka dengan kedua pewaris Archadya tersebut, terutama suaminya sendiri. Namun apapun resiko tersebut, Natta harus siap sebelum dirinya terlanjur tertipu dengan sikap baik Mile dan mencintainya dengan dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]
FanfictionRhythm of The Moon Arial Nattawin Wayde merupakan anak tengah yang sama sekali tidak memiliki sesuatu yang membanggakan. Meskipun terlahir sebagai anak dari bangsawan bergelar Marquess tidak juga membuatnya terlihat spesial. Terlebih lagi menjadi sa...