Chapter 41
Kaisar Peter tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan sekacau saat ini. Sedari kecil hingga resmi memegang tahta tinggi sebagai seorang Kaisar, dirinya tidak pernah mendapatkan permasalahan pelik yang tidak mampu dirinya temukan jalan keluarnya. Issue negara seperti perang sebesar apapun pernah diselesaikannya dengan teramat baik dan hasil akhir yang menguntungkan, namun ketika saatnya sang Kaisar menghadapi issue keluarga, segalanya tampak jauh lebih rumit.
Apakah itu karena melibatkan perasaannya sebagai seorang kepala keluarga yang menginginkan keutuhan dalam keluarganya ataukah karena hal itu melibatkan berbagai perasaan dan naluri alami sebagai seorang manusia?
Kaisar telah mengusahakan segala hal agar menyelamatkan dan menyelesaikan pergejolakan yang terjadi. Namun semakin mencoba, semakin kenyataan pahit dibuka oleh sejarah yang pernah sengaja dilenyapkan. Membuat Kaisar akhirnya menyerah karena tidak bisa menangani akibat merasa segalanya menjadi diluar kuasanya.
Kaisar kini bahkan berpikir bahwa memimpin Archadya dan menyelesaikan konflik eksternal ternyata jauh lebih mudah daripada menyelesaikan issue internal yang berasal dari klannya sendiri. Terutama karena melibatkan kedua anak-anaknya.
Dania pernah begitu yakin memberikannya informasi akan satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan mereka semua sehingga membuatnya menjebak orang tersebut untuk masuk ke Cassia hingga ke inti paling dalam. Kaisar yang buta dan tidak mengerti tentang kehidupan spiritual begitu percaya terhadap shaman kesayangan ibunya itu. Membuatnya menjadi pribadi yang memaksa kehendak egoisnya dan memberikan penderitaan pada seorang omega berhati murni dari keluarga Arial.
Begitu tidak mendapatkan sesuatu yang sesuai rencananya, Kaisar langsung murka terhadap Dania. Menyalurkan segala kekecewaannya dan bahkan begitu tega meletakkan Dania pada posisi yang selalu salah. Padahal seharusnya Kaisar paham, segala sesuatu yang menyangkut dunia spiritual, dewa dan kekuatan alam semesta, tidak bisa disimpulkan hanya pada satu kali percobaan.
Membutuhkan banyak orang yang terlibat dan waktu yang begitu lama dalam menentukan maksud dari sebuah pertanda. Dania yang manusia biasa jelas tidak akan mampu menyimpulkan keseluruhan hal yang ‘dia’ tunjukkan. Beta itu juga bukanlah seorang dewa yang memiliki pengetahuan akan keseluruhan peristiwa. Hanya kebetulan saja, Dania dapat menjadi jembatan kecil untuknya dalam mencari sebuah pengetahuan baru.
Hal itu menyebabkan tanpa sadar Kaisar selalu menekan shaman itu hingga titik paling rendah. Menuntut Dania agar lekas menyelesaikan dan mencari cara untuk meredam permasalahan yang berhubungan dengan ilmu spiritual. Namun Kaisar seolah melupakan fakta bahwa Daniapun sama sepertinya. Lahir menjadi manusia yang memiliki batas kemampuan.
Ditambah Kaisar memberikannya limit waktu yang teramat sempit yang membuat shaman berstatus beta itu terburu-buru menyimpulkan hasil akhir. Kaisar puas akan pengabdian yang Dania lakukan karena mampu bekerja begitu baik dibawah kerasnya tekanan yang dirinya berikan.
Akan tetapi akhirnya, hasilnya tetap mengecewakan. Keluarga yang begitu keras dirinya ingin selamatkan ternyata sia-sia Kaisar lakukan.
Bukan, bukan sepenuhnya kesalahan Dania dan Kaisar memahami itu. Dania telah mengusahakan yang terbaik membantunya selama ini. Sebetulnya petunjukpun semakin jelas dan nyata, hanya saja karena tidak sesuai dengan pengetahuan pertama dan berakhir berbanding terbalik membuat segalanya menjadi benang kusut seperti saat ini.
Kaisar yang pada dasarnya tidak begitu mempercayai hal-hal klenik akhirnya dijejali penegetahuan tanpa logika itu hingga merasa ingin muntah. Satu persatu petunjuk akhirnya memiliki benang merah yang terhubung satu sama lain. Hal itu terasa menjadi logis, terbukti terjadi dan tidak bisa disanggah oleh apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]
FanfictionRhythm of The Moon Arial Nattawin Wayde merupakan anak tengah yang sama sekali tidak memiliki sesuatu yang membanggakan. Meskipun terlahir sebagai anak dari bangsawan bergelar Marquess tidak juga membuatnya terlihat spesial. Terlebih lagi menjadi sa...