RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]

40. Welcome means goodbye

Chapter 40

Apabila orang melihat bagaimana Richard sekarang, maka jawabannya jauh berbeda daripada Richard yang terdahulu. Alpha itu berubah sepenuhnya semenjak kehilangan sang consort dalam tragedy yang sangat tragis. Hatinya berubah membeku dan tidak lagi memiliki kasih sayang terhadap siapapun itu. Dinginnya sikap Richard bahkan dirasakan pula oleh kedua orang tuanya, meskipun pernah menganggap hal itu merupakan suatu bentuk kewajaran untuk penyaluran emosinya sebagai seorang suami yang mencintai consort dengan sepenuh hati. Namun kelamaan menjadi sesuatu yang tidak seharusnya.

Richard tidak boleh seperti sekarang yang tidak memiliki emosi karena dirinya sebentar lagi akan menjadi seorang pemimpin negara besar. Apabila bukan Richard yang memiliki perasaan kasih sayang, maka alpha itu tidak akan mampu tergerak untuk berempati pada kesusahan rakyatnya.

Namun Richard seolah tidak memperdulikan hal seperti itu. Pikiran tidak warasnya mengatakan bahwa sikapnya saat ini tidak akan mempengaruhinya dalam memimpin Archadya nantinya. Karena bukan kesalahan Archadya yang membuatnya demikian, melainkan karena seseorang yang seharusnya mendukungnya dalam situasi apapun.

Pada kenyataan, sosok itu yang membuat segala penderitaan untuknya, membunuh consortnya dengan teramat rapi ditambah dengan hal-hal lain yang dilakukannya dan membuat Richard tidak ada harga dirinya di hadapan seluruh orang. Apabila orang itu menganggap dapat menghancurkan Richard dengan menyingkirkan orang yang dicintainya, maka Richard bisa melakukan hal yang sama.

Kegagalannya dalam membunuh Natta di waktu yang lalu tidak membuatnya menyerah, justru semakin terobsesi dan berambisi. Satu-satunya cara untuk melawan Mile adalah mengambil orang yang menggerakan emosinya dan itu Natta.

Richard seharusnya tidak boleh demikian karena mau bagaimanapun Natta tidak pernah melakukan kesalahan padanya. Omega itu terlalu baik hati dan memiliki perasaan semurni air pegunungan Fiji. Hanya karena dasar Natta merupakan kelemahan Mile, Richard harus tega memanfaatkan kehadiran adik iparnya.  Mile tidak bisa dibiarkan semena-mena seperti saat ini. Memang Richard pernah ingin menyerahkan seluruh tahta dan gelar kehormatannya untuk Mile agar menciptakan segala hal yang damai, namun hal itu dilakukannya sebelum Mile melenyapkan Thara.

Sekarang sudah tidak ada lagi sosok yang memotivasinya untuk menjadi sosok yang lebih baik. Segalanya hal yang Richard miliki menghilang dari genggamannya dan Mile memiliki andil besar dalam merengut segala hal yang Richard miliki.

Suara napas yang berat penuh emosi terdengar di ruangan hening tersebut, Richard  begitu emosional menarik anak panahnya dan bersiap untuk dilepaskan pada objek papan datar yang berjarak 20 meter di depannya. Sudah sejak dua jam lalu calon Kaisar itu  menghabiskan waktunya melakukan latihan berat tersebut. Meskipun memiliki agenda bersama Natta satu jam dari sekarang, hal itu tidak lekas membuatnya berhenti.

“Your Highness.”
Panggil seseorang yang sejak tadi menemaninya dan menjadi lawan yang begitu pas untuknya. Richard sama sekali mengacuhkan orang tersebut seolah kini fokusnya hanya ada di satu titik.

Tarikan kuat pada busurnya dengan konsentrasi penuh menandakan Richard tidak bisa diganggu oleh apapun. Tidak lama setelah itu, benda pipih panjang yang menjadi amunisi dari busur panahnya terlepas dengan hentakan sesuai yang diinginkannya.

Senyum puas terlukis indah di bibir tipis Richard karena lagi-lagi berhasil mengenai objek papan datar dengan tepat sasaran. Richard langsung melirik ke arah samping dimana sosok alpha lain juga memegang busur panah dan  melakukan hal yang sama dengan hal yang Richard lakukan. Namun kemampuan alpha itu jelas berada jauh dari level Richard karena panah bukanlah senjata yang dikuasainya secara baik.

“See, hanya perlu memikirkan bahwa papan itu adalah musuhku. Maka aku selalu berhasil mengenainya.”
Ucap Richard, orang yang menemaninya sejak awal juga membalas dengan senyum miring.