Chapter 34
Berita duka akan kepergian sang Mother of Emperor disampaikan langsung oleh seorang ajudan yang memang telah menjadi orang kepercayaanya selama wanita tua itu tinggal di dalam istana. Kepergiannya bahkan tidak meninggalkan satupun pesan karena hal itu terjadi secara mendadak. Jelas hal ini meninggalkan kedukaan yang teramat dalam khususnya bagi klan Cassia dan Kaisar Archadya.
“Her Majesty Mother of Emperor hanya mengeluh sakit pada dadanya ketika selesai melakukan makan malam.”
Hanya keterangan seperti itu yang disampaikan ajudan tersebut. Jelas saja tidak mampu diterima baik oleh sebagian orang. Sebagai seorang anak, jelas Kaisar tidak mampu menerima berita ini. Nalurinya menjerit bahwasanya kematian grandmom tidak wajar. Namun laporan dan informasi dari ahli forensik kerajaan telah membuktikan bahwa grandmom terkena serangan jantung. Usia yang telah cukup senja juga memiliki pengaruh yang kuat. Tidak ditemukannya zat mencurigakan atau racun yang terkandung dalam makanan dan minuman yang disajikan oleh servantnya.
Grandmom ditemukan meninggal dunia dalam kamarnya tepat pukul 7 malam waktu setempat. Setidaknya informasi itu yang yang bisa disampaikan ahli forensik di malam pertemuan keluarga besar Cassia bersama tetua istana.
Takdir memang kejam. Di saat Archadya belum lama kehilangan seorang Grand Duchess yang teramat cemerlang dan diagung-agungkan, kini negara adikuasa tersebut juga kehilangan sosok wanita hebat yang melahirkan sang Kaisar. Dalam waktu kurang dari satu bulan, Archadya telah mengumumkan dua kali berita duka. Jelas hal itu terasa pilu dan menyakitkan, bahkan bagi rakyat sendiri.
Natta melihat bagaimana pertama kalinya sang Kaisar terlihat lemah menangis dalam diamnya menyaksikan tubuh wanita yang telah melahirkannya terbaring kaku dalam peti.
Taman makam pahlawan luas yang diberi nama Adios hill tersebut dihadiri oleh sebagian besar elit politik, cabinet Menteri, tetua dan keluarga besar Kaisar. Seluruh orang mengenakan pakaian kimono berwarna hitam untuk mengantarkan sang Mother of Emperor dalam peristirahatan terakhirnya.
Luna Nadh tampak bungkam bahkan dari pertemuan pertama membahas upacara pemakaman mertuanya. Mungkin akibat terlalu bersedihnya membuat Luna Nadh sampai enggan berkomentar terlalu banyak. Omega yang telah memberikan pewaris untuk Archadya itu masih terlihat menangis pilu di pelukan putra utamanya. Richard sama menyedihkannya dengan air mata yang tiada henti luruh dari kedua irisnya. Begitu hebatnya grandmom karena anak-anak alphanya yang terbiasa terlihat keras dan kuat kini melepaskan topeng mereka dan bersama-sama menangisi kepergiannya.
Meskipun tangisan mereka tidak sekuat di awal, namun siapa saja mampu merasakan kesedihan yang klan Cassia rasakan. Langit mendung dan tidak lama setelah peti grandmom di kuburkan, air hujan teramat deras jatuh dari langit seolah-olah tanda bahwa mereka yang di atas juga turut bersedih dan menangis akan kepergian sang Mother of Emperor.
Kali ini Natta tidak ingin menjadi topik utama sehingga memilih untuk menyingkir dan memberikan ruang bagi keluarga suaminya untuk berada di dekat gundukan tanah merah yang mengistirahatkan tubuh tua grandmom. Mata Natta terlihat sendu menyaksikan seluruh keluarga suaminya sama sekali tidak berniat lekas-lekas menyingkir dari tempat tersebut. Tidak mereka perdulikan pakaian mewah dengan atribut kebangsawanan mereka basah dan kotor akibat hujan yang semakin deras.
Omega itu terlihat tidak berniat beranjak meskipun jajaran Menteri dan elit politik telah satu persatu meninggalkan taman makam tersebut. Natta melirik ke arah samping dimana berdiri Ayden yang menggenggam erat tangan kanannya sembari memegang payung agar air hujan tidak membasahi tubuh kakaknya. Ayah, papa dan Mario telah menyingkir terlebih dahulu. Hanya Ayden yang setia menemaninya membuat Natta cukup terharu. Namun seakan melupakan eksistensi dan kebaikan Ayden sejenak karena sang Duchesspun dipenuhi rasa kedukaan yang teramat besar. Air mata Natta luruh tanpa komando, meskipun berusaha keras ditahannya namun kesedihan akan kepergian wanita yang begitu baik itu juga menyisakan duka untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]
FanfictionRhythm of The Moon Arial Nattawin Wayde merupakan anak tengah yang sama sekali tidak memiliki sesuatu yang membanggakan. Meskipun terlahir sebagai anak dari bangsawan bergelar Marquess tidak juga membuatnya terlihat spesial. Terlebih lagi menjadi sa...