Chapter 10Berburuk sangka pada orang lain bukanlah karakter Natta selama ini. Bagaimana jahatnya orang padanya namun Natta merasa pasti ada kebaikan dari diri mereka. Selalu berusaha berpikir positif meskipun hanya tersisa 10%. Namun pada Mile dirinya tidak bisa melakukan hal demikian. Natta membenci fakta akan ketidaktahuan yang mengelilinginya sehingga ternyata memang betulan Natta adalah orang yang paling tidak mengenal suaminya sendiri.
Natta pemegang prinsip pernikahan tidak boleh di kotori oleh orang ketiga, ketika dirinya menyadari bahwa Mile mungkin tengah menjalani hubungan selain dirinya, hal itu membuatnya marah. Kini hilang sudah rasa respect dan hormatnya pada sang suami. Tidak ada lagi keinginan untuk mencintai Mile seutuhnya karena merasa bahwa Mile tidak pantas mendapatkan hal itu.
Bunyi tembakan senjata yang berasal dari tangan Natta tidak juga mampu mengalihkan pikirannya dari pengkhianatan Mile. Sudah seminggu berlalu namun alpha satu itu tidak sedikitpun berniat menemuinya dan meminta maaf atau setidaknya jelaskan sesuatu karena Nattapun pasti tidak akan berkenan menemui Mile sendiri. Memang hal itu tidak patut dirinya lakukan, bagaimanapun Mile masih suaminya namun apakah tindakan Natta salah sepenuhnya? Natta merasa dirinya tidak salah, dan pihak yang salah seharusnya meminta maaf terlebih dahulu. Egonya menginginkan Natta berlaku demikian.
“Your Highness, anda diminta untuk datang ke ruang pertemuan oleh Kaisar untuk berbicara secara pribadi.”
Ucap Bian sore itu membuyarkan kegiatan Natta yang tengah berkonsentrasi penuh dengan latihan tembaknya. Meskipun dirinya omega terlebih seorang Duchess yang tidak diwajibkan untuk memiliki keahlian semacam ini, namun Natta tidak mau hanya berdiam kosong tanpa bekal keahlian di lingkungan serba busuk seperti ini. Natta yang katanya bodoh sudah memulai misi dalam memproteksi dirinya.
“Jam berapa?”
“Pukul lima, satu jam lagi, Your Highness.”
Ucap Bian sopan, Natta mengangguk mengerti, segera setelah amunisinya habis, Natta akan bersiap-siap menemui ayah mertuanya. Entah apa yang ingin dibicarakan Kaisar padanya padahal menurut Natta dirinya sedang tidak dalam siklus ‘salah’nya. Namun apapun itu, Natta berusaha untuk melawan ketakutannya dan menemui Kaisar karena Natta tau tidak akan ada yang melindunginya saat ini.
Perjalanan dari paviliun pribadinya ke ruang pertemuan tidaklah membutuhkan waktu yang lama. Saat dirinya tiba di tempat yang telah ditentukan, hanya ada satu orang menunggunya di sana. Natta tidak ingat secara pasti namun laki-laki itu sepertinya pernah Natta temui ketika pernikahannya bersama sang Duke. Natta tidak begitu mengingat dengan baik.
“Selamat sore, Your Highness Duchess of Archadya.”
Natta hanya mengangguk, sama sekali tidak balas menyapa laki-laki yang sepertinya beta itu. Tidak lama setelah itu, datanglah bayangan tubuh tinggi Kaisar yang masuk ke ruangan tersebut, kali ini pemimpin tertinggi Archadya tersebut tidak diikuti oleh ajudannya, detik itu Natta tau bahwa pembicaraannya saat ini memanglah pembicaraan yang sangat pribadi.
“Selamat sore, His Majesty Emperor of Archadya”
Kaisar meminta dua orang lain di ruangan tersebut untuk duduk dengan nyaman, karena mungkin pembicaraan kali ini akan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Sengaja sang Kaisar memilih di hari-hari santai seperti saat ini karena tau bahwa dirinya dan menantunya tentu memiliki segudang agenda yang memusingkan di hari-hari biasa.
“Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu.”
Ucap Kaisar membuat Natta terdiam beku, wajahnya datar tanpa ekspresi seperti biasa namun Kaisar menyadari bahwa ada terbesit rasa penasaran di mata Natta.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]
Hayran KurguRhythm of The Moon Arial Nattawin Wayde merupakan anak tengah yang sama sekali tidak memiliki sesuatu yang membanggakan. Meskipun terlahir sebagai anak dari bangsawan bergelar Marquess tidak juga membuatnya terlihat spesial. Terlebih lagi menjadi sa...