30. The second

3.7K 527 145
                                    

Chapter 30

Dua jam lalu, Natta mengantarkan Mile untuk berangkat ke bandara menuju provinsi Apstate. Dimana kekacauan terjadi akibat dari ledakan pembangkit nuklir yang memang berpusat di provinsi tersebut. Pertamanya Natta berpikir bahwa kekacauan terjadi di pelabuhan dan mungkin disebabkan oleh faktor eksternal seperti kapal illegal dari negara lain yang mengacau dan melakukan penjarahan di kawasan territorial semenanjung Apstate.

Namun kenyataannya setelah keduanya menghadap Kaisar. Informasi mengenai kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terjadi. Dan itu berjarak sangat jauh dari pelabuhan. Kesimpulan awal di sebabkan oleh gempa di daerah tersebut yang pada awalnya dirasa tidak akan berpengaruh apapun. Ternyata prediksi itu sepenuhnya salah karena gempa kecil tersebut terjadi secara continue dan  sampai membuat bencana nuklir yang menewaskan dua orang pekerja dan masih dicari lagi jumlah korban lainnya.

Natta menggigit bibirnya cukup kuat dan menyebabkan bibirnya terluka karena terlalu mengkhawatirkan Mile. Bukan tanpa sebab Natta merasakan hal demikian. Ledakan baru terjadi dua kali, tidak menutup kemungkinan ledakan akan terjadi lagi meskipun penanggung jawab telah mengusahakan segala hal untuk mencegah segala kejadian buruk lainnya. Permasalahannya adalah karakter Mile yang tidak akan bisa berdiam diri dan menunggu informasi dari bawahannya. Memeriksa  secara langsung dan juga mendatangi tempat kejadian perkara sangat mungkin alpha itu lakukan. Siapa yang menjamin keselamatan Mile seratus persen Nattapun tidak mengacuhkan perasaan takutnya akan keselamatan Mile. Dirinya tidak kalah bingung dengan hal yang hinggap dalam hatinya. Apakah Natta sebetulnya sudah sangat terjatuh pada Mile?

Padahal mulanya Natta terobsesi menguasai penggunaan revolver karena ingin membalaskan rasa sakit akibat Mile yang menodai pernikahan mereka. Lalu ketika dirinya menyaksikan Mile berhubungan dengan selingkuhannya secara langsung, ternyata Natta berakhir tidak bisa melakukan apapun. Segala kemampuannya lenyap karena kesedihan dan perasaan aneh yang mendadak menenggelamkan segala keberaniannya.

Perasaannya pada Mile mungkin telah sebesar itu namun Natta tidak tau dari mana asalnya dan apa yang menyebabkannya bisa demikian. Natta selalu membuat skenario dalam kepalanya bahwasanya yang Mile lakukan adalah hal yang palsu dan tidak pantas untuk di harapkan. Namun kenyataannya Natta menikmati segala kepalsuan itu membuatnya kini terlanjur tercebur dalam perasaannya terhadap Mile.

God! I wanna quit!

Natta yang ingin bebas dari Mile  seharusnya senang apabila Mile tidak selamat dalam tugas negaranya. Mengapa yang Natta rasakan justru ingin menyusul Mile dan mendampinginya berjuang di camp darurat?

Natta menghembuskan napasnya berkali-kali. Waktu telah lewat tengah malam dan aktivitas sekitarpun sudah mulai senyap. Hanya ada lampu-lampu dari bangunan utama yang tidak boleh redup. Kamarnya jelas saja gelap karena Nattapun tidak menyukai kamar mereka yang terang benderang.

Natta mencoba menutup matanya dan melupakan sejenak hal yang menganggu perasaannya. Besok masih bisa dirinya pikirkan apakah harus menyusul Mile atau tidak. Mungkin karena terlalu lelah membuat pikirannya kurang jernih dan hanya terpaku pada Mile.

Bunyi pintu balkon yang terbuka secara perlahan membuat pendengaran Natta aktif dan pikirannya mendadak menjadi begitu waspada. Tidak mungkin itu Mile dan  hal yang secara pasti Natta yakini adalah hadirnya penyusup.

Omega itu terlihat memejamkan matanya dan meletakkan konsentrasi dari bunyi pintu balkon yang dibuka secara perlahan. Natta berpura-pura menggeliat dan dengan gerakan halus meraih pisau lipat yang selalu dirinya letakkan di dalam sela-sela head board dan juga matrass ranjang kamarnya.

Jantungnya bertalu kencang namun Natta mengusahakan melakukannya penuh perhitungan dan kehati-hatian agar penyusup tersebut tidak sadar bahwa Natta tidak terlelap.

RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang