RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]

38. Nothing I fear

Chapter 38

Sebuah ruang yang dipenuhi deretan kursi panjang dan juga meja lengkap dengan standing microfone di sisi atasnya terlihat teramat ramai pagi ini. Waktu masih menunjukkan pukul delapan namun aura tegang sudah sangat pekat terasa di ruangan luas tersebut. Di deret kursi utama, terlihat Kaisar yang dalam keadaan tidak terlalu sehat lalu disampingnya duduk sang consort—Luna Nadh dan beberapa pemimpin dan elit politik yang berada di Archadya. Termasuk Richard dan tidak melupakan Natta di samping kanan sang serigala utama Archadya.

Mile tidak terlihat di deret keluarga utama namun alpha itu tetap berada di kursi depan bersama para Menteri termasuk Marquess Arial dan juga Jenderal Altheo. Mata sang Duke terlihat menatap tajam pada ayahnya sendiri yang sedari tadi terlihat teramat keras dalam berusaha untuk mengeluarkan point-point yang ingin disampaikannya pada pertemuan paripurna amandemen undang-undang sekaligus penentu terakhir akan pemangku tahta Grand Duchess.

Perdebatan sesama Menteri dan pejabat negara terdengar amat sengit. Bahkan tidak jarang para elit istana tersebut sampai memotong pembicaraan lawan politik yang dirasa tidak sejalan dengan mereka yang tidak menguntungkan negara di sisi mereka. Namun jelas saja, meskipun mereka telah berusaha keras, menyanggah, mendebat, menyatakan pendapat mereka, penentu keputusan terakhir tetaplah satu-satunya alpha dewasa yang sedari tadi cukup berisik dengan suara terbatuk yang  mendistrak pendengaran orang-orang yang hadir di tempat tersebut.

Natta yang duduk tepat di samping Kaisar terlihat memperhatikan dengan serius keadaan ayah mertuanya. Sebetulnya tidak salah apabila manusia mengalami siklus sehat dan sakit. Namun di dalam kepalanya telah berisik mempertanyakan kenapa dan bagaimana tentang banyaknya keanehan yang terjadi di Archadya belakangan ini. Dimulai dari kematian Thara yang mendadak, grandmom yang telah terkonfirmasi oleh Bian bahwa wanita tua itu di bunuh secara perlahan oleh Mile dan sekarang keadaan Kaisar yang sangat tidak wajar.

Kaisar benar-benar terlihat memprihatinkan. Usaha keras alpha pemimpin utama Archadya tersebut menyembunyikan saputangan yang telah memiliki bercak darah di dalam saku jasnya meskipun tetap di tangkap dengan baik oleh kedua iris golden milik sang Duchess. Semenjak permasalahan Grand Duchess Thara hingga grandmom, segala permasalahan semakin pelik terjadi, termasuk kondisi kesehatan Kaisar memang turun drastis dan mungkin saat ini merupakan kondisi paling buruknya.

Bertambah parah dan semakin parah setiap hari. Saat ini bahkan sudah didiagnosa dokter istana bahwanya Kaisar menderita berbagai penyakit komplikasi yang cukup berat. Seakan-akan sebuah kebetulan yang disebabkan oleh sari kehidupannya ikut tersedot hingga ke dalam liang kubur bersama menantu dan juga omega yang telah melahirkannya. Padahal semenjak dulu, Kaisar dikenal dengan manusia yang sangat perduli dengan kesehatannya. Helaan napas penuh kehati-hatian Natta lepaskan sembari mencoba memikirkan hal apa yang Mile lakukan pada dadnya sendiri sehingga segalanya tampak alami.

Luna Nadh terlihat tetap setia menggenggam tangan suaminya yang terasa dingin di tangannya. Tidak memperdulikan situasi yang panas di sekitar. Kehangatan genggaman Kaisar yang selalu menenangkannya kini tidak bisa dirinya dapatkan kembali. Fisik suaminya sudah berubah bahkan terkadang tidak sanggup untuk berjalan terlalu jauh sehingga memerlukan bantuan guard ataupun alat bantu lainnya.

Usia Kaisar bahkan baru menyentuh angka setengah abad namun keadaannya sudah seperti manusia yang memasuki usia uzur. Uban telah mendominasi rambutnya yang semula hitam legam tanpa terkendali. Kegagahannya terkikis mengerikan, tubuhnya semakin membungkuk, kulitnya memucat dan mengerut dimakan keriput. Bahkan sempat terjadi moment dimana Kaisar melupakan keadaan di sekitarnya membuat hati lembut sang Luna menangis sendu.

Meskipun demikian, Luna Nadh telah menjanjikan kesetiaan abadi terhadap Kaisar Peter di hadapan Moon Goddess. Sehat maupun sakit, dirinya akan tetap mendampingi setiap moment sang suami hingga ajal yang berhak membuat mereka terpisah.