21. Let me show you

3.4K 468 141
                                    

Chapter 21

Ayden memandang pohon oak besar di hadapannya yang kering kerontang seolah telah mati dalam waktu yang cukup lama. Masih segar dalam ingatan Ayden bahwasanya kemarin dirinya bahkan duduk manis di bawah pohon tersebut sembari membaca bukunya. Pohon itupun masih berdaun lebat dan segar. Tidak masuk akal apabila mendadak kehilangan daya hidupnya hanya dalam waktu satu malam. Alpha bungsu dari klan Arial tersebut betul-betul sampai dalam tahap kehilangan diksinya mengenai peristiwa aneh yang dirinya saksikan kini.

"Ayden!"
Tepukan keras di punggungnya membuat Ayden sontak mengalihkan perhatiannya. Alpha muda itu memandang kesal ke arah temannya yang memukul punggungnya dengan cara tidak manusiawi.

"Rein, kamu mengagetkanku."
Ucapnya datar namun kembali memberikan fokusnya pada pohon besar di hadapannya.

"Kamu kenapa, Ayden?"
Tanya temannya melihat Ayden yang tampak begitu serius menyaksikan benda di hadapannya. Hanya pohon kering dan mungkin sudah mati. Apa yang special?

"Rein, kamu tau kan pohon ini kemarin masih hidup?"
Tanya Ayden tidak nyambung dengan pertanyaan Rein.

"Aku tidak begitu memperhatikannya."
Jawab Rein jujur, karena dirinya bukan sosok pengamat seperti Ayden yang kehidupan koloni semutpun mendapat segala atensinya.

"Aku yakin kemarin masih hidup."
Ucapnya kekeuh dengan pemikirannya. Ayden begitu yakinnya karena dirinya seringkali menghabiskan istirahat makan siangnya di bawah pohon tersebut yang tepat berlokasi di taman belakang sekolahnya. Ini benar-benar pertama kalinya Ayden tidak mampu menjelaskan kejadian di hadapannya dengan logika. Sangat tidak masuk akal.

"Kenapa tidak kamu cari di bukumu saja?"
Tanya Rein kembali karena biasanya peristiwa seaneh apapun yang terjadi maka Ayden mampu menjelaskan dengan mulut dan otak cerdasnya yang penuh logika. Jangankan hanya pohon yang mati mendadak, energi dari hantupun mampu anak itu jelaskan.

Hal yang diucapkan Rein membuat Ayden meninggalkan temannya begitu saja di belakangnya. Rein benar, mungkin karena keseimbangan ph dan zat hara dalam tanah membuat pohon tersebut tidak tumbuh semestinya. Namun apabila memang demikian, setidaknya menyisakan helai daun layu. Kenyataannya pohon oak tersebut betulan seperti mati termakan usia. Bahkan yang tersisa hanya batang dan ranting pohon membuat Ayden betul-betul merasa ada hal yang aneh.

Ayden segera melangkahkan kakinya secepat mungkin dari tepat tersebut berencana akan ke perpustakaan dan mencari buku sains untuk menyimpulkan penyebab pohon besar itu bisa demikian, meninggalkan Rein yang menggeram kesal, padahal tadi niatnya mencari Ayden untuk diajaknya bermain basket bersama. Sungguh alpha satu itu betulan tidak perduli dengan sekitarnya dan selalu sibuk akan urusannya sendiri.

****

Ayden betul-betul berusaha keras mencari jawaban dari rasa penasarannya namun buku di perpustakaan sekolahnya sangat terbatas sehingga buku-buku tersebut tidak sama sekali mampu menjawab pertanyaan di kepalanya. Setelah menyelesaikan urusan sekolahnya, Ayden membelokkan mobilnya ke arah pusat kota dan berencana mengunjungi perpustakaan umum yang lebih besar. Mana tau di tempat tersebut, dirinya menemukan buku yang lengkap.

Matanya membulat sangat terkejut ketika ingin menyerahkan kartu identitasnya pada penjaga perpustakaan namun visual seorang wanita yang masih dirinya ingat dengan baik tersenyum ke arahnya.

"Anda?"

Wanita itu menaikkan sebelah alisnya, menunggu hal yang akan alpha muda di hadapannya ucapkan.

"Aku?"

Ayden langsung menggeleng, takut salah orang. Meskipun garis wajah wanita di hadapannya sama dengan wanita yang dengan lancang menganggu acara membacanya namun penampilan mereka sangat berbeda. Apabila wanita misterius yang kurang ajar itu memakai hiasan yang cukup nyentrik dan glamour dengan pakaian serba merah, maka wanita penjaga perpustakaan di depannya justru terlihat berbusana cukup formal dengan dandanan seperti personal assisten seorang Chief Executive Officer. Membuat Ayden urung untuk melanjutkan kalimatnya.

RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang