RHYTHM OF THE MOON - MILEAPO [COMPLETED]

14. You are my new obssesion

Chapter 14

Sebetulnya Richard bukanlah seorang alpha yang terobsesi dengan status ataupun tahta. Laki-laki itu tidak rumit dengan keinginan yang juga sangat sederhana. Dirinya ingin hidup bebas layaknya seorang Vadia Alexandro atau Vegas yang menenteng gitar kemana-mana. Jalan-jalan di taman dengan bebas tanpa pengawalan ketat untuk menuangkan segala inspirasinya dalam sebilah bait lagu. Namun takdir tidak mengizinkannya karena sejak lahir telah berstatus putra tertua Kaisar. Membuat Richard mau tidak mau harus melakukan hal yang sebetulnya tidak dirinya sukai. Mengacuhkan panggilan hatinya untuk tinggal diluar istana dan  menjadi seorang musisi.

Menurut Richard, menjadi putra utama tidak seindah yang dibayangkan orang lain. Harus ada pengorbanan setimpal yang Richard lakukan untuk memangku tahta yang sebetulnya tidak seharusnya miliknya. Richard mengetahui dengan baik, bahwa sebelum dirinya dilahirkan, telah ada putra Kaisar dan Luna Nadh yang seharusnya menjadi pewaris tahta. Namun kakaknya meninggal diakibatkan sakit parah membuat tahta yang seharusnya milik kakaknya secara otomatis jatuh ke tangannya. Meskipun dilimpahkan dengan kekuasaan tidak terbatas dan harta yang tidak ada habisnya, tetap saja Richard tidak bahagia dengan itu semua.

Selama dua puluh lima tahun, Richard tidak menikmati hidupnya yang penuh kepalsuan dan pencitraan. Pura-pura menjadi kuat padahal hatinya seringkali menangis dan kesepian. Berdiam dibalik topeng seorang putra Kaisar yang menginginkan segala kesempurnaan meskipun Richard sendiri tidak sempurna sebagai seorang putra utama. Menuntut semua orang agar sopan dan tunduk terhadapnya bukan karena Richard ingin, namun dirinya harus melakukan itu. Richard memang tidak menginginkan tahta sebagai calon Kaisar namun saat tahta itu sudah ada di tangannya seharusnya orang-orang di istana menyadari itu dengan menghargainya. Kenyataannya, Richard seringkali mendapatkan pandangan sebelah mata sehingga membuat sesuatu dalam dirinya tidak terima.

Selama bertahun-tahun masa remajanya, Richard menggunakan kekuasaan itu untuk mengendalikan orang lain. Akan tetapi jelas Richard mengetahui dengan baik bahwasanya, mereka semua mencemooh dibelakangnya. Menganggap Richard tidak memiliki prestasi maupun pencapaian yang berarti. Sibuk menghujatnya, menggunjingnya dan dengan arogan mereka yakin bahwa Richard akan membawa Archadya pada kemunduran apabila sampai menjabat sebagai Kaisar.

Setelah pengumuman penilaian Richard selama di Ravenhill, banyak dari elit istana tidak bisa menerima bahwa Richard akan mewarisi tahta besar tersebut yang tidak sebanding dengan pencapaian besar Kaisar Cassia Peter yang mampu membawa Archadya pada kejayaan. Ditambah dengan kesempatan dua tahun ini selama menjadi Grand Duke, hal yang dilakukan Richard sama sekali bukanlah seuatu hal besar membuat banyak dari elit istana semakin tidak ingin tombak kekuasaan Archadya jatuh di tangan Richard.

Richard terlalu biasa saja untuk seorang dengan status  Grand Duke yang akan segera menjadi pemimpin utama sebuah kerajaan. Para menteri, penasehat, pejabat dan jenderal jelas pecah menjadi dua kubu. Ada yang masih berpegang teguh pada peraturan lama bahwa warisan tahta harus jatuh pada putra utama asalkan berstatus alpha. Namun banyak pula yang ingin mengamandemen undang-undang tersebut dan memilih putra Kaisar yang lebih kompeten.  Hal ini jelas menjadi keresahan besar karena kabar itu bukan hanya kabar burung semata. Menteri-menteri sudah mulai bergerak dan terus mendesak Kaisar agar tahta diturunkan pada Mile yang jelas memiliki pencapaian jauh di atas Richard. Menganggap Mile lebih pantas sehingga menimbulkan rasa sakit hati pada Richard sendiri.

Richard merasa hal ini tidak adil untuknya, karena mau bagaimanapun tahta Kaisar yang jatuh ke putra utama adalah undang-undang yang berlaku semenjak Archadya berdiri ratusan tahun lalu. Bahkan banyak juga Kaisar yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja namun tetap mendapatkan penghormatan. Mengapa berbeda dengan Richard yang sampai mendapat penolakan yang begitu parahnya hingga beberapa para menteri malah membelot darinya.