28 | THAILAND

58.1K 2.6K 5
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-

"Wow" Elara menatap kagum Villa yang terpampang jelas di hadapannya.

Cukup mewah tapi masih terkesan simple. Pemandangan lautan yang menenangkan, kolam renang kecil, villa mereka juga dikelilingi gunung yang indah.

"WOOOOOO KOLAM RENANG!" teriakan Devan memenuhi villa itu, dengan gak sabaran Devan dan Aditya yang sememangnya agak norak langsung buka baju dan terjun bermain di kolam renang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"WOOOOOO KOLAM RENANG!" teriakan Devan memenuhi villa itu, dengan gak sabaran Devan dan Aditya yang sememangnya agak norak langsung buka baju dan terjun bermain di kolam renang itu.

Yang lain hanya menggelengkan kepala mereka.

"Cowo lo Zar." ujar Karina.

"Bukan. Gak kenal." Zara enggan mengakui Devan yang menurutnya malu-maluin.

Nathan meletak koper miliknya dan milik Elara ke kamar mereka. "Istirahat dulu sayang, nanti aku bangunin."

"Gak mau ah. Sayang banget ke Thailand buat tidur." tolak Elara sebelum menyusul Karina dan Zara.

Nathan menghela nafas pasrah. Toh kalau dipaksa juga Elara gak bakal nurut.

Alesan Nathan membawa mereka ke Thailand sebenarnya ada dua. Pertama, ia mau Elara have fun dan melupakan kejadian minggu lalu dimana Nathan yakin hal itu telah membuat Elaranya sedikit sebanyak trauma.

Dan yang kedua, Mr and Ms Dilhar juga kebetulan punya jadwal di Thailand. Sudah tiba waktunya Elara bertemu ortunya.

Tapi hal ini masih dirahsiakan dari Elara. Nathan harap ortunya dapat menerima Elara dengan baik. Semoga saja.

-

"Zar, sayang, Zara, Ra, Baby." Devan terus saja mengganggu Zara makan dengan menusuk pipi, pinggang, perut apapun itu yang bisa ia tusuk, membuat gadis itu jadi emosi.

"APAAN SIH DEVAN. GUE MAU MAKAN." teriak Zara tepat dikupingnya.

"Anjir. Santai kali yang." Devan mengusap kupingnya. Rasanya ia harus ke doktor, ia yakin gendang telinga nya pecah karna teriakan Zara yang nyaring.

"Santai santai. Pala lo." ketus Zara, sedikit menjauh dari Devan.

Devan ileran karna dari tadi ia melihat Zara makan. Tapi pacarnya itu gakmau berbagi dengannya. "Bagi dikit dong yang. Aku pengen." Devan membuat mukanya seimut mungkin.

"Jijik Dev." Zara menolak muka Devan agar menjauh darinya. Pasangan ini memang rada aneh ya gais.

Diruangan yang sama, Elara tampak fokus nonton variety show "Knowing Brothers" di youtube sembari bersandar di bahu Nathan.

"Guys gue baru tau satu fakta unik soal orang thailand." ujar Elara sembari meletakkan ponselnya di paha Nathan.

"Apa?"
"Apaan?"
"Affaan tuh"

"Orang thailand punya cemilan yang unik tau. Kalian tau serangga kan? Kayak kecoa, kaki seribu, atau apapun itu bisa mereka jadiin snack." jelas Elara antusias.

"Anjir apaan coba kecoa dijadiin cemilan." Karina bergidik ngeri membayangkan dirinya makan kecoa.

Hewan yang dari dulu sampai sekarang hobinya selalu terbang atau merayap dimana-mana.

"Lo tawarin gue 10 juta sekalipun gak bakal mau gue Ra." ucap Adlan. Membayangkannya saja membuat perutnya mual.

"Ih unik tau. Kalian gak penasaran emangnya?" tanya Elara. Gak mungkin kan cuma dia disini yang pengen tau rasanya serangga kayak gimana?

Belalang goreng
Kecoa goreng
Kaki seribu goreng

"Nat kamu gak mau coba?" kali ini Elara membujuk Nathan.

Nathan tampak berpikir, tapi setelah melihat wajah Elara yang diimutkan. Ia jadi tidak tega menolak. Yasudahlah. "Mau. Malem nanti kita ke food market di area sini. Kita coba makan."

"YEAYYY" pekik Elara seneng. Tu kan, Nathan pasti bakal mengiyakan semua permintaannya. Walau permintaan yang aneh sekalipun.

-

Dan disinilah mereka. Ternyata night market di Thailand gak seburuk yang ada dipikirkan mereka.

Mereka kira kalau disana semuanya bakal jual serangga seperti yang dikatakan Elara. Ternyata banyak juga makanan lainnya.

Berbeda dengan Elara yang tidak berpuas hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berbeda dengan Elara yang tidak berpuas hati. Dari tadi ia celingak celinguk mencari penjual yang menjual serangga. Tapi nihil ia tidak melihat satu pun yang menjualnya.

Ih katanya ada jual serangga. Tapi mana? Kok gak ada sih. Batinnya.

Nathan membelai rambut Elara, ia tau apa yang ada dipikiran gadisnya itu. Berbeda dengan sahabat mereka yang lainnya yang udah mencar mencari dan mengisi perut mereka dengan makanan lain.

"Sini sayang, kita cari sama-sama okay?"

Elara mengangguk lesu dan mengikuti kemanapun Nathan pergi. Tangannya menggenggam ujung baju Nathan. Takut terlepas dan berhujung dengan dirinya yang kesasar.

Elara menatap kagum sekitarnya. Walaupun udah jam 11 malem tapi ternyata disini orangnya masih lumayan ramai. Lampu bewarna warni menghiasi night market membuatnya terpana.

Hingga tanpa sadar, tangannya melepaskan baju Nathan perlahan...

POSSESIVE NATHAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang