35 | D-DAY

58K 2.5K 3
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-

Malam minggu yang seharusnya dipenuhi dengan aktivitas yang fun and seru harus Elara relakan karna sebaik saja ia bangun pagi tadi, kepalanya pusing bukan main.

Mau tidak mau Nathan lah yang harus merawat Elara hari ini. Mengingat ortu Elara sama sekali gak pernah pulang ke rumah.

"Ke rumah sakit aja mau?" saran Nathan khawatir. Suhu tubuh Elara lumayan panas, apalagi dari tadi gadisnya itu sedari tadi mengeluh karna kepalanya yang sakit.

"Jangan. Ini cuman demam biasa." bantah Elara. Nathan kadang terkesan lebay. Masa demam doang harus dibawa ke rumah sakit.

"Siapa suruh lambat tidur. Demam kan jadinya. Kamu kalau dibilangin membantah mulu. Padahal demi kebaikan kamu juga. Liat siapa yang nanggung sakit sekarang?" omel Nathan.

Setelah sesi baikan mereka semalam, bukannya tidur. Elara malah begadang main game di handphone Nathan tanpa pengetahuan cowo itu.

Subuh tadi Nathan kebangun karna suara Elara yang ketawa cekikikan melihat video di tiktok. Nathan mendadak emosi lalu mengambil paksa handphonenya dan menyuruh Elara buat tidur.

Hasilnya, Elara yang sememangnya gak bisa tidur lewat jam 12 malem jadi demam hari ini.

"Salahin mata aku gak mau tidur." dengus Elara sebal.

"Nathan pengen peluk..." rengek Elara manja langsung dituruti Nathan.

"2 minggu lagi acara pertunangan kita. Kamu jangan sakit-sakit ngerti?" peringat Nathan.

Ya benar, setelah mendiskusikan acara pertunangan mereka dengan orang tua Elara. Mereka langsung setuju Elara tunangan dengan anak tunggal keluarga Dilhar yang terkenal dengan kekayaannya.

Orang tua Elara terlalu gembira dan heboh. Sampai Elara harus menahan malu. Bagaimana tidak, mereka baru saja berencana untuk tunangan tapi mereka malah suruh perkahwinan Elara dan Nathan dipercepat saja.

Mereka sudah tidak sabar menjalani kerjasama bareng Dilhar company, memikirkan keuntungan yang bakal mereka dapatkan membuat ortu Elara semakin semangat. Sama sekali tidak peduli sama pendapat Elara, anak semata wayang mereka.

Apa mereka tidak tau masih banyak yang Elara mau lakuin sebelum ke jenjang lebih serius. Tapi yang mereka tau perusahaan mereka yang bergabung dengan Dilhar bakal membuat mereka semakin maju dan berkembang pesat. Hanya itu.

"Jadi tunang aku, kamu harus jaga jarak sama lelaki mana pun ngerti?"

Elara mencibir kesal "Enggak tunangan juga kamu larang aku deket sama cowo lain kan?"

"Bagus kalau kamu tau." ucap Nathan santai.

"Nat papa mama aku dateng gak ke acara tunangan kita nanti?" tanya Elara. Ia berharap ortu nya bakal dateng karna itu adalah acara penting dalam hidupnya.

POSSESIVE NATHAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang