-"Huftt akhirnya siap."
Elara menatap bekal yang ia buat dari jam 4 subuh. Kelewat rajin, tapi apapun itu kalau demi Nathan bakal dia lakuin.
Step ke 2 dari Zara dan Karina :
- Bikinin bekal, layaknya seorang kekasihElara berharap titik peluh nya ini bakal dinikmati Nathan. Awas saja kalau Nathan berani membuang bekal yang susah payah dibuatnya itu. Seperti kebanyakan cerita diwattpad dimana si pria bakal membuang makanan yang dibikinin oleh si cewe.
Setelah itu, Elara siap siap buat ke sekolah.
-
"Gila niat banget lo sampai bikinin bekal segala." ujar Karina kagum. Walaupun pada awalnya itu idenya bersama Zara, tapi ia tidak menyangka Elara bakal beneran membuatnya.
"Buat gue ada gak Ra?" tanya Zara berharap.
"Gaada. Bikin aja sendiri. Gue pergi dulu ya, mau bagi Nathan ni bekal." pamit Elara.
Dan disinilah Elara, menunggu di depan kelas seorang Nathan.
Dari tadi ia berdebat dengan fikirannya sendiri untuk mengetuk pintunya atau tidak.
Sehingga ia merasa tepukan lembut dibahunya. "Elara?"
"Eh em Theo kan?" tanya Elara. Ia masih inget dengan nama anggota Black Rumble. Dan seingetnya cowo yang berdiri dihadapannya ini adalah Theo, cowo yang kebetulan bikin Karina heboh beberapa hari yang lalu.
"Iya Theo. Ada apa ke kelas gue?"
"Boleh panggilin Nathan gak?" Elara menyembunyikan bekal itu dibelakangnya.
"Oh okay. Bentar." jawab Theo lalu masuk dalam kelas.
Beberapa detik kemudian Nathan keluar.
"Lo lagi."
"HIII!" sapa Elara dengan semangat. Ntah kenapa energinya bertambah berkali lipat setiap kali didekat pria ini. Heran.
"Ada apa?" tanya Nathan malas.
"Ni gue buatin lunch box." Elara menghulurkan bekal yang ia bikin.
"G—"
"Gue gak terima penolakan. Gue susah payah bangun jam 4 buatin lo itu. Awas aja kalau lo buang." ancam Elara bahkan berdiri dekat tong sampah sebagai langkah berjaga jaga kalau Nathan membuang bekal itu.
Lagian kenapa sih ada tempat sampah didepan kelas ini?
"Dimakan yaaa. Oh ya siapa tau lo gak tau cara makannya. Itu namanya bibimbap, makanan korea. Jadi sebelum lo makan, bekalnya digoncang dulu sampai semua bahannya keaduk. Baru dimakan." jelas Elara.
Nathan sampai bingung harus ngomong apa.
"Okay itu aja. Gue ke kelas dulu. Dadahhhhh." Elara melambaikan tangannya lalu pergi begitu saja meninggalkan Nathan yang bengong.
-
Nathan menatap bekal yang diberikan Elara. Kalian pasti berfikiran kalau ia bakal buang pemberian Elara kan?
Tenang, Nathan gak sekejam itu. Ia masih waras untuk membuang rezeki begitu saja.
"Nat tu makanan kalau ditatap doang gak bakal bikin kenyang." geram Aditya. Sedari tadi Nathan hanya menatap bekal itu tanpa ada niat untuk memakannya.
"Kalau gak mau sini gue aja yang makan. Mumpung ruang diperut gue masih ada." ucap Devan sembari menepuk pelan perutnya. Tangannya bergerak ingin menggapai bekal itu.
PLAKKK
"ANJIR SANGKIT BANGSAT!" pekik Devan saat Nathan tiba tiba menampar tangannya, meninggalkan kesan merah.
Nathan seketika mengingat kembali dimana Elara bilang ia harus menggoncang bekal itu sebelum di makan.
Ia mengambil bekal itu lalu digoncang perlahan.
"ASTAGHFIRULLAH NAT, LU KALAU MEMANG GAK MAU MAKAN. JANGAN DIMAININ TU MAKANAN." kini giliran Aditya yang berteriak kaget melihat Nathan menggoncang bekal itu.
Nathan mengabaikan mereka, ia kemudian membuka bekal itu. Makanannya teraduk rata.
Keliatannya enak. Tapi rasanya gimana ya?
Nathan menyuap bibimbap itu masuk kedalam mulutnya.
Devan, Aditya, Adlan bahkan Theo memandang serius Nathan. Mulut mereka juga sedikit terbuka menunggu Nathan untuk memakanan makanan itu.
NGAPPP
Akhirnya Nathan menyuapkan bibimbap itu kedalam mulut nya.
"Gimana? Enak?" tanya Adlan penasaran.
"Lumayan." jawab Nathan santai.
"Gila ini enak banget." batin Nathan. Ternyata makanan korea seenak ini?
"Minta dikit dong Nat." Devan membuat mukanya seunyu mungkin.
Tanpa sadar, tangan Nathan semakin laju menyumbat semua bibimbap itu kedalam mulutnya.
"Woi woi KALAU GAK MAU SHARE BILANG BANGSAT."
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE NATHAN (COMPLETED)
Ficção Adolescente"Kabarin aku setiap 30 menit." Elara Livya Larissa, gadis yang membuat pria sedingin kulkas dan secuek Nathan Neo Dilhar luluh. Mereka adalah definisi she fell first but he fell harder. (Penggemar minim konflik mari merapat)