Akhirnya ujian akhir semester di mulai, pertama adalah ujian tertulis. Setelah itu mereka akan melanjutkan ke ujian praktek, karena alasan tertentu. Ujian berubah menjadi melawan para guru yang ada di U.A.
Ujian ini akan terbagi dari dua dalam satu tim melawan seroang guru.
"Horee!! Aku bersama Rimuru-san lagi!!"
Toru, atau gadis invisible melompat kegirangan. Ini adalah kedua kalinya Rimuru berada dalam tim yang sama dengan Toru.
"Yah, mohon kerjasamanya kembali, Toru."
"Tentu saja! Aku tidak akan menjadi beban kembali seperti saat itu."
"Beban apanya, kau banyak membantu di ujian pertama kita."
Lawan mereka berdua adalah snipe-sensei. Ujian akhirnya di mulai di sisi Rimuru dan Toru, Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam ruangan yang luas dengan banyak pilar besar di area itu. Mencari jalan keluar yang telah di sampaikan untuk lolos dari ujian ini, atau menangkap Sensei.
Meskipun lawan nya seorang Sensei, namun para Sensei menggunakan pemberat dengan setengah berat badan mereka. Jadi pergerakan mereka akan di batasi.
Rimuru menarik tangan Toru dengan cepat saat proyektil peluru melesat dari depan mereka, bersembunyi di balik pilar mencari dari mana arah tembakan sebelumnya.
"Sepertinya Snipe-sensei telah menemukan kita!" Toru sedikit menoleh di samping pilar untuk memastikan keberadaan Snipe-sensei, namun dia segera menarik kepalanya kembali saat proyektil dari peluru kembali melesat, menghantam pilar dari sisi kepalanya.
"Itu hampir saja."
"Kenapa kalian bersembunyi terus seperti itu, mari kita lihat. Siapa yang lebih pandai dalam hal bersembunyi." Suara Snipe-sensei terdengar saat beberapa peluru mengenai pilar yang mereka jadikan tameng.
Asap mulai keluar membuat penglihatan mereka sedikit terganggu untuk melacak keberadaan Snipe-sensei.
"Hawawaa ... Aku tidak dapat memastikan keberadaan Snipe-sensei!" Toru melihat ke sekeliling saat asap yang di timbulkan oleh smoke granat melahap area tersebut.
Beberapa proyektil peluru bermunculan dari segala arah.
Rimuru melambaikan tangannya ke arah dengan di selingi dengan api hitam yang besar melahap area puluhan meter kedepan.
"Sekarang, Toru."
Rimuru mulai berlari dengan mengeluarkan petir hitamnya. Petir hitam itu berkecamuk merusak area yang di targetkan Rimuru dengan kasar.
Snipe-sensei ingin memastikan melalui sisi lain namun api hitam menyusui dari sana yang membuatnya kembali menarik diri. Namun di balik api hitam itu muncul sosok Rimuru yang sudah bersiap melayangkan serangan kepadanya.
"Terlalu naif, kau pikir dapat menghindari peluruku dalam jarak sedekat ini?" Snipe-sensei, mulai mengarakan pistolnya ke arah Rimuru dan menarik pelatuk. Namun tak di sangka Rimuru menghindari itu dengan menunduk dalam sekejap mata.
"Itu masih belum selesai."
Dentang!
Rimuru sedikit menarik katana yang berada di belakang punggungnya, peluru yang sebelumnya berbalik kembali ke arah Rimuru telah di halau dengan sempurna menggunakan Katana miliknya. Snipe-sensei terkejut dengan antisipasi, refleks, dan kecepatan yang di miliki oleh Rimuru sehingga dia mencoba untuk menjaga jarak.
"Tertangkap!" Namun tak di sangka Toru sang gadis invisible sudah menahan tangannya dengan borgol khusus untuk menangkap Snipe-sensei. Dia bukan hanya tidak menggunakan pakaian, namun sarung tangan serta sepatutnya juga dia lepas sehingga benar-benar tidak terlihat apapun.
"Kerja bagus Toru." Rimuru memberikan jempol nya kepada Toru.
"Ahaha, terimakasih."
"Jadi, Rimuru hanya pengalihan ya. Kalian bekerja dengan sangat baik, kalian pantas mendapatkan pujian. Khusus dengan mu Rimuru, kau dapat menghindari sekaligus menangkis serangan ku. Itu membuatku terkejut."
"Tidak, itu juga karena kemurahan hati anda yang telah bersikap lunak kepada kami. Lagian Snipe-sensei sedikit di rugikan karena menggunakan pemberat dengan setengah berat badan. Itu pasti menghambat pergerakan mu. Aku hanya mengambil keuntungan yang dapat ku ambil saja."
[Ujian selesai, Tim Rimuru Tempest dan Hagakure Toru berhasil dalam ujian.] Pengumuman di umumkan melalui speaker suara yang terdengar jelas oleh mereka.
.
.
Di dalam ruangan monitor dengan recovery girl yang mengamati pertarungan beberapa siswa yang sedang berlangsung, di sana juga ada Midoriya dan uraraka yang sedang mengamati pertarungan teman mereka.
"Sudah kuduga Rimuru-san itu benar-benar hebat." Midoriya menyentuh dagunya sendiri sambil menatap layar monitor dengan serius.
"Entah kenapa dia seperti bisa melakukan apapun."
"Gadis bernama Rimuru ya, dia sempurna namun juga tidak bisa di bilang sempurna." Recovery girl berkomentar.
"Eh, apa maksud anda?" Midoriya terlihat bingung dengan perkataanya, baginya Rimuru itu terlihat sempurna dalam segi apapun.
"Dia memang dapat di andalkan dalam pertarungan jarak dekat maupun jauh, kalian sebagai teman sekelasnya juga sudah pasti mengetahui nya bukan?"
Uraraka dan Midoriya mengangguk bersamaan, dalam pertarungan jarak dekat. Mungkin Rimuru lah yang paling berbakat di antara seluruh kelas A, bukan hanya kecepatan, dan refleks nya saja. Namun antisipasi terhadap serangan dan proses berpikirnya juga sangat cepat. Mereka menyadari hal itu, jika untuk serangan jarak jauh, mereka berpikir bahwa Rimuru hampir setara dengan Todoroki.
"Namun aku sama sekali tidak merasakan ketertarikannya terhadap apapun. Dia hanya melakukan apa yang dia ingin lakukan, melakukan apa yang seperlunya di lakukan. Dia tidak terlihat bersemangat terhadap apapun, tidak tertarik terhadap apapun. Di dalam data yang di berikan Aizawa-kun juga mengatakan kalau Rimuru jarang sekali menunjukan emosinya. Mungkin dia memang kuat saat ini, namun perkembangannya sangat jauh tertinggal dari pada seluruh teman sekelasnya. Saat teman-teman nya melangkah maju untuk menjadi lebih kuat dan lebih baik daripada sebelumnya, Rimuru hanya melakukan semua hal seadanya tanpa semangat apapun." Jelas Recovery girl.
Uraraka dan Midoriya tidak dapat berkata apapun saat mendengar penjelasan dari Recovery girl, setelah memahami lebih dalam. Mereka juga mulai menyadari bahwa yang di katakan oleh recovery girl ada benarnya juga setelah mereka bersama dalam waktu yang cukup lama.
"Bukankah dia ... Ingin menjadi pahlawan, karena itulah sebabnya dia sekolah di sini ... Kan?" Uraraka dengan gugup bertanya.
"Semoga saja begitu. Nah, kalian lah yang seharusnya paling memahami dia. Dia teman kalian bukan?"
Setelah pertarungan Rimuru dan Toru selesai, mereka menyaksikan pertarungan teman mereka yang lain. Yang sedang berusaha untuk lulus dalam ujian.
Bersambung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru X Boku no Hero.
FantasyRimuru kembali ke bumi dengan cara yang tidak dia ketahui. Tapi, bumi itu bukanlah bumi yang dulu Rimuru tempati. Rimuru nerf. Rimuru Fem, karena female Rimuru de bes :v