Dua tahun lalu, saat aku terbangun di rumah sakit. Aku tidak mengetahui apapun, tidak mengingat apa yang sebenarnya terjadi dan kenap aku ada di sini. Yang menjadi masalah terbesar nya adalah selama dua tahun ini juga aku tidak dapat menghubungi Ciel.
Orang yang menyelamatkan ku saat itu juga hanya berkata kalau aku di temukan di pantai dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Setelah mencari informasi lebih jauh tentang dunia ini. Ternyata beberapa hal menarik ku temukan. Adanya kemampuan yang di sebut Quirk. Dunia ini seperti bumi, namun di saat yang bersamaan berbeda. Seperti dunia pararel saja. Atau mungkin ini adalah bumi dari dunia ku, namun di masa depan yang jauh. Semua itu masih jadi misteri.
Di dunia ini juga ada pekerjaan yang di namakan 'Hero'. Seperti namanya, jika ada pahlawan maka ada juga penjahat.
Untuk bertahan hidup di sini, aku memutuskan untuk menjual beberapa barang yang berguna untuk di tukarkan menjadi uang. Itu semua berhasil, membuatku dapat hidup cukup lama tanpa harus bekerja.
Namun yang selalu menghantui ku adalah mimpi yang terkadang datang, mimpi yang sangat tidak jelas. Aku tidak tau mengapa, namun aku yakin sesuatu telah terjadi tanpa sepengetahuan ku.
"Sudahlah, lebih baik membeli makanan saja."
Karena tidak ingin terlalu mencolok, aku selalu memakai hodie dengan tudung yang selalu ku pakai. Membeli beberapa bahan makanan, tidak terlalu banyak karena hanya aku sendiri yang memakannya. Kebetulan minimarket ini berada di sisi pantai. Hari ini sore hari, jadi matahari yang akan terbenam yang terlihat jelas.
"Ini sangat menenangkan."
Duduk di bangku pantai sambil bersandar, meminum Kopi yang sebelumnya ku beli. Menikmati ketenangan.
"ORAAAAHHH!!!!"
Atau tidak .... Seperti biasa, mereka selalu berisik sekali. Padahal sekarang aku ingin menikmati kedamaian ini. Bocah pantai ini, selalu datang ke sini dan berlatih. Mengumpulkan banyak sampah dan rongsokan hingga pantai ini bersih.
Aku tidak tau kenapa dia begitu bekerja keras, sepertinya dia ingin membentuk tubuhnya menjadi lebih bagus. Itu sudah terlihat dalam waktu kurang dari 8 bulan.
Juga, sosok yang menemani nya. Itu adalah All Might. Tidak ada yang tidak mengenal All Might, seluruh dunia mengetahuinya. Orang di bicarakan sebagai simbol perdamaian, sedang melatih seroang pemuda secara langsung. Sepertinya pemuda itu bukan lah orang biasa.
"MENGHINDAR!!"
Sepertinya aku terlalu begitu dalam menganalisa mereka sampai-sampai tidak menyadari ada sesuatu yang besar mengarah kepadaku dengan cepat, jika di lihat dengan baik bukankah itu sebuah kulkas?
Kenapa itu terbang ke arahku?
"Ohh ... Syukurlah."
All Might sepertinya sudah bersiap ingin menyelamatkan ku, namun dia menghela nafas lega ketika aku sudah berhasil menghindar. Menyisakan bangku hancur yang tertindih dengan keras.
"M-MAAFKAN AKU!!"
Teriakan pemuda berambut hijau brokoli berlari ke arahku, dia membungkuk meminta maaf.
"Aku benar-benar minta maaf, karena terlalu senang aku tidak sengaja melempar nya."
"Tidak apa-apa, lagian aku tidak terluka sama sekali."
"Fiuhh, tapi tadi itu hampir saja. Lain kali cobalah untuk berhati hati!" All Might mengetuk beberapa kali kepala dari lelaki berambut hijau itu.
"Aku minta maaf, aku sangat menyesalinya."
"Ku bilang tidak apa-apa."
"Ngomong-ngomong tadi teknik menghindar yang sangat bagus, kau mempunyai refleks yang tinggi ya. Nama mu, Shoujo?"
Sebenarnya aku sedikit tidak nyaman ketika dia memanggilku seperti itu.
"Rimuru Tempest."
All Might mengangguk beberapa kali.
"Umu, Rimuru-Shoujo kah, nama yang cukup aneh."
"Tidak seaneh 'All Might' ku pikir."
"Guhuk!!"
Yah, karena dia pahlawan. Ku pikir All Might bukanlah nama aslinya. Pemuda berambut hijau itu hanya membeku di tempat karena perkataan ku. Mungkin dia tidak percaya ada orang yang biasa saja ketika bertemu dengan All Might yang terkenal, bahkan sempat mengejek namanya.
"Kata kata mu sangat tajam." All Might berbicara sambil memegangi dadanya.
"Lalu ..., Siapa bocah pantai ini?" Aku menatap pemuda berambut hijau itu, yang membuatnya sadar kembali.
"Bocah pantai?" Dia memiringkan kepala nya dengan bingung.
"Karena kau selalu datang kemari untuk berlatih, mengganggu orang saja."
"Guhuk!! A-aku minta maaf jika mengganggu mu. N-Namaku Midoriya, M-Midoriya Izuku."
"Umu, salam kenal. Tidak perlu gugup seperti itu, aku tidak menggigit."
"Kalau begitu sampai nanti, Rimuru-Shoujo. Kami masih harus melakukan banyak hal."
"Ahh tunggu All Might."
"Kenapa Midoriya-Shounen?"
Kenapa dia selalu memberikan honorofik yang aneh.
"Kalau boleh tau, apa Quirk yang di miliki Rimuru-san?"
"Memang nya kenapa?"
Aku tidak tau kenapa Midoriya malah menanyakan hal tersebut. Sepertinya dia cukup penasaran.
"Tidak, maksudku. Tadi itu hampir sekali kau tertimpa, kau memiliki refleks yang bagus dan pergerakan yang sangat cepat. Jadi aku hanya penasaran. Tapi jika kau keberatan, aku tidak memaksa mu untuk mengungkapkan nya, kau tau. Aku hanya sedikit penasaran saja––."
Aku harus bilang apa di saat seperti ini, sepertinya dia benar-benar penasaran. Lagian kemampuan yang ku miliki bukanlah Quirk. Namun tetap sama juga bukan.
Quirk yang berhubungan dengan refleks dan kecepatan ya ...
"Quirk miliku adalah petir hitam." Memotong perkataan Midoriya yang selalu mengoceh, aku mengulurkan tangan ku dan memunculkan decitan petir hitam yang muncul di telapak tangan ku.
"Ohh!! Sesuatu yang berhubungan dengan petir, pantas saja kau memiliki refleks dan kecepatan yang sangat bagus!!"
Aku hanya mengangguk melihat Midoriya yang sangat antusias.
"Jadi begitu, kau sepertinya memiliki bakat untuk menjadi pahlawan." All Might memperhatikan ku dari dekat.
"Apa saja kelebihan nya?"
Kelebihan? Bagaimana maksudnya.
"Yah, ketika aku mengalirkan Petir hitam ke seluruh tubuh. Daya tahan, serangan, kecepatan, akan meningkat secara drastis." Seluruh tubuhku teraliri dengan arus petir hitam yang mengelilingi tubuhku dengan gelombang angin yang lumayan kencang.
"Ohh!!" Mata Midoriya benar-benar berkilau ketika mendengarnya.
"Yah, sudah seperti itu saja. Sepertinya kau juga harus kembali berlatih bukan? Kalau begitu aku akan pulang sekarang. Sampai nanti."
Sebenarnya aku tidak terlalu tau apa yang harus ku tunjukan, aku juga bisa mengeluarkan api. Atau yang lainnya, namun untuk saat ini petir hitam saja sepertinya sudah cukup. Lagian tubuhku yang sekarang tidak dapat menampung kekuatan yang cukup besar. Tubuh manusia memang sangat rapuh.
Meskipun pada awalnya tidak nyaman karena aku dapat merasakan pegal pegal, tapi setelah dua tahun lamanya menggunakan tubuh ini. Aku mulai menjadi terbiasa.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru X Boku no Hero.
FantasiaRimuru kembali ke bumi dengan cara yang tidak dia ketahui. Tapi, bumi itu bukanlah bumi yang dulu Rimuru tempati. Rimuru nerf. Rimuru Fem, karena female Rimuru de bes :v