Chapter 39. Magang hari kedua.

1K 138 18
                                    

Pagi harinya, kami sarapan bersama di ruang tamu. Meskipun kebanyakan perempuan, hanya beberapa laki-laki yang sarapan bersama. Sisanya mereka sarapan di kamar mereka masing-masing.

"Rimuru juga bertemu penjahat seperti itu?" Teriak Kirishima terkejut, saat dia makan di meja sebelah bersama laki-laki lain.

"Ah, melihat reaksi mu. Sepertinya penjahat yang kita lawan memakai obat yang sama."

"Ya, sebelum menggunakan suntikan misterius itu. Penjahat hanya bisa mengeluarkan pisau kecil dari tubuhnya. Namun setelah menggunakan suntikan, entah kenapa peningkatan nya sangat drastis. Panjang pisau nya benar-benar tidak masuk akal. Namun efek samping nya membuat si pengendali kehilangan akal. itu juga hanya bekerja untuk sementara." Balas Kirishima di selingi makan nya.

"Bukan kah itu sangat bahaya?" Ucap Toru.

"Ya, bisa di bilang begitu." Balasku. Endeavor juga memberitahu kalau nama obat ini adalah trigger, atau boost dalam kata lain.

"Sementara itu kami berdua melawan dua penjahat raksasa yang malah saling bertarung." Ucap Ochako.

"Dua? Besarnya seperti Mt.lady?" Tanya Mina.

"Benar, aku tidak tau kenapa mereka bertarung. Tapi pada akhirnya kami berhasil mengalahkannya, bersama dengan bantuan Hado-senpai -Gero." Balas Tsuyu-chan.

"Ehh hebat ya–."

"Rimuru, bagaimana dengan luka mu?"

Meja perempuan tiba-tiba menjadi hening saat Shoto menghampiri kami, entah kenapa keadaan nya malah menjadi canggung. Padahal aku sudah bilang kemarin kalah itu baik-baik saja.

"Ah ..., Ini, dokter bilang akan menghilang dalam satu atau dua hari." Balasku sambil menyentuh pipi kanan ku yang tertutupi plaster putih kecil secara horizontal.

"Kyaa!! Dia gugup, manisnya." Teriak Mina sambil mengecilkan suara nya.

Tidak, aku tidak gugup. Hanya saja merasa canggung, aku tidak menyangka dia akan bertanya hal seperti itu saat kami berkumpul. Kenapa dunia ini selalu di penuhi kesalahpahaman.

"Begitu, kalau begitu aku akan pergi lebih dulu ya." Dengan begitu, Shoto pergi menjauh dari kami dan keluar dari asrama.

"Oh ..." aku tidak tau apa tujuannya, sepertinya dia memang hanya ingin menanyakan keadaan ku saja.

"Rimuru, bagiamana dengan luka mu?" Mina mempraktekkan apa yang Shoto katakan sebelumnya kepada Yao-momo. Namun Mina malah meraih pinggang Yao-momo yang memberikan kesan romantis.

Aku tidak tau kenapa, tapi Yao-momo juga malah mendalami perannya.

"U-umu, aku baik-baik saja, S-Shoto-kun. Terimakasih karena telah menghawatirkan ku." Balas Yao-momo dengan semburat merah yang di buat-buat. 

Tidak, aku tidak berbicara seperti itu. Itu sangat lebay sekali. Kelakuan mereka acak sekali. Kyoka hanya menahan tawanya karena kelakuan mereka berdua, sedangkan Toru malah menertawakan nya. Ochako dan Tsuyu-chan hanya tertawa canggung, aku mengerti perasaan kalian berdua. Memiliki teman yang sedikit gila itu memang merepotkan ya.

Akhirnya kami berangkat menuju sekolah dan memulai pelajaran, aku terkejut ketika namaku ada di internet saat melawan penjahat. Begitu pula dengan Kirishima, Ochako, dan juga Tsuyu.

Sepulang sekolah, aku kembali untuk pergi magang di agensi Endeavor.

"Ah, Rimuru juga mau magang ya?" Ucap Kirishima menyapaku.

"Kebetulan sekali, seperti nya kalian juga mau pergi." Balasku sambil menatap Ochako, Midoriya, dan Tsuyu. Jarang sekali mereka terlihat bersama.

"Umu, kami bertemu di depan asrama. Jadi kami memutuskan untuk pergi bersama sampai di persimpangan jalan." Balas Ochako.

Aku hanya mengangguk dan ikut bersama mereka, namun aku berpisah di stasiun. Aneh nya, mereka bahkan masih menaiki kereta yang sama.

Apa yang sebenarnya terjadi.

Tiba di agensi Endeavor, ternyata aku mengetahui kalau Nighteye. Meminta kerjasama agensi, namun sepertinya Endeavor tidak ikut dalam kerja sama ini. Jadi begitu, kemungkinan mereka pergi bersama ke arah yang sama. Itu adalah sebab dari agensi mereka menyetujui perjalanan kerjasama yang di kirim oleh Nighteye.

Aku heran kenapa Endeavor tidak ikut andil dalam kerjasama itu. Dia hanya membalas, aku sangat sibuk.

Yah, terserah nya saja. Lagian agensi ini miliknya sendiri, siswa magang seperti ku meskipun penasaran dengan kasus apa yang coba di selesaikan Nighteye sampai-sampai meminta kerjasama antar agensi, tapi tidak ada pilihan lain.

"Endeavor. Apa kau tau kalau Shoto akan mengadakan ujian lisensi sementara ulang 4 hari lagi?" Tanyaku, saat Endeavor memakan roti nya. Sebenarnya magang hari ini aku ikut langsung dengan Endeavor, dia juga banyak mengajariku banyak hal.

"Apa? Benarkah?"

"Untuk apa aku berbohong padamu." Setelah mendengar perkataan ku, Endeavor sedikit termenung. Aku tidak tau apa yang dia pikirkan.

"Apa kau akan datang?" Tanyaku kembali.

"Tentu saja." Balas Endeavor bersemangat dengan api yang keluar dari hidungnya. Sepertinya dia benar-benar bekerja keras untuk memperbaiki hubungan keluarga nya.

Namun sesaat kemudian dia segera berlari, tentu saja karena dia mendengar keanehan dari lingkungan sekitar yang tengah dia amati sebelumnya.

Hari sudah mulai menjelang malam kembali, ternyata cukup melelahkan juga ya. Apalagi aku tidak di beri waktu istirahat yang cukup hanya karena penjahat yang terus menerus datang.

"Kerja bagus untuk hari ini, Sekarang pulang lah. Kau menyerap semua yang ku ajarkan dengan baik."

"Terimakasih."

Akhirnya selesai juga ya.

"Oh benar, aku lupa sesuatu, Rimuru."

Langkahku terhenti saat Endeavor memanggil kembali.

"Ada apa?"

"Fuyumi ingin bertemu denganmu, sesekali pergilah menemui nya."

Meskipun begitu, aku harus minta izin terlebih dahulu ke sekolah jika ingin berkeliaran.

"Aku tidak bisa begitu saja memutuskan, kau tau kan aturan sekolah saat ini sangat ketat."

"Benar juga, yah, jika ada kesempatan. Tidak perlu memaksakannya." Balasnya dengan tegas, lalu dia pergi menuju ke kantor miliknya.

"Oke." Sedangkan aku pergi untuk kembali ke asrama. Hari juga sudah mulai malam, aku takut akan ketinggalan kereta jika terlambat.

"Hupp ... Ahhh!!" Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya aku sampai juga di daerah sekolah.

Oh benar juga, aku menjadi penasaran kenapa Fuyumi-san ingin bertemu dengan ku. Semoga saja bukan karena kasus itu. Yah, jika boleh jujur, dia adalah pribadi yang ramah, sangat berbeda jauh dengan Shoto ataupun ayahnya. Aku jadi penasaran dengan ibunya. Sepertinya sifat Fuyumi-san di turunkan dari ibunya.

"Ahh ..." Jalan menuju asrama, aku bertemu kembali dengan Midoriya, Kirishima, Tsuyu-chan, dan Ochako. Tapi kali ini bersama dengan Aizawa-sensei, ke empat wajah mereka juga terlihat murung. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi.

"Apa kalian baik-baik saja?" Menghampiri mereka.

"Ahh! Rimuru-san, itu membuat ku terkejut. A-aku tidak apa-apa, hanya saja hari ini sedikit melelahkan di bandingkan sebelumnya." Balas Ochako dengan tawa yang sedikit di paksakan.

Ohh, rahasia? Sepertinya Aizawa-sensei juga tidak akan memberikan penjelasan alasan mereka murung, jadi biarkan saja. Sepertinya ini ada kaitannya dengan jalinan kerja sama antar agensi.

"Hari sudah malam, jangan lupa untuk istirahat." Ucap Aizawa-sensei yang berbelok ke asrama para guru.

Kami hanya mengangguk sambil memberikan salam, entah kenapa ... Ini canggung sekali saat kami berjalan menuju asrama.

Kirishima dan Midoriya yang biasanya bersemangat juga, entah kenapa terlihat sedikit pendiam kali ini.

Watashi ... Kininarimasu

Bersambung.

Rimuru X Boku no Hero.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang