Part 37

595 36 0
                                    

Dibalik pesta pernikahan mewah Farhan dan Maura, ada Farel yang nyatanya masih belum bisa sepenuhnya menerima hal itu semua. Keputusan Maura yang lebih memilih Farhan dibandingkan dirinya saja sudah membuatnya sakit, apalagi sekarang Farhan dan Maura sudah menikah. Sepertinya memang sudah tertutup semua pintu baginya untuk memiliki Maura.

Farel merapikan ruang kerjanya. Dia berencana menyerahkan surat pengunduran dirinya hari ini. Seluruh project yang dia tangani sudah selesai dan sudah dia kerjakan juga laporannya. Dia juga sudah mengubungi HRD perusahaan dan mengatakan jika dia akan mengundurkan diri dan karena posisi Farel sebagai managing director maka surat pengunduran diri harus langsung pada tingkat di atasnya yang artinya harus ditujukan pada pemegang saham perusahaan.

Setelah merasa ruang kerjanya cukup rapi dan sudah tidak ada barang pribadi yang masih tertinggal di sana, Farel lantas keluar dari ruangannya. Di tangannya sudah ada satu berkas surat pengunduran diri yang sudah dia tanda tangani. Rencananya siang ini dia akan menemui Kazuo dan menyerahkan surat pengunduran ini. Farhan masih mengambil cuti, maka dia bisa menyerahkan surat pengunduran diri itu kepada Kazuo.

"Are you serious with this?"

("Kamu serius dengan ini?")

Kazuo yang terkejut dengan pengunduran diri Farel. Dalam hal pekerjaan, tidak ada yang salah dengan Farel. Beberapa memang dia berbeda pandangan dengan Kazuo atau Farhan, tapi kondisi itu sudah sangat biasa dalam bisnis dan pekerjaan.

"Yeah.. I'm sure about it. Sorry if I announced my resignation too suddenly"

(Ya, aku yakin. Maaf jika saya memberitahukan surat pengunduran diri terlalu mendadak")

"Does this have anything to do with Farhan? if working here makes you uncomfortable, I can transfer you to a branch office or someplace else you like."

("Apa ini ada hubungannya dengan Farhan? Jika bekerja di sini membuatmu tidak nyaman, aku bisa memindahkanmu ke kantor cabang atau tempat lain yang kamu suka?")

Kazuo masih sangat ingin mempertahankan Farel untuk tetap bergabung di perusahaan miliknya. Dia sangat menyayangkan keputusan dari Farel yang mendadak ini.

"Honestly I don't want to lose you. Your performance in this company was very good. or what if I move you to another company group? you can choose, my company in Indonesia or in Japan? Please reconsider your decision."

("Sejujurnya aku tidak mau kehilangan kamu. kinerjamu di perusahaan ini sangat bagus. atau bagaimana jika aku pindah kamu ke group perusahaan lainnya? kamu bisa pilih, mau di Indonesia atau di Jepang? Tolong pertimbangkan lagi keputusan kamu ini.")

Kazuo masih berusaha untuk menahan Farel untuk tidak mengundurkan diri. Bagaimanapun, jika Farel keluar dari perusahaannya, dia harus mencari pengganti Farel, dan pasti butuh waktu untuk bisa menemukan orang yang bisa bekerja sebaik Farel. Dan lagi, Kazuo akan kesusahan sendiri jika Farel mengundurkan diri. Farhan masih cuti minggu ini, jadi praktis dia akan bekerja sendiri untuk menangani perusahaannya itu.

Farel tahu jika Kazuo masih berusaha untuk menahannya. Dia sendiri sebenarnya sudah cukup nyaman bekerja di perusahaan milik Kazuo ini. Di tempat ini dia merasa dihargai dan bisa bekerja dengan sangat nyaman.

"I feel very comfortable working here. that's why I was able to stay here for more than ten years to get to where I am now. About Farhan, I have to say that his condition will never be the same again. So, if asked whether my resignation was because of Farhan, the answer is yes. One of the reasons I resigned was Farhan."

("Saya merasa sangat nyaman bekerja di sini. itu sebabnya saya bisa bertahan di sini lebih dari sepuluh tahun hingga sampai di posisi sekarang. Tentang Farhan, harus saya katakan jika kondisinya memang tidak akan sama lagi. jadi, jika ditanya apakah pengunduran diri saya karena Farhan, jawabannya ya. Salah satu alasan saya mengundurkan diri adalah Farhan.")

Kazuo mengangguk paham. Sepertinya memang sudah tidak ada peluang baginya untuk mempengaruhi keputusan Farel.

"It seems there is no room for me to influence your decision. Alright, I am very sorry to sign your resignation letter."

("Sepertinya memang tidak ada celah untuk saya mempengaruhi keputusanmu. Baiklah dengan sangat menyesal saya menandatangi surat pengunduran diri kamu ini.")

Kazuo lantas menandatangani surat pengunduran diri dari Farel yang artinya Farel sudah resmi tidak menjadi bagian dalam perusahaan milik Kazuo itu. Farel cukup lega setelah melihat Kazuo yang akhirnya mau memberikan tanda tangannya pada surat pengunduran dirinya.

"After this, what do you plan to do?"

("Setelah ini, apa yang mau kamu lakukan?")

Kazuo berucap sambil tangannya menyerahkan berkas yang tadi dia tanda tangani. Berkas itu langsung diterima Farel. Senyum sedikit mengambang di bibir Farel sewaktu dia menerima surat pengunduran diri yang ditanda tangani Kazuo.

"I don't know where to go after this either. maybe after this I want to calm down first. Or maybe try to start a new business."

("Gak tahu juga mau kemana setelah ini. mungkin setelah ini mau menenangkan diri dulu. atau mungkin mencoba bikin bisnis baru.")

Farel memang serius dengan ucapannya. Bahkan dirinya sudah mencoba untuk menekuni usahanya sendiri. Beberapa bulan lalu saat mengetahui jika Farhan adalah salah satu pemegang sahan dan di perusahaan ini, Farel tahu jika peluangnya untuk mendapatkan Maura menjadi sangat kecil. Itu sebabnya dia mati-matian mengubah image-nya menjadi pria romantis, kesan yang tidak didapat dari Farhan untuk mendapatkan Maura.

"Oh, you got a new business? What kind of business? Maybe we can work together as business partners in the future."

("Oh, kamu punya bisnis baru? Bisnis apa? Mungkin kita bisa bekerja sama sebagai partner bisnis nantinya.")

Pertanyaan dari Kazuo sebenarnya bukan sekedar pertanyaan basa basi. Sebagai managing director di perusahaannya, Farel sudah tentu memegang rahasia perusahaannya. Tentu saja Kazuo harus berjaga-jaga jika Farel memanfaatkan rahasia yang dia pegang itu untuk pesaing usahanya.

"I'm running a barbershop business. Maybe after this I want to add to the coffee shop business as well."

("Aku sedang menjalankan bisnis barbershop. Mungkin setelah ini mau nambah bisnis kedai kopi juga.")

Kazuo mengangguk saja mendapati jawaban Farel. Setidaknya sekarang dia cukup lega karena Farel tidak bekerja pada pesaing bisnisnya dan memanfaatkan semua kemampuan dan pengetahuan yang dia dapat di perusahaannya.

"All right, congrats on your new business. Again, if you intend to change your decision regarding this resignation, I would be very happy to discuss again."

("Baiklah, selamat untuk bisnis baru kamu itu. Sekali lagi, kalau kamu berniat mengubah keputusanmu tentang pengunduran diri ini, saya akan sangat senang untuk mengobrol lagi.")

Farel tidak menanggapi apa yang baru saja dikatakan Kazuo. Dia hanya tersenyum saja mendengar usaha Kazuo untuk menahannya. Keputusannya untuk mengundurkan diri dari kantor ini sudah bulat.

Tidak mau membuang waktu terlalu lama, Farel lantas berpamitan dengan Kazuo. Semakin lama di sini, akan membuat dia semakin tidak nyaman karena Kazuo yang tetap berusaha untuk menahannya. Mencoba untuk menjalani hidup baru dan memaafkan diri sendiri, hal itu yang sekarang coba dilakukan oleh Farel. Dia sangat paham, jika kegagalannya mendapatkan Maura juga karena kebodohannya sendiri. 

Muara Cinta Maura (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang