BAB 6

777 84 0
                                    

"Hei, kemarin gue denger suara kaca pecah dari ruang PSHD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, kemarin gue denger suara kaca pecah dari ruang PSHD."

"Sama, gue juga. Ada apa ya?"

"Oh, kalian nggak tahu?"

"Nggak. Kenapa memangnya? Ada apa?"

"Kemarin Haruto menendang pintu ruang PSHD sampai pecah. Gara-garanya sih, Junkyu Sunbae bilang pintunya dikunci dari luar dan hanya akan dibuka setelah Haruto cerita apa gitu. Tapi karena gak mau bilang dan pengen kabur, dia tendang pintunya."

"Anjir, yang bener? Gak waras tuh anak."

"Emang. Psikopat kali. Hih serem."

Haruto berpura-pura sedang mendengarkan musik lewat headset yang setia dibawanya. Tadi dia hanya sedang mendengarkan musik, namun ketika telinganya menangkap suara selain musiknya, dia memutuskan untuk fokus pada apa yang dibicarakan.

Dan ternyata mereka membicarakan dirinya.

Jika diingat kesal juga, batinnya.

Tapi tetap saja itu salahnya.

Akibatnya, dia malah diberi hukuman membersihkan dua kelas di lantai 4, sepulang sekolah nanti.

"Tapi, yang gue lakuin sebenarnya udah termasuk pelanggaran yang bisa ngebikin gue di drop out dari sekolah, kan?" Haruto melepas sebelah headset, bergumam sendiri.

Anggap saja Haruto tidak waras.

Karena alasannya mengganggu Junkyu adalah agar dia dikeluarkan dari sekolah!

Belum genap sebulan dia bersekolah dan ada dibawah asuhan Junkyu, tapi dia sudah mulai muak.

Berbagai cara dia lakukan agar Junkyu membencinya dan menyerah. Kemudian melapor kepada kepala sekolah kalau dia tak bisa mengurusnya lagi.

Merusak prasarana sekolah seharusnya jadi pelanggaran berat, kan? Kenapa...

"Selamat pagi, Ruto-kun!"

"Anjing, bangsat! Sinting!"

Haruto terperanjat. Junkyu tiba-tiba sudah ada dibelakangnya, entah sejak kapan, dengan senyum manis terkembang.

Namun sayangnya, Haruto tak menganggap itu manis. Justru dia gatal ingin menamparnya. Jijik.

"Lo seneng, kan?" sindirnya.

Junkyu mengerjapkan matanya. "Senang karena bertemu Ruto? Tentu saja!"

"Lo seneng gue dihukum, kan? Itu yang lo mau," sinis Haruto. Meski sebenarnya dia tak perlu mengatakannya, karena dia sendiri pun senang mendapat hukuman.

"Iya, Sunbae seneng Ruto dihukum, hehehe." Junkyu terkekeh.

Haruto nyaris saja menjatuhkan ponselnya ketika Junkyu tertawa kecil setelah menyelesaikan kalimatnya. "Apa-apaan lo?!"

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang