BAB 9

931 81 0
                                    

"Kim Junkyu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kim Junkyu?"

Tidak ada jawaban.

"Kim Junkyu?"

Masih tidak ada jawaban.

PLAK!!

"Woy anjir jawab, dong! Budek semua ya?!"

Lisa tiba-tiba memukul meja menggunakan buku absensi yang dipegangnya. Membuat seisi kelas terperanjat karenanya.

Dih serem, batin seluruh siswa di kelas itu.

"Maaf, Ssaem, sepertinya Junkyu gak masuk," jawab salah seorang siswa mewakili teman-temannya.

Lisa mengambil lagi buku absennya. "Kenapa Junkyu nggak masuk?"

"Nggak tau." Seisi kelas kompak menjawab.

Lisa membenamkan muka ke dalam buku. Lelah.

"Biasanya Park Jihoon yang tahu, Ssaem." Hyunsuk tiba-tiba menunjuk Jihoon yang sedang sibuk menulis sesuatu di bukunya. "Dia juga tetangganya Kim Junkyu. Pasti dia tahu."

Mendengar namanya disebut, Jihoon mendongak dan mengangkat tangan. "Kim Junkyu sakit, Ssaem."

Lisa menghela nafas. "Kalau begitu, kenapa tadi saya tanyain gak langsung nyaut?"

"Iseng," jawab Jihoon.

Ah sudahlah. Lisa tidak punya waktu untuk meladeni kerandoman Jihoon. Gini amat cari uang, pikirnya.

"Sakit apa dia memangnya?" lanjut Lisa, mengabaikan jawaban melantur yang sebelumnya.

"Itu Ssaem, sakit perut kata papanya," jawab Jihoon akhirnya, kali ini sambil berdiri dan menghampiri Lisa. "Ada suratnya kok, Ssaem. Ini. Silahkan dibaca dan diresapi."

"Bodo."

Iya benar, Jihoon tidak bohong. Tadi pagi ketika dia akan berangkat sekolah, secara kebetulan dia bertemu dengan Taeyang yang akan berangkat kerja.

Taeyang yang sudah tahu kebiasaan Jihoon yang suka mampir pagi-pagi ke rumahnya, buru-buru menghampiri dan minta tolong untuk menyampaikan surat izin sakit milik Junkyu, sekaligus berbohong kalau di rumahnya tidak ada makanan supaya Jihoon tidak mampir.

Nanti yang ada Jihoon akan mengganggu istirahatnya Junkyu, begitu pikir Taeyang.

Jihoon yang tidak mau Taeyang tahu kalau dia sedang tidak akur dengan Junkyu, terima saja amanahnya sambil basa-basi sedikit.

"Emangnya, Junkyu sakit apaan, Pa?" tanya Jihoon. Terbiasa memanggil Taeyang dengan sebutan Papa juga saking dekatnya.

"Katanya sih sakit perut. Dari kemarin sakitnya, pas pulang sekolah. Salah makan kali, tapi udah gue kasih obat tadi," jawab Taeyang. "Kalian kemarin gak bareng, ya? Kok lo gak tau?"

"Maaf, Pa. Kemarin aku ada kerkel, jadi gabisa barengin Junkyu," jawab Jihoon, merasa tidak enak dan bersalah.

"Ohh... tumben banget kalian gak bareng?" tanya Taeyang, semakin membuat Jihoon panas-dingin. "Biasanya apa-apa mesti bareng kayak sandal."

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang