BAB 46

1K 64 0
                                    

     "Oh, jadi kamu nggak jadi bawa Haru-kun sama kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "Oh, jadi kamu nggak jadi bawa Haru-kun sama kamu?"

Booyoung menggeleng sebagai jawaban untuk pertanyaan ibu Noa.

"Iya, maaf ya Kakak Ipar. Haruto bilang, dia mau sekolah disini. Jadi aku nurutin apa maunya dia aja. Maaf ya, aku titip Haruto lagi. Tapi aku janji, dia bakal jadi anak baik disini," ujar Booyoung.

Ibu Noa mengangguk paham. "Iya, tidak apa-apa, kok. Justru kami juga senang, Noa jadi ada temannya."

Booyoung tertawa ringan. Tidak ingin menjawab.

Fyi Booyoung, Haruto, dan Noa tiba pagi hari di Jepang. Mereka memesan tiket penerbangan yang cukup mendadak karena perubahan rencana.

Haruto yang menguping pembicaraan kedua wanita itu dari balik dinding, menghela nafas berat. Noa yang ada di dekatnya dna ikut menguping, hanya membisu.

Booyoung meminta Noa untuk tidak mengatakan semua yang laki-laki itu dengar sewaktu mereka di Korea pada keluarga besar. Booyoung juga memilih untuk tidak menceritakan perihal Taeyang dan Junkyu pada Watanabe.

Mereka berdua tak ada hubungannya dengan Watanabe. Junkyu adalah masa lalunya dan Haruto adalah masa depannya. Terhubungnya Junkyu dan Haruto hanya karena mereka memiliki satu ibu yang sama.

Itulah alasan lain kenapa dia harus memisahkan Junkyu dan Haruto. Meski sebenarnya Booyoung pernah berangan dengan indah.

Suatu hari, dia ingin mempertemukan Junkyu dan Haruto setelah mengambil hak asuh anak keduanya itu. Pasti mereka akan jadi kejutan bagi satu sama lain. Karena sebelumnya mereka pasti tidak menyadari kalau mereka punya saudara.

Tapi angan itu rusak seperti kaca yang pecah, ketika tahu bahwa anak-anaknya memiliki melakukan hubungan yang tak seharusnya mereka jalin. Atau lakukan? Entahlah.

Sebenarnya, Booyoung juga tak tega meninggalkan Haruto, apalagi setelah kehilangan ayahnya dan mereka baru bertemu lagi setelah beberapa tahun berpisah.

Walaupun korbannya bukan Junkyu sekalipun, Booyoung akan tetap kecewa. Kecewa pada Haruto dan didikan sang mantan suami.

Jadi dia pikir, dia harus memberi Haruto pelajaran yang berharga. Booyoung juga berharap Haruto bisa sadar.

Selain itu, Booyoung sudah memberi keringanan padanya. Dia berjanji akan datang menjenguk Haruto setiap bulan selama satu minggu. Ini akan terus berjalan sampai Booyoung rasa Haruto telah belajar sesuatu yang berharga.

"Obaasan tetep sayang sama lo, ya?" gumam Noa tiba-tiba.

Haruto tidak merespon. Hati dan pikirannya sudah hancur sampai dia merasa sangat kosong.

Buruk, buruk sekali. Seandainya saja dia tidak kelepasan, mungkinkah semua ini tidak perlu terjadi? Atau mungkin hanya Junkyu saja yang akan tersakiti oleh fakta kalau mereka saudara satu ibu? Entahlah.

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang