BAB 39

359 53 0
                                    

Hari kelulusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kelulusan...

"Beneran Jun, gamau dianter Papa?"

Junkyu menggeleng. "Gapapa, Pa. Jihoon bilang nanti dia mau barengin aku."

"Widih, ada peliharaan baru dia?" tanya Taeyang, agak terkejut.

"Hm-m, dia namainnya Ducati."

Taeyang mengangguk paham, mengabaikan nama motor Jihoon. "Yaudahlah kalo gitu. Udah sana berangkat, nanti telat."

Junkyu mengangguk seraya membenahi almamaternya dan menyaku ponsel yang sudah di-charger penuh supaya bisa digunakan berfoto nanti.

Taeyang mengantar Junkyu sampai ke pintu. Tapi saat pintu dibuka, mereka mendapati sosok tampan dengan jas rapi yang tengah berdiri dibaliknya.

"Noh Jun, supirnya dah dateng. Buruan."

Junkyu ngakak. Jihoon cemberut. "Papa Taeyang ini lupa pake kacamata, ya? Cogan gini dibilang supir, ck, ck, parah."

"Betewe, lo jemput anak gue emang udah bisa naik motor sendiri?" tanya Taeyang penasaran

"Udah, dong Pa," bangga Jihoon seraya menyingkir dan menunjukkan Ducati-nya yang terparkir di halaman rumah Taeyang. "Motor baru hewhewhew."

Pletak!

"Aduh!"

"Gue nanya apa elo udah bisa nyetir sendiri karena lo hampir sakaratul maut, dodol. Bukan buat pamer peliharaan lo," ujar Taeyang setelah menyentil kening Jihoon.

"Aduh... tetep ada hubungannya lah, Pa. Kalo gaada motor gimana aku bisa nyetir sendiri?" Jihoon mengelus kening jenongnya karena rambutnya disapu semua ke belakang menggunakan pomade. Pengen gabung tim jidat katanya. Awas modar berjamaah buat kaum mental yupi.

"Eh, iya juga, sih." Taeyang menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Tapi Jihoon udah dongkol duluan.

Setelah obrolan tidak penting itu, Junkyu dan Jihoon akhirnya berangkat. Tidak lupa Junkyu terus melambai pada Taeyang saat motor Jihoon membawanya pergi.

__ __

"Hyung... gue tau ini seharusnya gue omongin sejak dulu, tapi gue ngerasa saat itu gue belum pantes buat masuk ke hidup lo. Makanya gue mau perbaiki diri gue dulu."

"Tapi sekarang gue udah ngerasa pantes, jadi sekarang gue berani buat, eh maksud gue... masuk ke kehidupannya hyung... ehm, sebagai pacarnya hyung. Boleh, ya? Eh maksud gue bukan itu! Aish anjay, dahlah... jadi pacar gue ya hyung? Mau nggak?"

Anjay kacau banget gue. Jihoon tampak malu-malu anjing sambil mengulurkan sebuket bunga yang dia beli saat perjalanan ke sekolah tadi, pada seorang laki-laki manis yang sudah merah semua wajahnya, tapi bukan karena digaplok. Tapi lagi shy shy dog.

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang