OUTRO

1K 73 8
                                    

Seven years later

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seven years later...

"Hari Minggu besok, Daddy-ku akan mengajakku pergi ke kebun binatang untuk melihat jerapah. Aku tidak sabar sekali!"

"Wah, pasti menyenangkan sekali! Kalau Daddy-ku, dia akan mengajakku pergi ke kolam renang hari Minggu besok!"

"Ah, aku sudah bosan ke kolam renang terus. Sudah berkali-kali aku mengunjunginya."

Seorang bocah berusia 6 tahun tampak menghela nafas kecil mendengar cerita rencana liburan hari Minggu teman-temannya. Dia kemudian memilih beranjak pergi sebelum hatinya semakin iri.

Padahal kata Mama, kita tidak boleh iri dengan kebahagiaan orang lain.

Tapi bagaimana caranya ketika bocah itu sendiri tidak pernah tahu bagaimana rasanya diajak pergi liburan ke suatu tempat oleh ayahnya?

Ah, nggak boleh begini! bocah itu menggeleng pelan. Mama bilang, Papa sibuk. Gaboleh diganggu. Avis gaboleh ngeluh. Udah ish, mau pulang ajalah.

"Teman-teman, Avis pulang dulu, ya!" pamitnya pada teman-temannya yang masih saling bertukar cerita.

"Eh, Avis sudah dijemput, ya?" tanya salah seorang dari mereka.

"Sebentar lagi, sih," jawab Travis. "Duluan, ya!"

"Oh, baiklah. Hati-hati di jalan. Dadah Avis!" Teman-teman Travis melambaikan tangan masing-masing.

"Dadah!" balas Travis.

Langkah kaki kecil Travis membawanya keluar dari kelas. Berjalan pelan di koridor dan menyusuri lapangan.

"Travis-ah ... eh bukan, maksudku, Travis!"

"Eum?"

Travis mendongak ke sumber suara yang memanggilnya dengan typo.

Yaitu seorang laki-laki gembul yang berdiri di depan gerbang sekolahnya sembari melambaikan tangannya. Memberi pertanda kalau dia sudah datang untuk menjemputnya.

"Mama...!"

Travis berlari kecil menghampiri Junkyu yang berjongkok untuk menyambutnya. Kemudian memeluknya singkat.

"Travis, gimana sekolahnya?" tanya Junkyu penuh semangat sembari memberikan jarak diantara dirinya dan bocah yang tadinya dia peluk.

Bocah yang memiliki visualisasi yang sama persis seperti ayahnya, namun sifat yang berbeda jauh. Membuat Junkyu terkadang merasa melihatnya, namun juga tidak disaat yang bersamaan.

Jika ayahnya memiliki sifat yang mudah marah dan penyendiri, maka Travis adalah sebaliknya.

Travis punya banyak teman dan selalu berusaha bersikap baik pada teman-temannya. Dia juga bukan seorang penyendiri tentunya. Karena kemanapun dia pergi, pasti dia punya teman.

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang