BAB 7

926 84 0
                                    

Jam istirahat adalah jam yang paling ditunggu sebelum jam pulang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat adalah jam yang paling ditunggu sebelum jam pulang sekolah. Sejumlah siswa yang kelaparan selama jam pelajaran sesi pertama berlangsung selama 5 jam.

Kecuali satu siswa yang sedang melipat tangan di meja dan menenggelamkan wajahnya di sana. Tidak menghiraukan bising teman-teman lainnya yang berbondong-bondong ke kantin atau sekedar mampir ke kelas teman. Hingga akhirnya Jihoon menghampiri sosok itu.

"Kyu, jajan yuk?" Jihoon menyinggung lengan Junkyu dengan menggunakan telunjuknya.

Tidak ada sahutan.

"Gue traktir, deh, gak perlu bayar ganti. Capek juga sih gue, nagih utang lo yang numpuk kek sempak buluk lo." Jihoon bersedekap.

Masih tidak ada sahutan. Jihoon garuk-garuk kepala.

Tumben banget nih anak gak demen traktiran? Jihoon noel-noel lengan Junkyu.

Jihoon lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Junkyu, lalu berteriak sekuat yang dia bisa. "Bumi kepada Kim Junkyu. Bumi kepada Kim Junkyu. Ganti."

"Apa sih?!" Junkyu beringsut bangun.

"Euh amjinc!!" Jihoon nyaris saja jatuh ketika melihat raut muka kusut Junkyu yang akhirnya mau berpaling dan menyahut.

"Apaan?" lanjut Junkyu dengan raut muka tidak ridha.

"Lo habis ngapain? Keliatannya kok capek banget? Abis ngeronda?" Jihoon milih buat duduk dulu.

Junkyu nguap. "Hoahhmm... iya. Papa pulang kemaleman, jadi akunya nungguin dia pulang di pos ronda kayak anak ilang. Untungnya gak sia-sia sih penantianku, soalnya Papa bawain martabak keju."

"Hee... gak bagi-bagi," gerutu Jihoon.

"Elah Hoon, orang Papa pulangnya jam sepuluh lebih. Rumahmu juga udah dikunci. Nanti kalo aku kesitu malem-malem dikira mau maling ayam." Junkyu membenahi tatanan rambutnya yang berantakan.

"Lo pulang kemaleman, bego." Jihoon mendorong bahu Junkyu.

Junkyu tergagap. "Eh, enggak kok!"

"Jun, lo bener mau terus ngurusin kembarannya jabrik landak itu?" tanya Jihoon serius. "Sumpah deh, Kyu, gue gak tahan liat lo kayak gini." ( Keinget Haruto pas di MV Mmm bikin greget pengen jambak, astagfirullah )

Junkyu menelan kasar ludahnya. "Ya jangan diliat."

Jihoon mencebik. "Gue serius, Kim Junkyu."

"Aku juga, Hoon." Junkyu menjawab dengan tegas.

"Hoon, aku udah anggap kamu kayak saudara sendiri. Kita juga udah temenan lama. Sebagai saudara dan teman, seharusnya kamu semangatin aku, bukannya bikin aku down," kata Junkyu dengan nada kecewa. "Ini juga sama aja dengan kamu gak percaya sama aku dan prestasiku selama jadi Ketua PSHD."

Jihoon diam, sedikit merasa bersalah. "Bukan itu maksud gue..."

"Iya, aku tahu Haruto nakal, tapi itu sudah jadi tugasku untuk membuatnya berubah jadi baik disini. Aku juga tahu maksud kamu baik dengan khawatirin aku, tapi kurasa kamu berlebihan kali ini." Nada bicara Junkyu terdengar kecewa.

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang