Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aakkhh!!"
Junkyu membanting sebuah testpack dengan raut wajah panik. Hingga menimbulkan suara bising di kediamannya yang sepi.
Dia sudah mencoba dan mengulanginya hingga 7 kali. Dan hasilnya selalu menunjukkan dua garis biru.
Tidak perlu dijelaskan secara mendetail lagi, Junkyu akhirnya sadar. Kalau ada kehidupan di dalam perutnya.
Junkyu tidak sanggup berkata-kata. Hanya bisa meringkuk bersandar di dinding menatapi testpack yang teronggok pasrah di lantai.
Perasaannya campur aduk. Tidak percaya dan panik bercampur jadi satu di hatinya. Junkyu merasa dunianya telah dijungkirbalikkan tanpa sempat dia berpegangan.
Bagaimana ini ... aku kan cowok ... cowok kan gabisa hamil ... tapi, kenapa semuanya positif ... dulu aja pas sama Yoonbin aja gajadi! Kenapa sama Haruto malah ...
Bayangan akan Taeyang yang memasang raut muka murka tiba-tiba melintas di kepalanya. Masa lalu yang sama akan terjadi lagi dengan target kali ini adalah Haruto.
Taeyang pasti takkan mengampuninya sekalipun Haruto mau bertanggung jawab. Entah kenapa Junkyu meyakini itu yang akan terjadi. Karena ini terjadi untuk yang kedua kalinya.
Aish, memikirkan ini tidak akan memberikan solusi dari masalahku sekarang, batin Junkyu frustasi. Aku ... harus apakan anak ini ...
Mau digugurkan? Junkyu tidak bisa karena mengingat obat pencegah hamil saja tidak berefek padanya, bagaimana dengan obat-obatan penggugur? Bagi para wanita saja itu masih bisa menimbulkan efek samping, lantas bagaimana dengannya nanti? Ditambah lagi, Junkyu tak yakin dia punya cukup uang sendiri untuk membelinya.
Dibiarkan tetap hidup? Tapi Junkyu terlalu takut pada Taeyang. Laki-laki yang selalu mengasihinya itu memang tidak akan menyakitinya. Tapi raut wajah kecewa dan terlukanya sudah bisa menjadi tamparan kuat bagi Junkyu.
Meminta Haruto bertanggung jawab? Apakah dia mau? Bukankah laki-laki itu menyuruhnya untuk jangan menyukainya dan menjauhinya?
Apakah alasan kenapa Haruto bilang begitu ... adalah karena dia udah tahu duluan kalo bakalan jadi kayak gini? Junkyu memegangi perutnya dengan sebelah tangan. Haruto mau kabur?
Pikiran Junkyu begitu kalut. Memikirkan Haruto, Taeyang, juga janin yang ada di perutnya membuatnya kembali mual seketika.
"Ukhh ... tenang, dong ... hmph!"
Buru-buru Junkyu kembali mendekatkan diri ke wastafel, kembali memuntahkan cairan bening kental yang sama dengan yang sebelumnya.
"Huwek...! Okkhh ... cuh!"
"Ajun ... kamu kenapa, Nak?"
"Akh!"
Junkyu terperanjat dan mendongak. Di cermin yang ada di depannya, tampak visualisasi Taeyang yang entah tiba sejak kapan, berdiri di pintu kamar mandi dengan raut wajah khawatir.